Tampilkan postingan dengan label Ilmu Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ilmu Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Kumpulan Skripsi Ilmu Kesehatan

Judul Skripsi Ilmu Kesehatan



Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Faktor Risiko Penyakit Jantung Koronerpada Pasien Rawat Inap Di Cardiovascular Care Unit (Cvcu) Cardiac Centre Rsup Dr. Wahidin Sudiro Husodo Makassar Periode Januari – Juli 2008 (IKS-10)



Perkembangan ilmu pengetahuan tentang kardiovaskuler berguna dalam  memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kardiovaskuler yang cenderung semakin bertambah. Menurut estimasi para ahli badan kesehatan sedunia PBB (WHO), setiap tahun sekitar 50% penduduk dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Berdasarkan laporan World Health Statistic 2008, tercatat 17,1 juta orang meninggal di dunia akibat penyakit jantung koroner dan diperkirakan angka ini akan meningkat terus hingga 2030 menjadi 23,4 juta kematian di dunia.    Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi Jantung Sedunia (World Heart Federation) memprediksi penyakit jantung akan menjadi penyebab utama kematian di negara-negara Asia pada tahun 2010. Saat ini, sedikitnya 78% kematian global akibat penyakit jantung terjadi pada kalangan masyarakat miskin dan menengah. Berdasarkan kondisi itu, dalam keadaan ekonomi terpuruk maka upaya pencegahan merupakan hal terpenting untuk menurunkan penyakit kardiovaskuler pada 2010. Di negara berkembang dari tahun 1990 sampai 2020, angka kematian akibat penyakit jantung koroner akan meningkat 137 % pada laki-laki dan 120% pada wanita, sedangkan di negara maju peningkatannya lebih rendah yaitu 48% pada laki-laki dan 29% pada wanita. Di tahun 2020 diperkirakan penyakit kardiovaskuler menjadi penyebab kematian 25 orang setiap tahunnya. Oleh karena itu, penyakit jantung koroner menjadi penyebab kematian dan kecacatan nomor satu di dunia. 1-2
Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan sosok penyakit yang sangat menakutkan dan masih menjadi masalah, baik di negara maju maupun berkembang Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu di Amerika. Di Amerika pada tahun 1992 penyakit jantung koroner menyebabkan 921.000 kematian, atau merupakan 45% penyebab kematian di negara tersebut. Setiap tahunnya, di Amerika Serikat sekitar 478.000 orang meninggal karena penyakit jantung koroner, 1,5 juta orang mengalami serangan jantung, 407.000 orang mengalami operasi peralihan, 300.000 orang menjalani angioplasti. Di Eropa diperhitungkan 20.000 40.000 orang dari 1 juta penduduk menderita PJK. Penyakit jantung, stroke, dan aterosklerosis merupakan penyakit yang mematikan. Di Inggris penyakit jantung koroner telah menyebabkan lebih dari 180.000 kematian setiap tahun. Di Jepang pada tahun 2006 didapatkan dari 3.081 pasien yang turut dalam studi Jikei, tercatat 41 % yang menderita jantung koroner. Di seluruh dunia, jumlah penderita penyakit ini terus bertambah dan tidak lepas dari gaya hidup yang kurang sehat, yang banyak dilakukan seiring dengan berubahnya pola hidup.1-2

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Wilayah Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang Tahun 2006 (IKS-3)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) Lembaga Demografi Universitas Indonesia tahun 1985 memperkirakan jumlah lansia di Indonesia dewasa ini mencapai 15 juta jiwa atau sekitar 7,5% dari jumlah penduduk. Jumlah penduduk yang berusia 60 tahun ke atas pada tahun 2005 diperkirakan akan mencapai 19,9 juta jiwa atau sekitar 8,48% dari jumlah penduduk. Jumlah ini akan meningkat lagi pada tahun 2020 menjadi 28,8 juta jiwa atau sekitar 11,34% dari seluruh populasi. Peningkatan jumlah usia lanjut diperkirakan diikuti dengan peningkatan usia harapan hidup dari 59,8 tahun pada tahun 1990 menjadi 71,1 tahun pada tahun 2020 (Depkes RI 2003:1).


Berbagai pihak menyadari bahwa jumlah warga lansia di Indonesia yang semakin bertambah akan membawa pengaruh besar dalam pengelolaan masalah kesehatannya. Golongan usia lanjut ini akan memberikan masalah kesehatan khusus yang membutuhkan pelayanan kesehatan tersendiri mulai dari gangguan mobilitas alat gerak sampai pada gangguan jantung (M.N.Bustan 1997:114).

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFATAN KARTU SEHAT OLEH GAKIN DI DESA TENGARAJA PADA PELAYANAN PUSKESMAS (IKS-02)

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan yang optimal. Untuk melaksanakan hal tersebut telah dirumuskan 6 program pokok pembangunan kesehatan yang salah satunya adalah perilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat. Perilaku masyarakat Indonesia Sehat 2010 yang diharapkan adalah yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam gerakan masyarakat (Depkes RI, 2002:18).

Konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia WHO (1948) dalan Depkes RI (2005: 15), Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 dan Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992, menetapkan bahwa kesehatan adalah hak fundamental setiap warga. Setiap individu, keluarga dan masyarakat berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya, dan negara bertanggung jawab mengatur agar masyarakat terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya termasuk bagi masyarakat miskin dan tidak mampu.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

HUBUNGAN PERILAKU DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA PENGEMUDI TAKSI BLUE BIRD GROUP POOL WARUNG BUNCIT JAKARTA SELATAN (IKS-01)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam sebuah laporan berita di beberapa media komunikasi beberapa bulan lalu, di tuliskan bahwa saat ini, Indonesia merupakan negara dengan standar keselamatan dan kesehatan kerja terburuk jika bandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara, berita tersebut di laporkan oleh ILO atau Humas Organisasi Buruh Dunia dalam peringatan hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja, hal ini dikemukakan berdasarkan tragedi kecelakaan akibat kerja yang terjadi di Indonesia pada tahun lalu, dimana tragedi tersebut sedikitnya telah menyebabkan empat orang meninggal dan lebih dari 50 luka-luka akibat ledakan yang menghancurkan pabrik petrokimia serta adanya ledakan dan kebakaran lainnya di pabrik-pabrik gas dan metal 1.


Begitu pula dengan status keselamatan dan kesehatan kerja transportasi di Indonesia, sebagai negara yang berpeluang besar untuk berkembang, tercatat kecelakaan transportasi darat di Indonesia juga sangat menonjol, hal ini dinyatakan melalui data kecelakaan lalu lintas yang pada tahun 1998 saja membawa korban 11.778 orang tewas.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Hubungan Antara Intensitas Penerangan Dan Suhu Udara Dengan Kelelahan Mata Karyawan Pada Bagian Administrasi DI PT. Hutama Karya Wilayah IV Semarang (IKS-8)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pembangunan ketenagakerjaan merupakan upaya menyeluruh dan ditujukan kepada peningkatan, pembentukan dan pengembangan tenaga kerja yang berkualitas, produktif, efisien, efektif dan berjiwa wirausaha, sehingga mampu mengisi, menciptakan dan memperluas lapangan kerja serta kesempatan berusaha.

Dalam pembangunan ketenagakerjaan, perlu dibina dan dikembangkan perbaikan syarat-syarat kerja serta perlindungan tenaga kerja dalam sistem hubungan industrial Pancasila menuju kepada peningkatan kesejahteraan tenaga kerja (Depkes, 2003:25).
Agar tenaga kerja berada dalam keserasian sebaik-baiknya, yang berarti dapat terjamin keadaan kesehatan dan produktivitas setinggi-tingginya maka perlu ada keseimbangan yang menguntungkan dari faktor yaitu beban kerja, beban tambahan akibat dari lingkungan kerja, dan kapasitas kerja (Suma’mur PK, 1993:48).

Kondisi lingkungan kerja perkantoran (administrasi) pada umumnya lebih baik bila dibandingkan dengan lingkungan kerja bagian produksi. Hal ini disebabkan adanya anggapan bahwa pekerjaan administrasi yang mengandalkan pikiran dinilai lebih membutuhkan pemusatan kosentrasi, sedangkan pekerjaan produksi lebih banyak menggunakan kekuatan fisik tubuh. Selain itu beberapa sarana maupun peralatan kerja administrasi seperti komputer, panel-panel kontrol dan lain-lain memerlukan kondisi ruangan tertentu untuk dapat dioperasikan secara optimal. Kondisi yang demikian seringkali menimbulkan keluhan-keluhan akibat ketidaktahuan pengelola gedung dalam mengatur suhu udara, ventilasi maupun tata letak sarana dan prasarana kantor (Soewarno, 1992:57). Secara umum harus dapat menciptakan kondisi kerja sebaik-baiknya dengan jalan mengendalikan semua faktor lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi pekerjaan dan efisiensi manusia, antara lain masalah penerangan yang memungkinkan tenaga kerja dapat mengamati obyek yang dikerjakan dengan cepat, jelas dan aman (Suma’mur PK, 1993:97).


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kapasitas Vital Paru Tukang Ojek Di Alun-Alun Ungaran Kabupaten Semarang Bulan Maret Tahun 2007 (IKS-7)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Transportasi memegang peranan penting dalam akitivitas manusia, baik transportasi udara, laut maupun darat. Kepadatan lalu-lintas alat transportasi berkaitan erat dengan jumlah penduduk dan ketersediaan sarana-prasarana. Lalu lintas dan angkutan jalan raya sebagai bagian dari sistem transportasi menempati posisi vital dan strategis dalam pembangunan nasional. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dalam industri otomotif begitu pesat, sehingga laju pertambahan kendaraan juga meningkat dengan cepat yang mengakibatkan transportasi manusia dan barang dari suatu tempat ke tempat lain menjadi mudah dan cepat. Dalam kondisi ini persaingan di sektor transportasi menjadi semakin ketat dan untuk memenangkan persaingan diperlukan sumber daya manusia pekerja di sektor transportasi yang sehat dan produktif (Eryus AK.,2001:2).

Semakin banyak jumlah kendaraan bermotor yang digunakan per satuan waktu pada wilayah tertentu, semakin tinggi pencemaran udara. Pada tahun 2005 jumlah kendaraan bermotor di Jateng sekitar 3,8 juta unit yang terdiri dari sepeda motor mencapai 70 persen, sedangkan mobil 30 persen, bahkan jumlahnya tahun 2006 bakal bertambah lagi (www.kompas.com).

Para ahli memperkirakan sekitar 60-80% penduduk perkotaan di dunia menghirup udara yang kualitasnya buruk bagi kesehatan atau setidaknya dengan kadar polutan mendekati Nilai Ambang Batas. Seorang pengemudi bus umum tidak terlepas dari keterpaparan oleh zat kimia, baik dari sumber yang bersifat internal (dalam kendaraan) maupun eksternal (luar kendaraan). Beberapa bahan pencemaran yang dikenal seperti gas Karbon Monoksida (CO), Timbal (Pb), Ozon (O3), Nitrogen Oksida (NOX), Belerang Oksida (SOX), radikal bebas dan debu (Dadi S, 2003:9). Begitu pula bagi seorang tukang ojek yang keseharian pekerjannya berhubungan langsung jalan raya, tentunya juga tidak terlepas dari keterpaparan oleh zat-zat kimia pencemar tersebut.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pendugaan Hubungan Antara Kurang Gizi Pada Balita Dengan Kurang Energi Protein Ringan Dan Sedang Di Wilayah Puskesmas Sekaran Kecamatan Gunungpati Semarang Tahun 2005 (IKS-9)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul
Salah satu masalah pokok kesehatan di negara sedang berkembang adalah masalah gangguan terhadap kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh kekurangan gizi. Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi Protein (KEP), Anemia zat Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), dan Kurang Vitamin A (KVA). Penyakit kekurangan gizi banyak ditemui pada masyarakat golongan rentan, yaitu golongan yang mudah sekali menderita akibat kurang gizi dan juga kekurangan zat makanan (Syahmien Moehji, 2003:7). Kebutuhan setiap orang akan makanan tidak sama, karena kebutuhan akan berbagai zat gizi juga berbeda. Umur, Jenis kelamin, macam pekerjaan dan faktor-faktor lain menentukan kebutuhan masing-masing orang akan zat gizi. Anak balita (bawah lima tahun) merupakan kelompok yang menunjukkan pertumbuhan badan yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat badannya. Anak balita ini justru merupakan kelompok umur yang paling sering dan sangat rawan menderita akibat kekurangan gizi yaitu KEP.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Contoh Skripsi Ilmu Kesehatan Masyarakat

Kesehatan adalah hal yang penting bagi setiap manusia karena dengan tubuh yang sehat kita dapat melakukan segala kegiatan. Tapi tak hanya dibutuhkan tubuh yang sehat dalam kehidupan ini, juga jiwa yang sehat. Untuk memiliki itu semua kita harus menjaga keseimbangan hidup kita dan menerapkan pola hidup sehat baik lahir maupun batin.

Membuat skrispi kesehatan dapat mengambil judul tema yang tengah terjadi di masyarakat atau tentang penyakit-penyakit yang ada di masyarakat. Banyak kasus penyakit yang terjadi akhir-akhir ini dan belum ditemukan pengobatan yang maksimal, misalnya HIV/AIDS, penyakkit lupus dan lain-lain.

Terkadang sebagai mahasiswa, Anda bingung ketika akan mengerjakan tugas akhir atau skripsi, terutama ketika menentukan judul. Sehingga Anda perlu mencari inspirasi untuk judul sripsi yang akan Anda buat.

Buat teman-teman yang kebetulan lagi sibuk mikirin tentang pembuatan judul skripsi kesehatan masyarakat, lagi mencari contoh skripsi kesehatan masyarakat gratis. mudah-mudahan contoh skripsi ini dapat membantu anda dalam membuat skripsi kesehatan masyarakat yang anda jalani.

Berikut Contoh Skripsi kesehatan masyarakat Lengkap. Klik Judulnya untuk melihat isinya. 






Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Kejadhan Hipertensi Pada Lansia Di Wilayah Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang Tahun 2006 (IKS-5)

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang Masalah
Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) Lembaga Demografi Universitas Indonesia tahun 1985 memperkirakan jumlah lansia di Indonesia dewasa ini mencapai 15 juta jiwa atau sekitar 7,5% dari jumlah penduduk. Jumlah penduduk yang berusia 60 tahun ke atas pada tahun 2005 diperkirakan akan mencapai 19,9 juta jiwa atau sekitar 8,48% dari jumlah penduduk. Jumlah ini akan meningkat lagi pada tahun 2020 menjadi 28,8 juta jiwa atau sekitar 11,34% dari seluruh populasi. Peningkatan jumlah usia lanjut diperkirakan diikuti dengan peningkatan usia harapan hidup dari 59,8 tahun pada tahun 1990 menjadi 71,1 tahun pada tahun 2020 (Depkes RI 2003:1).



Berbagai pihak menyadari bahwa jumlah warga lansia di Indonesia yang semakin bertambah akan membawa pengaruh besar dalam pengelolaan masalah kesehatannya. Golongan usia lanjut ini akan memberikan masalah kesehatan khusus yang membutuhkan pelayanan kesehatan tersendiri mulai dari gangguan mobilitas alat gerak sampai pada gangguan jantung (M.N.Bustan 1997:114).
Lima peny`kit utama yang banyak diderita oleh penduduk usia lanjut di Indonesia adalah anemia dengan persentase sebesar 50%, penyakit kardiovaskuler memiliki persentase sebesar 29,5%, infeksi saluran pernafasan sebesar 12,2%, penyakit kanker memiliki persentase sebesar 12,2% dan TBC memiliki persentase sebesar 11,5% (Depkes RI 2003:2).

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Karakteristik Tenaga Kesehatan Dalam Pelaksanaan Askes Di Puskesmas Camming Kecamatan Libureng Kabupaten Bone (IKS-4)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional karenanya merupakan suatu kesatuan yang tak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Pembangunan kesehatan di Indonesia dilaksanakan dalam suatu Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang unsur-unsurnya terdiri dari individu /perorangan, keluarga, masyarakat, pemerintah (sektor kesehatan dan non kesehatan) dan swasta (SKN, 1992).

Salah satu sektor yang sangat esensial adalah pengembangan di bidang kesehatan, karena sektor kesehatan sangat mempengaruhi sektor pembangunan lainnya. Oleh karena itu dalam konsep pembangunan nasional ditentukan perlunya pembangunan yang berwawasan kesehatan, kebijakan ini tentu sangat relefan dengan posisi Indonesia dengan tingkat kesehatan masyarakat Indonesia berada pada urutan 110 dari 117 negara (UNDP,2002).


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Tingkat Konsumsi Energi Dan Konsumsi Protein Serta Hubungannya Dengan Status Gizi Anak Asuh Usia 10-18 Tahun (Studi Pada Penyelenggaraan Makanan Di Panti Asuhan Pamardi Putra Kabupaten Demak) Tahun 2005 (IKS-6)

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor utama yang diperlukan dalam melaksanakan pembangunan nasional. Untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut maka harus dilakukan upaya-upaya yang saling berkesinambungan. Dari beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas SDM, faktor kesehatan dan gizi memegang peranan penting, karena orang tidak akan dapat mengembangkan kapasitasnya secara maksimal apabila yang bersangkutan tidak memiliki status kesehatan dan gizi yang optimal (Depkes, 2001: 1).

Upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia baik fisik maupun non fisik harus dilaksanakan sedini mungkin dan berlangsung terus sepanjang hidup. Salah satu upaya yang harus dilaksanakan adalah peningkatan dan perbaikan gizi dan kesehatan.

Undang-undang Dasar (UUD) 1945 pasal 34 menyebutkan bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara. Salah satu institusi yang berusaha menyelenggarakan fungsi tersebut di atas adalah Panti Asuhan. Pada institusi ini telah dikembangkan suatu upaya dalam rangka meningkatkan status gizi anak-anak asuhnya.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Cara Seo Blogger

Contoh Tesis Pendidikan