Penggunaan Peta Konsep Pada Materi Trigonometri Melalui Pendekatan TPS di Kelas XI SMAN 6 Banda Aceh Tahun Pelajaran 2011/2012 (PMT-10)


Pendidikan merupakan suatu hal yang fundamental bagi kemajuan bangsa, maju dan mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis. Dengan kata lain kualitas pendidikan berimplikasi secara tidak langsung terhadap tingkat kesejahteraan manusia tidak terkecuali kualitas pelaksanaan proses belajar matematika.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di setiap jenjang pendidikan dasar, menengah maupun perguruan tinggi. Peranan matematika sangat penting dalam menunjang pembangunan di bidang pendidikan, bagi siswa penguasaan matematika akan menjadi sarana yang ampuh sebagai penunjang mempelajari mata pelajaran yang lain. Matematika juga membentuk kemampuan berfikir logis, kritis, kreatif, serta dinamis, sehingga manusia mampu menemukan dan menentukan ide-ide baru yang berguna bagi kepentingan teknologi dalam peranan bagi manusia.

Kenyataan yang dihadapi di SMA, bahwa prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran matematika mempunyai nilai rata-rata yang rendah. Hal ini dibuktikan pada Ujian Nasional Tahun 2010/2011, untuk SMA, nilai rata-rata untuk Matematika adalah 6,69, sedangkan nilai rata-rata untuk mata pelajaran lain lebih tinggi, yaitu rata-rata nilai Bahasa Inggris sebesar 6,80, rata-rata nilai Bahasa Indonesia sebesar 7,00, dan rata-rata nilai IPA sebesar 7,00 (Pusat Penelitian Pendidikan, Balitbang Depdiknas). 

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Hubungan Motivasi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Bidang Studi PPKn di SDN Tasikmadu 2 Kota Malang Tahun Pelajaran 2010-2011 (PPKN-1)

Hubungan orang tua adalah hubungan yang paling mendasar dalam tumbuh kembangnya seorang anak. Prestasi belajar siswa juga tidak dapat terlepas dari kondisi lingkungan keluarga siswa. Siswa yang memiliki prestasi baik biasanya berasal dari lingkungan keluarga yang baik, begitu pula sebaliknya, apabila lingkungan keluarga kurang baik prestasi siswa juga memiliki kecenderungan yang rendah. Kondisi lingkungan keluarga yang baik dapat diharapkan dapat memberikan motivasi belajar yang baik sehingga prestasi belajar siswa dapat lebih maksimal

            Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan motivasi orang tua terhadap prestasi belajar siswa. Prestasi belajar siswa dibatasi pada mata pelajaran PPKN kelas VI semester 2.

            Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SDN Tasikmadu 2 tahun pelajaran 2010-2011. Selanjutnya diambil sample siswa kelas VI, yaitu sebanyak 25 anak. Untuk mengumpulkan data digunakan angket dan nilai Try out ke 3 siswa khususnya mata pelajaran PPKN kelas VI semester 2 tahun ajaran 2010-2011.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengajaran Bahasa Arab Di Madrasah Ibtidaiyah Miftakhul Huda Temanggung Siswa Kelas V (PBA-6)

Menurut Al-Ghazzawi yang dikutip kembali oleh Prof. Dr. Azhar Arsyad, bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang banyak digunakan oleh masarakat dunia, yang dituturkan oleh lebih dari 200.000.000 (dua ratus juta) umat manusia dan bahasa ini digunakan secara resmi oleh kurang lebih 20 (dua puluh) Negara.[1] Bahasa Arab adalah salah satu bahasa hidup, yang dipakai sehari-hari dan merupakan bahasa resmi di Saudi Arabia, Marokko, Aljazair, Libya, Tunisia, Mesir, Sudan, Lebanon, Syria, Irak, Kuwait, Iran, Uni Emirat Arab, Mesir, Palestina, dan beberapa negara di semenanjung Arabia.[2] Di samping itu bahasa Arab juga merupakan bahasa kitab suci al-Qur'an dan al-Hadist. Bahasa Arab adalah bahasa ilmu pengetahuan agama Islam. Disamping digunakan sebagai alat komunikasi bahasa Arab juga dipakai sebagai bahasa ilmu pengetahuan, sehingga sangat menarik untuk dipelajari. Dalam ritual ibadah khususnya sholat, haji, dan doa juga menggunakan bahasa Arab. 


Dari uraian singkat di atas, dapat dipahami bagi siapa saja yang ingin mempelajari ilmu pengetahuan agama Islam lebih mendalam, sebelumnya ia perlu menguasai bahasa Arab, karena dengan menguasai bahasa Arab pintu gerbang untuk mendalami al-Qur'an, hadist dan ilmu pendukungnya menjadi terbuka lebar. 


Di dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 2 Tahun 1989 dan Peraturan Pemerintah No. 28 dan 29 Tahun 1990, yang dimaksud dengan Madrasah adalah sekolah umum yag berciri khas agama Islam. Jadi Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah sekolah yang berciri khas agama Islam yang setingkat sekolah dasar.[3] Pelajaran bahasa Arab di madrasah sudah barang tentu diajarkan karena bahasa Arab termasuk bagian dari pelajaran yang harus diajarkan di madrasah, mulai dari tingkat MI sampai perguruan tinggi.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pembelajaran Kitab Kuning Dengan Arab Pegon (PBA-5)

Arab pegon, sebenarnya hanya merupakan ungkapan yang digunakan oleh orang Jawa, sedangkan untuk daerah Sumatera disebut dengan aksara Arab-Melayu6. Jadi, huruf Arab pegon atau disebut dengan aksara Arab-Melayu ini merupakan tulisan dengan huruf Arab tapi menggunakan bahasa lokal. Dikatakan bahasa lokal karena ternyata tulisan Arab pegon itu tidak hanya menggunakan Bahasa Jawa saja tapi juga dipakai di daerah Jawa barat dengan menggunakan Bahasa Sunda, di Sulawesi menggunakan Bahasa Bugis, dan di wilayah Sumatera menggunakan Bahasa Melayu. 


Keberadaan Arab pegon di Nusantara sangat erat kaitannya dengan syi’ar Agama Islam, diduga merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh para ulama sebagai upaya menyebarkan Agama Islam7. Selain itu aksara Arab ini juga digunakan dalam kesusasteraan Indonesia. Menurut Prof. Dr. Koentjaraningrat, dalam kesusasteraan Jawa ada juga yang ditulis dengan tulisan pegon atau gundhil, penggunaan huruf ini terutama untuk kesusasteraan Jawa yang bersifat agama Islam,8 aksara Arab yang dipakai dalam Bahasa Jawa disebut dengan aksara Pegon.9Bukan hanya kesusasteraan Jawa saja tapi ternyata mencakup Nusantara karena menurut Drs. Juwairiyah Dahlan, bagi mereka yang mempelajari kesusasteraan Indonesia seringkali menggunakan aksara Arab ini, bahkan di Malaysia disebut dengan aksara Jawi.


Dengan aksara Arab ini, telah ditulis dan dikarang ratusan buku mengenai ibadah, hikayat, tasawuf, sejarah nabi-nabi dan rosul serta buku-buku roman sejarah.  Pada zaman penjajahan Belanda, sebelum tulisan latin diajarkan di sekolah-sekolah, seringkali aksara Arab dipergunakan dalam surat menyurat, bahkan dikampung-kampung pada umumnya sampai zaman permulaan kemerdekaan, banyak sekali orang yang masih buta aksara latin tetapi tidak buta aksara Arab, karena mereka sekurang-kurangnya dapat membaca aksara Arab, baik untuk membaca Al-Qur’an maupun menulis surat dalam bahasa daerah dengan aksara Arab.10Menurut Prof. Dr. Denys Lombard, menjelang tahun 1880 aksara Arab masih digunakan luas untuk menuliskan Bahasa Melayu dan beberapa bahasa setempat (seperti Bahasa Aceh atau Minangkabau) 11

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Tingkat Perbandingan Bahasa Indonesia,Arab,Dan Inggris (PBA-4)

Skripsi ini  berjudul “Tingkat Perbandingan Dalam Bahasa Indonesia, Arab, dan Inggris Serta Implikasinya Dalam Pengajaran Bahasa Arab   (Suatu Analisis Kontrastif ).” Dari judul tersebut agar tidak terjadi asumsi serta pernafasan yang keliru mengenai obyek pembahasan yang dimaksud, di sini penulis perlu menguraikan, menjelaskan dan menegaskan judul tersebut.


1.                   Tingkat Perbandingan

Perbandingan berarti memberi nilai lebih terhadap sesuatu. Sehingga tingkat perbandingan dapat diartikan sebagai bentuk morfologi yang menunjukkan keadaan lebih dari sesuatu terhadap yang lain.


2.                   Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris

Yang dimaksudkan dengan ketiga bahasa adalah bahasa baku yang menjadi bahasa resmi negara masing-masing dan sesuai dengan tata bahasa yang sudah ditentukan.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Prilaku Sifat Dan Mausuf Dalam Hubungan Sintaksis Bahasa Arab (PBA-3)


Sebagai manusia kita tidak akan pernah berhenti saling berinteraksi dengan manusia yang lainnya karena antara manusia yang satu dengan yang lainnya sangat saling membutuhkan dan sebagian cara berinteraksi manusia dengan manusia yang lainnya adalah dengan cara komunikasi antara sesama, baik itu dengan bahasa lisan atau bahasa tulisan. Sebagai media komunikasi berbagai Bahasa mengalami kemajuan sejalan dengan perkembangan budaya-masing-masing termasuk Bahasa Arab.

Bahkan Bahasa Inggris dan Bahasa Arab sudah dijadikan Bahasa Internasional dan kedua bahasa ini dijadikan sebagai mata pelajaran yang penting di Lembaga Pendidikan yang berciri khas Agama Islam. Dalam mempelajari bahasa-bahasa tersebut para siswa tidak akan luput dari kesulitan-kesulitan, karena bahasa-bahasa tersebut sangat variatif dan mempunyai aturan-aturan yang sangat banyak terutama Bahasa Arab. 
Bahasa Arab merupakan bahasa yang memiliki tingkat kemajuan yang sangat pesat, sehingga Bahasa Arab sangat potensial untuk dijadikan sebagai Bahasa Internasional, karena Bahasa Arab dijadikan sebagai  pelajaran yang sangat mendasar di lembaga-lembaga pendidikan terutama Lembaga Pendidikan yang bernaung di bawah Depertemen Agama.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Studi Tentang Pelaksanaan Metode Sam’iyah Wa Syafawiyah Dalam Pengajaran Bahasa Arab Di Kelas Ii Mts. Putra Al-Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat (PBA-2)


Bahasa Arab adalah bahasa yang dipergunakan oleh Allah untuk menurunkan Al-Qur’an. Dengan demikian, maka bahasa Arab dan Al-Qur’an merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisah-pisahkan, sehingga bahasa Arab memiliki peran yang istimewa dari bahasa-bahasa lainnya yaitu dengan ditakdirkannya sebagai bahasa  Al-Qur’an.


ﻥﻮﻠﻘﻌﺘ ﻢﻜﻠﻌﻠ ﺎﻴﺒﺮﻋ ﺎﻨﺍﺮﻗ ﻩﺎﻨﻠﺰﻨﺍ ﺎﻨﺍ

Artinya : Sesungguhnya kami menurunkan Al-Qur’an dengan bahasa Arab agar kamu memahaminya. (Q.S. Yusuf : 2)


Ayat di atas memberikan sinyalemen bahwa mempelajari bahasa Arab adalah syarat untuk memahami isi Al-Qur’an dan mempelajari Al-Qur’an berarti mempelajari bahasa Arab. Dengan demikian, maka peran bahasa Arab disamping sebagai alat komunikasi antara sesama manusia juga alat komunikasi antara hamba dengan kholiqnya dalam bentuk sholat, do’a dan sebagainya.


Adanya peran bahasa Arab yang sangat penting dan istimewa dalam kehidupan umat Islam tidak berlebihan jika pengajaran perlu mendapat penekanan dan perhatian yang serius dan seksama, baik di Lembaga Formal maupun Non Formal.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Metode Pengajaran Baca Al-Qur'an Di An-Nuur Foundation Jogjakarta (Dalam Perspektif Pengajaran Membaca Permulaan Bahasa Arab) (PBA-1)

Untuk memudahkan dalam memahami judul skripsi "Metode    Pengajaran Baca Al-Qur'an di An-Nuur Foundation Jogjakarta (Dalam Perspektif Pengajaran Membaca Permulan Bahasa Arab) penulis memberikan penegasan masalah sebagai berikut: 

1.                  Metode Pengajaran
Metode adalah jalan (cara) yang ditempuh oleh guru untuk menyampaikan materi pelajaran kepada murid[1] atau cara yang dalam fungsinya  merupakan alat untuk mencapai tujuan, sedangkan pengajaran adalah interaksi belajar-mengajar, yaitu hubungan timbal balik antara guru (pengajar) dan anak (murid) yang menunjukan adanya hubungan yang bersifat educatif (mendidik), yang mana interaksi itu harus diarahkan pada suatu tujuan tertentu yang bersifat mendidik yaitu adanya perubahan tingkah laku anak didik kearah kedewasaan.

Adapun maksud dari metode pengajaran disini adalah suatu cara yang ditempuh oleh guru dalam suatu proses interaksi belajar-mengajar dengan maksud agar tujuan pengajaran dapat tercapai.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

PRAKTIK PEMBAGIAN HARTA WARISAN (STUDI KASUS PADA MASYARAKAT DAYAK DI DESA LOKSADO KECAMATAN LOKSADO KABUPATEN ...(SY-01)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw merupakan sebuah aturan yang lengkap dan sempurna, yang mengatur segala aspek kehidupan untuk keselamatan dunia dan akhirat.

Salah satu syariat yang diatur dalam ajaran Islam adalah tentang hukum waris, yakni pemindahan harta warisan kepada ahli waris yang berhak menerimanya.
Hukum waris yaitu segala jenis harta benda atau kepemilikan yang ditinggalkan pewaris, baik berupa uang, tanah dan sebagainya.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Preparasi Lapisan Tipis Semikonduktor P-N Junction Menggunakan Teknik Implantasi Ion Untuk Aplikasi Detektor Sawar Muka (PFIS-3)

A. Latar Belakang.
Pada saat ini aplikasi dari perkembangan teknologi lapisan tipis telah meluas, misalnya komponen aktif dari alat yang digunakan untuk komputer dan komunikasi dan bidang mikroelektronik. Alasan yang sesuai dengan tuntutan perkembangan teknologi lapisan tipis menuju teknologi tinggi adalah sifat atau karakter lapisan tipis yang dapat divariasi secara drastis baik secara langsung (variasi parameter deposisi) maupun secara tidak langsung (annealing dan irradiasi).

Salah satu aplikasi lapisan tipis berhubungan dengan pembuatan detektor sawar muka. Detektor sawar muka adalah sambungan antara semikonduktor tipe P dengan semikonduktor tipe N, dimana daerah sambungan tersebut merupakan daerah aktif detektor. Detektor sawar muka menggunakan tenaga dari partikel sinar alpha untuk menimbulkan pasangan elektron-hole dalam bahan semikonduktor. Jumlah pasangan elektron-hole yang terbentuk sebanding dengan besar tenaga radiasi. Medan listrik yang ditimbulkan tegangan terbalik akan menyapu elektron ke terminal positif dan hole ke terminal negatif. Kepekaan dari suatu detektor sawar muka diantaranya tergantung pada bahan untuk membuat sambungan P-N. Bahan Silikon adalah salah satu bahan semikonduktor yang cocok untuk keperluan tersebut, karena mempunyai resistivitas tinggi (Agus Baskoro, 1992:339).


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Penyajian Masalah Melalui Permainan untuk Meningkatkan Minat dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII B MTs Surya Buana Malang (PFIS-2)

A. Latar Belakang
Fisika merupakan pelajaran yang sulit. Itu adalah paradigma tersebut telah berkembang di dalam masyarkat. Kondisi yang demikian sangat mem - pengaruhi proses pembelajaran fisika yang dilaksanakan oleh guru. Guru akan mengalami kesulitan melakukan proses pembelajaran karena kebanyakan siswa dari awal sudah tidak tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran.

Fisika semakin tidak populer di kalangan siswa karena metode penga - jaran yang sering digunakan oleh guru adalah metode cermah. Ceramah meru - pakan metode pembelajaran yang tidak dianjurkan untuk digunakan, namun paling umum digunakan guru (Wartono, 2003:94). Metode ceramah membuat siswa hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru. Apabila siswa tidak terlibat langsung dalam proses pembelajaran, maka proses pembelajaran tersebut akan berjalan membosankan. Siswa akan memperoleh prestasi belajar yang rendah karena siswa tidak tertarik untuk belajar fisika. Proses pembelajaran menurut Driver (dalam Japa, 1999:7) lebih terfokus pada “suksesnya siswa dalam mengorganisasikan pengalaman mereka”, dan bukan pada “kebenaran siswa dalam melakukan refleksi atas apa yang dikerjakan guru”.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

PENGATURAN DIET PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI DESA PUTAT KECAMATAN GEDANGAN KABUPATEN MALANG (KPR-5)

1.1 Latar Belakang Masalah
Berbagai perubahan fisiologis akibat proses penuaan akan dialami oleh lansia yang diantaranya mengarah pada gangguan sistem kardiovaskuler, termasuk terjadinya hipertensi. Kadar kolesterol total meningkat secara bertahap seiring dengan bertambahnya usia. Bukti peningkatan tingginya kadar kolesterol LDL dan rendahnya kadar kolesterol HDL adalah prediktor yang penting untuk penyakit arteri koroner pada lansia yang berusia di atas 65 tahun. Pengaturan diet untuk mengatasi berbagai masalah tersebut (khususnya penyakit hipertensi) menjadi sangat penting dan efektif bagi lansia (Mickey, 2007).

Penyakit hipertensi semakin berkembang selain karena faktor usia, juga karena terjadinya perubahan pola makan yang menjurus ke sajian siap santap yang mengandung lemak, protein, dan garam tinggi tapi rendah serat pangan (dietary fiber). Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (1995) menunjukkan prevalensi penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi di Indonesia cukup tinggi, yaitu 83 per 1.000 anggota rumah tangga. Hal tersebut terkait erat dengan pola makan, terutama konsumsi garam (Astawan, 2007).

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Fisika Siswa Smp Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (Tps) Pada Konsep Getaran Dan Gelombang (PFIS-1))

1.1 Latar Belakang Masalah
Seorang siswa dalam belajar fisika dikatakan kurang berhasil apabila perubahan tingkah laku yang terjadi belum mampu menentukan kebijaksanaannya untuk mencapai suatu hasil yang telah ditetapkan secara tepat dalam waktu yang telah ditentukan. Untuk mencapai suatu hasil belajar yang maksimal, banyak aspek yang mempengaruhinya, di antaranya aspek guru, siswa, metode pembelajaran dan lain-lain.

Menurut Mudjino (2002:10) Belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari (i) stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan (ii) proses kognitif yang dilakukan oleh pembelajar. Dengan demikian, belajar merupakan peristiwa sehari-hari di sekolah. Belajar merupakan hal yang kompleks. Kompleksitas belajar dapat dipandang dari dua subjek, yaitu dari siswa dan guru. Dari segi siswa, belajar dialami sebagai suatu proses, siswa mengalami proses mental dalam menghadapi bahan belajar. Dari guru, proses belajar tersebut tampak sebagai perilaku belajar tentang sesuatu hal.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Upaya Guru Dan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kualitas Proses Belajar Mengajar Di Madrasah Ibtidaiyah Roudlotun Nasyiin Pucungsari Kecamatan Garum Kabupaten Blitar (PAI-15)

BAB I

PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG MASALAH

Sejarah telah mencatat bahwa pendidikan pada umumnya adalah hasil kreatifitas masyarakat yang sampai sekarang masih perlu mendapat perhatian segenap lapisan masyarakat.

Oleh sebab itu dalam upaya meningkatkan taraf hidup dan memajukan bangsa, maka pelaksanaan dan pengembangan pendidikan adalah suatu pekerjaan yang tidak mudah, membutuhkan waktu, tenaga dan biaya yang tidak sedikit guna mencapai tujuan yang diharapkan.

Kenyataan ini benar-benar disadari oleh bangsa Indonesia sehingga dalam Undang-Undang dasar Negara republik Indonesia tahun 1945 pada pasal 31 berbunyi :

  1. “1. tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pendidikan. 
  2. Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. 
  3. pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem Pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdakan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.“


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Penggunaan Metode Sinergetic Teaching Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi Di Sekolah Menengah Atas Negeri 9 Merangin (PBIO-7)


BAB I

PENDAHULUAN



Latar Belakang Masalah

    Sekolah merupakan wadah dalam melaksanakan pendidikan dan sekaligus bertanggung jawab untuk merealisasikan tujuan pendidikan nasional, Maka sekolah sebagai lembaga pendidikan formal bertanggung jawab dalam menanamkan dan memberi bekal ilmu pengetahuan, sikap kecakapan dan budi pekerti serta keterampilan yang berguna bagi siswa sebagai individu maupun lingkungan dimana individu itu berada baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.



Proses pembelajaran merupakan proses yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Pembelajaran berasal dari kata belajar yang mempunyai arti ”suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan nya”.

      

Seorang pendidik mempunyai peranan penting yaitu sebagai tokoh utama dalam keseluruhan proses pendidikan pada umumnya dan dalam proses pembelajaran pada khususnya. Seorang pendidik dalam menciptakan suasana pembelajaran yang baik harus berpedoman kepada kurikulum yang telah ditetapkan. Diantara 5 komponen kurikulum yang telah ditetapkan tersebut yakni sebagai berikut :

1.                  Tujuan.

2.                  Bahan Ajar / Materi Pembelajaran.

3.                  Metode Pembelajaran

4.                  Media Mengajar

5.                  Evaluasi Pembelajaran”.



Berdasarkan 5 komponen ini,maka penulis akan memfokuskan Pembahasan tentang komponen kurikulum yang ketiga, yaitu Metode Pembelajaran.



Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN RUHANIAH DENGAN ALTRUISME PADA MAHASISWA (PSIK-03)

BAB I
PENGANTAR

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Seiring dengan kemajuan teknologi dan komunikasi pada saat ini semakin banyak individu yang mementingkan dirinya sendiri atau berkurangnya rasa tolong menolong antara sesama. Globalisasi juga berperan membuat hubungan antar sesama manusia menjadi semakin rumit. Kerumitan ini dapat menciptakan stress dan kekerasan-kekerasan yang kadang-kadang disebabkan oleh hal-hal sepele dan aneh. Semakin berkembangnya aktivitas pada setiap orang, maka akan semakin sibuk dengan urusannya sendiri, yang memunculkan sifat atau sikap individualisme yang menjadi ciri manusia modern. Individualisme ini merupakan faham yang bertitik tolak dari sikap egoisme, mementingkan dirinya sendiri, sehingga mengorbankan orang lain demi kepentingan dirinya sendiri. (Niken, 1998).


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

PENGARUH TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP KEHARMONISAN RUMAH TANGGA PADA SUAMI ISTRI DI DESA SELOKBESUKI KECAMATAN SUKODONO (PSIK-04)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga sebagai lingkungan pertama yang membentuk pribadi akan memberikan pengaruh besar dalam kehidupan individu saat ini dan kelak. Apabila dalam keluarga kurang memberikan pemenuhan yang seimbang terhadap kebutuhan dan nilai yang memberi cara pandang terhadap individu dalam menjalani kehidupan, maka akan timbul pengaruh yang kurang baik pada kehidupannya kelak.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

PERBEDAAN HASIL MENTAL IMAGERY ANTARA SUAMI DAN ISTRI MENGENAI DAMPAK PERCERAIAN (PSIK-02)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Perkawinan adalah dipersatukannya dua pribadi dalam suatu ikatan formal melalui catatan sipil dan juga diabadikan di hadapan Tuhan sesuai dengan agama yang disetujui kedua belah pihak. Kedua pribadi ini masing-masing memiliki karakter, keinginan dan tujuan hidup. Dalam pernikahan, dua orang menjadi satu kesatuan yang saling berdampingan, dan membutuhkan dukungan. Saling melayani yang diwujudkan dalam hidup berbagi (share living), karena pernikahan merupakan ikatan yang bersifat permanent, yang diperlukan bagi kesejahteraan dan rasa aman keluarga.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

MAKNA HIDUP PADA PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK) (PSIK-01)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sekarang ini keberadaan wanita tuna susila atau sering disebut PSK merupakan fenomena yang tidak asing lagi dalam kehidupan masyarakat Indonesia, akan tetapi keberadaan tersebut ternyata masih menimbulkan pro dan kontra dalam masyarakat. Pertanyaan apakah Pekerja Seks Komersial (PSK) termasuk kaum yang tersingkirkan atau kaum yang terhina, hal tersebut mungkin sampai sekarang belum ada jawaban yang dirasa dapat mengakomodasi konsep pekerja seks komersial itu sendiri. Hal ini sebagaian besar disebabkan karena mereka tidak dapat menanggung biaya hidup yang sekarang ini semuanya serba mahal.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Pembelajaran Model Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1 Ketapang Kabupaten Sampang (PBI-13)

BAB I  

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah



Proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan pendidikan di sekolah. Guru merupakan personel yang menduduki posisi strategis dalam rangka pengembangan sumber daya manusia, dituntut untuk terus mengikuti perkembangan konsep-konsep baru dalam dunia pembelajaran. Menurut Peters (dalam Sudjana, 2009: 15) mengemukakan bahwa ada tiga tugas dan tanggung jawab guru, yakni guru sebagai pengajar, guru sebagai pembimbing, dan guru sebagai administrator kelas.


Sebagian ahli mengatakan bahwa tugas dan peranan guru antara lain menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencanakan dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa. Tugas guru dalam proses belajar mengajar meliputi tugas pedagogis dan tugas administrasi. Tugas padagogis adalah tugas membantu, membimbing, dan memimpin. Dalam situasi pembelajaran, gurulah yang memimpin dan bertanggung jawab penuh atas kepemimpinannya yang dilakukan itu. Ia tidak melakukan instruksi-instruksi dan tidak berdiri di bawah instruksi manusia lain kecuali dirinya sendiri, setelah masuk dalam situasi kelas.


Dari hal itu, guru sebagai pendidik memiliki peran yang sangat besar, di samping sebagai fasilitator dalam pembelajaran siswa, juga sebagai pembimbing dan mengarahkan peserta didiknya sehingga menjadi manusia yang mempunyai pengetahuan luas baik pengetahuan umum, kecerdasan, kecakapan hidup, keterampilan, budi pekerti luhur, dan kepribadian baik dan bisa membangun dirinya untuk lebih baik dari sebelumnya serta memiliki tanggung jawab besar dalam pembangunan bangsa.
 
Oleh karena itu, guru harus mengetahui  bagaimana situasi  dan kondisi ajaran itu disampaikan kepada peserta didik, saran apa saja yang diperlukan untuk mencapai keberhasilan belajar, bagaimana cara atau pendekatan yang digunakan dalam penbelajaran, bagaimana mengorganisasikan dan mengelola isi pembelajaran, hasil yang diharapkan dari kegiatan tersebut, dan seberapa jauh tingkat efektifitas, efisiennya serta usaha-usaha apa yang dilakukan untuk menimbulkan daya tarik bagi peserta didik.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

KOMPUTERISASI SISTEM ADMINISTRASI PEMELIHARAAN KENDARAAN PADA KOPERASI PEGAWAI KANTOR PT PLN P3B JAWA BALI (IK-09)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Umum
Sejak diperkenalkannya komputer yang pertama secara komersial pada tahun 1951 di Amerika Serikat, proses transaksi bisnis perdagangan telah berubah. Komputer telah menjadi suatu peralatan yang dapat menambah unjuk kerja, menurunkan biaya operasi dan menaikkan produktifitas kerja dari fungsi-fungsi manajemen dan administrasi pada suatu organisasi. Komputer telah meningkatkan kemampuan kerja dari para pekerja di bidang informasi. Komputer juga telah menjadi sebuah peralatan yang dominan dalam membantu manajer dan pekerja dalam memproses administrasi, menganalisa problem yang rumit, mengevaluasi pilihan-pilihan keputusan dan berkomunikasi dengan yang lain.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

OBEDIENCE, COMPLIANCE, COMFORMITY, ACCEPTANCE MASYARAKAT CIKOANG DALAM PERAYAAN MAUDU’ LOMPOA (STUDI EKSPLORATIF TERHADAP KEPEMIMPINAN (PSIK-07)

Cikoang adalah salah satu desa yang terletak di pesisir selatan Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Desa Cikoang merupakan dataran rendah yang berada pada ketinggian 50 meter di atas permukaan laut, dengan luas wilayah 555,49 Ha. Penduduk asli Cikoang adalah suku Makassar. Desa ini dihuni oleh penduduk asli suku Makassar dan kaum Sayyid. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Makassar. Penduduknya mayoritas memeluk agama Islam sebagai keyakinan mereka. Jumlah penduduk sekitar 2444 jiwa dengan 574 kepala keluarga. Mata pencarian utama masyarakat Cikoang adalah bercocok tanam, membuat garam, mengelola tambak ikan, dan sebagai nelayan (Pemerintah Desa Cikoang, 2002). Jarak antara Desa Cikoang dengan Ibukota Kecamatan Mangarabombang ± 8 km, dari Ibukota Kabupaten Takalar ± 15 km, dan ke Kotamadya Makassar ± 52 km (Pemerintah Kabupaten Takalar, 2001).


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Citra remaja perempuan metropolitan dalam halaman muka majalah Gogirl (PSIK-06)

Informasi telah menjadi kebutuhan primer masyarakat modern saat ini tanpa kecuali. Teknologi informasi yang semakin modern membawa konsekuensi kebutuhan informasi tersebut kedalam relasi-relasi sosial dalam masyarakat dengan menghilangkan batas-batas sosial budaya juga sangat berperan aktif dalam menghilangkan fungsi ruang dan waktu. Dengan konsekuensi hilangnya batas-batas sosial budaya akibat hilangnya fungsi ruang dan waktu, arus informasi membawa, menawarkan, dan dapat mengubah wajah sosial dan budaya dengan perlahan, dan seringkali tanpa disadari.

Kecepatan informasi untuk menjangkau penerima informasi tersebut terbawa oleh berbagai macam medium informasi yang sudah menjadi kebutuhan masyarakat modern, karena melalui berbagai media massa tersebut itulah nilai-nilai sosial dan budaya tersosialisasikan yang didalamnya terdapat tanda-tanda dan simbol-simbol.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi kesulitan belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Desa Laweyan (PSIK-05)

Allah SWT menciptakan manusia untuk menjadi pemimpin di dunia dengan dilengkapi segenap organ tubuh dan kesempurnaan yaitu : akal, emosi, hawa nafsu dan kelengkapan lainnya. Berbagai kelengkapan tubuh itu yang menjadikan manusia lebih mulia dari mahluk Allah lainnya apabila manusia mampu memfungsikan segala potensi sesuai dengan proporsinya. Namun apabila manusia menyalah gunakan kelengkapan dan potensi yang diberikan Allah itu manusia dapat menjadi mahluk yang rendah dan bahkan lebuh rendah dari binatang sekalipun.

Potensi yang ada pada manusia, selayaknya difungsikan dan ditumbuh kembangkan sesuai dengan proporsinya, manusia akan mampu menjalankan fungsi kepemimpinannya apabila membekali diri dengan ilmu pengetahuan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Alaq 1-5 :


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN BIODATA MAHASISWA PADA FAKULTAS MIPA UNSYIAH (IK-02)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi dan teknologi dewasa ini, penggunaan komputer sebagai salah satu alat teknologi informasi sangat dibutuhkan keberadaannya hampir disetiap aspek kehidupan.
Penggunaan perangkat komputer sebagai perangkat pendukung manajemen dan pengolahan data adalah sangat tepat dengan mempertimbangkan kuantitas dan kualitas data, dengan demikian penggunaan perangkat komputer dalam setiap informasi sangat mendukung sistem pengambilan keputusan.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Strategi Pengembangan Agroindustri Minyak Kenanga ( Canangium odoratum ) ( Studi Kasus Agroindustri Rumah Tangga Minyak Kenanga di Desa Kebonduren Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar ) (PRT-104)

BAB  I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
            Hampir tidak ada satupun negara di Dunia ini yang mengandalkan pertumbuhan ekonominya pada sektor industri dan perdagangan tanpa membenahi sektor pertanian, kecuali negara seperti Singapura dan Hongkong. Begitupun negara kita, sektor pertanian telah lama memiliki kunci melalui    peranannya dalam pembentukan Produk Domestik Bruto ( PDB ), penyerepan tanaga kerja, sumber pendapatan masyarakat, perolehan devisa melalui ekspor, penyedia bahan pangan dan bahan baku industri, penanggulangan kemiskinan dan penciptaan iklim yang kondusif bagi pembangunan sektor lain. Pada masa krisis dimana sektor lain mengalami pertumbuhan negatif, sektor pertanian justru mampu berperan sebagai penyelamat pembangunan nasional. Oleh karena itu sebagai negara agraris sektor pertanian harus menjadi sektor andalan pembangunan nasional. Dua alasan yang mendasari anggapan tersebut di atas yaitu prospek dari sisi pengembangan sumberdaya dan peluang pasar ( Saragih, 2000 ).

            Berdasarkan uraian di atas, maka Negara Indonesia yang sedang menuju era Industrialisasi  harus memiliki basic  pertanian yang mantap dan luas sebagai landasan  sektor industri. Sebenarnya sektor pertanian memiliki kemiripan dengan sektor industri ( yang di tinjau dari sistem tranformasi dan sitem produksinya ), yaitu memerlukan masukan dari sektor lain untuk memungkinkan terjadinya proses produksi ( keluaran ) serta arus yang menyalurkan hasil produknya ke pasar. Dalam hal ini sektor pertanian masih terpusat di daerah pedesaan, sedang sektor industri di daerah perkotaan. Oleh karena itu strategi pembangunan Indonesia  dilakukan dengan menjaga keterkaitan antara sektor pertanian dan sektor industri melalui industri pertanian. Industri pertanian dan pedesaan memilki peran strategis, yakni bagaimana potensi pedesaan dapat didayagunakan sedemikan rupa  melalui upaya industrialisasi ( pertanian dan pedesaan ) agar sumberdaya di pedesaan dapat dimanfaatkan lebih produktif, mampu menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan perkapita dan sekaligus meningkatkan nilai tambah (Soekartawi, 1995).

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Cara Seo Blogger

Contoh Tesis Pendidikan