Tampilkan postingan dengan label Kedokteran Gigi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kedokteran Gigi. Tampilkan semua postingan

Kumpulan Skripsi Kedokteran Gigi

Judul Skripsi Kedokteran Gigi



Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Penghalusan Dinding Aksial Preparasi Terhadap Kekuatan Tarik Semen Luting Pada Lempeng Logam (KD-12)

Manusia dalam menjalani hidupnya tidak dapat mempertahankan secara keseluruhan fungsi tubuhnya, antara lain gigi. Untuk itu, perlu dibuat gigitiruan agar fungsi tubuh tidak terhambat dalam menjalankan kegiatan sehari-hari.

Fungsi gigitiruan adalah memperbaiki atau mengembalikan fungsi mastikasi, fonetik, dan estetik. Salah satu tanda gigitiruan yang baik adalah dapat bertahan di tempatnya selama mungkin dan dapat berfungsi sebagaimana diharapkan. Secara umum gigitiruan dapat dibedakan atas gigitiruan cekat (fixed denture) dan gigitiruan lepasan (removable denture). Umumnya penderita lebih nyaman menggunakan gigitiruan cekat dibandingkan gigitiruan lepasan karena proses adaptasinya yang lebih mudah dan lebih cepat.

Pembuatan gigitiruan cekat (GTC) menghendaki adanya pengasahan pada gigi penyangga. Untuk memperoleh suatu desain  preparasi yang baik, seorang dokter gigi harus mengikuti 5 prinsip dasar preparasi, yaitu pemeliharaan struktur gigi, bentuk retensi dan resistensi, daya tahan restorasi, integritas tepi restorasi, dan pemeliharaan jaringan periodonsium. Kelima prinsip ini tidak dapat berdiri sendiri tetapi saling berkaitan, misalnya pemeliharaan struktur gigi menghendaki preparasi seminimal mungkin. Di sisi lain, preparasi yang tipis menyebabkan tipisnya restorasi sehingga daya tahan restorasi dipertanyakan.1

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Perbandingan Air Dan Bubuk Terhadap Lamanya Waktu Setting Dental Stone (KD-11)

Dental stone adalah bahan yang terbuat dari gipsum yang kristalisasinya dikontrol secara hati – hati dengan tekanan uap dalam wadah tertutup dan biasanya di sebut sebagai α-hemihidrat1.
Secara komersial, dental stone dibuat dari gipsum yang dipanaskan pada suhu 125° C dibawah tekanan uap dalam autoklaf secara terus menerus sehingga terbentuk hemihidrat dengan porositas yang rendah2.
Q
 
Adapun bentuk reaksi kimianya3 :
Ca2+(aq) + SO42-(aq) + 0,5H2O(l)→ α-CaSO4 0,5H2O(s)
Menurut Internasional Organization for Standarization gipsum di klasifikasikan ke dalam lima tipe:
1.        Tipe I Dental plaster, pencetakan
2.        Tipe II Dental plaster, model
3.        Tipe III Dental stone, die, model
4.        Tipe IV Dental stone, die, kekuatan besar, ekspansi rendah
5.    Tipe V Dental stone, die, kekuatan besar, ekspansi tinggi2.
Dental stone tipe III yang juga biasa disebut sebagai stone kelas I atau Hydrocal memiliki nilai minimum kekuatan tekan 20,7 Mpa (3000 psi) (tabel 1.1), tapi tidak melebihi 34,5 Mpa (5000 psi). Bahan ini digunakan untuk membuat model dalam proses pembuatan gigi tiruan sebagian atau penuh yang cocok dengan jaringan lunak karena stone memiliki kekerasan permukaan yang melebihi dental plaster juga kekuatan yang cukup memadai untuk pembuatan gigi tiruan dan gigi tiruan akan lebih mudah dilepaskan setelah diproses.4

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Stres, Depresi, Dan Kecemasan Terhadap Volume Saliva Pada Mahasiswa Preklinik Fakultas Kedokteran Gigi Univeritas Hasanuddin (KD-10)

Saliva merupakan salah satu komponen penting dalam rongga mulut. Saliva berperan dalam melindungi jaringan di dalam rongga mulut dengan cara pembersihan secara mekanis untuk mengurangi akumulasi plak, lubrikasi elemen gigi-geligi, pengaruh buffer, agreasi bakteri yang dapat menghambat kolonisasi mikroorganisme, aktivitas antibakterial, perncernaan, retensi kelembaban, dan pembersihan makanan. Oleh karena itu, saliva sangat mempengaruhi kesehatan rongga mulut seseorang.1
                Agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik, saliva perlu dihasilkan dalam rongga mulut dalam jumlah yang cukup. Umumnya sekresi saliva yang normal adalah 800-1500 ml/hari, Banyaknya saliva yang disekresikan di dalam mulut dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti rangsangan olfaktorius, melihat dan memikirkan makanan, rangsangan mekanis, kimiawi, neuronal, rasa sakit, dan konsumsi obat-obatan tertentu. Selain itu, keadaan stres, depresi, dan cemas juga dapat mempengaruhi sekresi saliva.1,2,3,4
                Telah dilakukan beberapa penelitian sebelumnya yang mengkaji mengenai saliva, stres, depresi, dan  kecemasan. Seperti dalam penelitian Little Mahendra dkk, 2011, dilaporkan bahwa stres kerja dapat menjadi faktor yang memperburuk

penyakit periodontal. Dalam penelitian lain, Bezerra Junior dkk, 2010, menunjukkan bahwa periodontitis kronis mempengaruhi komposisi dari saliva. Adapun penelitian yang mengemukakan bahwa depresi dan kecemasan dapat meningkatkan angka kematian (mortalitas) seperti penelitian yang telah dilakukan Mykletun dkk, 2007, Schoevers, Beekman, Tilburg, 2000.5,6,7,8

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Suhu Air Terhadap Setting Time Alginat (KD-9)

Dalam praktek dokter gigi, ada kecenderungan untuk mengubah setting time dari alginat. Salah satu alasannya karena seringkali ada pasien yang gampang merasa mual saat alginat dimasukkan ke dalam mulut, sehingga dokter gigi harus megetahui cara untuk mempercepat setting time dari alginat tersebut.
            Bahan cetak alginat mudah digunakan. Bahan ini bersifat hidrofilik, sehingga permukaan jaringan yang lembab bukanlah kendala. Umumnya, alginat digunakan sebagai cetakan awal untuk membuat model studi yang membantu dalam pembuatan rencana perawatan dan diskusi dengan pasien. Tidak seperti banyak bahan cetak lainnya, alginat tidak mempunyai kisaran kekentalan yang jauh berbeda.1
                Bahan cetak dibagi menjadi kelompok non-elastik dan elastik. Bahan elastik ini terdiri atas jenis hidrokoloid dan elastomer. Salah satu bahan cetak hidrokoloid yang sampai saat ini masih banyak digunakan adalah alginat. Dari beberapa sifat alginat yang menguntungkan adalah sifat elastiknya yang baik.3
            Karena hanya satu campuran alginat yang dibuat, bahan yang telah diaduk diletakkan pada sendok cetak. Klinisi boleh mengambil sedikit bahan dengan jari bersarung tangan dan mengoleskan bahan tersebut kedalam ceruk dan fisura sentral serta kedalam fisura permukaan oklusal. Teknik ini mengurangi kemungkinan
terjebaknya gelembung udara bila sendok cetak dimasukkan dalam mulut. Karena bahan tersebut bersih dan mengeras dengan cepat, bahan cetak ini mudah ditolerir oleh pasien.1

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengelolaan Limbah Cair Di Rumah Sakit Gigi Dan Mulut ( Pengamatan Di Wilayah Kota Madya Makassar ) (KD-8)

Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan sebagai upaya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat tersebut. Rumah sakit sebagai salah satu upaya peningkatan kesehatan tidak hanya terdiri dari balai pengobatan dan tempat praktik dokter saja, tetapi juga ditunjang oleh unit-unit lainnya, seperti ruang operasi,laboratorium, farmasi, administrasi, dapur, laundry, pengolahan sampah dan limbah, serta penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan. Selain membawa dampak positif bagi masyarakat, yaitu sebagai tempat menyembuhkan orang sakit, rumah sakit jugamemiliki kemungkinan membawa dampak negatif. Dampak negatifnya dapat berupa pencemaran dari suatu proseskegiatan, yaitu bila limbah yang dihasilkan tidak dikelola dengan baik.¹,²
           
            Air limbah yang berasal dari rumah sakit merupakan salah satu sumber pencemaran airyang sangat potensial. Hal ini disebabkan karena air limbah rumah sakit mengandung senyawa organik yang cukup tinggi,mengandung senyawa-senyawa kimia yang berbahaya serta mengandung mikroorganisme pathogen yang dapat menyebabkan penyakit.

Air limbah rumah sakit adalah seluruh buangan cair yang berasal dari hasil proses seluruh kegiatan rumah sakit yang meliputi : limbah domestik cair yakni buangan kamar mandi, dapur, air bekas pencucian pakaian, limbah cair klinis yakni air limbah yang berasal dari kegiatan klinis rumah sakit misalnya air bekas cucian luka, cucian darah. dan lainnya, air limbah laboratorium, dan lain-lain.³

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Penggunaan Zirconia Dalam Bidang Kedokteran Gigi (KD-7)



Dengan bertambahnya waktu maka kemajuan teknologi juga semankin bertambah. Bukan hanya teknologi saja yang semakin maju melainkan ilmu pengetahuan yang semakin meningkat dan semakin meluas. Berkembangnya Ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini diiringi dengan penemuan-penemuan baru yang berhubungan dengan kedokteran gigi.
Tujuan  utama perawatan kedokteran gigi yaiu untuk mempertahankan atau meningkatkan mutu kehidupan pasien kedokteran gigi. tujuan ini dapat dicapai dengan mencegah penyakit, menghilangkan rasa sakit, memperbaiki efisiensi pengunyahan, meningkatkan pengucapan dan memperbaiki estetika.1
Dental Material adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang bahan-bahan yang digunakan di kedokteran gigi, baik sifat-sifatnya maupun cara memanipulasi bahan tersebut. 2
Salah satu bentuk kemajuan dalam bidang kedokteran gigi adalah penggunaan zirconia sebagai dental material. Zirconia berasal dari unsur zirconium (Zr) yang memiliki nomor atom 40 dan berat atom 91,22. Zirconia merupakan keramik bioinert. Ada beberapa tipe dari zirconia, yaitu ; tetragonal zirconia polycrystals (TZP), fully stabilized zirconia (FSZ), partially stabilized zirconia (PSZ), zirconia toughened alumina (ZTA), dan transformation toughened zirconia (TTZ). Tetapi yang dipakai sebagai dental material dari tipe TZP dan PSZ. Sebagai dental material zirconia memiliki sifat fisik, mekanis, kimia, dan biologis yang sangat baik. Untuk mendapatkan kestabilan pada zirconia maka zirconia ditambahkan senyawa stabilator seperti yttria dan ceria. Dalam bidang kedokteran gigi, zirconia digunakan sebagai material implan, pasak, dan bracket. Keramik zirconia secara biologis sebanding dengan titanium yang merupakan material implan yang paling sering digunakan. Implan zirconia memiliki proses penyembuhan tulang yang lebih baik dari implan titanium.3

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Perbandingan Keadaan Tulang Alveolar Antara Perokok Dan Bukan Perokok (KD-6)



Merokok adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat yang terjadi di Indonesia. Merokok merupakan kebiasaan yang memiliki daya merusak yang cukup besar terhadap kesehatan, karena setelah diteliti lebih lanjut, diketahui bahwa di dalam satu batang rokok terdapat sekitar 4.000 jenis zat racun yang berperan sebagai radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh. Diperkirakan bahwa terdapat hubungan positif antara kebiasaan merokok dan penyakit periodontal sehubungan dengan bertambahnya banyaknya deposit plak dan kalkulus pada perokok.1
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki tingkat sifat konsumsi rokok dan produksi rokok yang tinggi. Berdasarkan data WHO, angka kebiasaan merokok di Indonesia setiap tahunnya meningkat dan telah mencapai 400 ribu per tahun. Hal ini menempatkan Indonesia di urutan ke-3 negara dengan jumlah perokok terbanyak setelah China dan India.2
Prevelensi secara nasional berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2010 sebesar 34,7 persen atau sekitar 80 juta penduduk Indonesia adalah perokok. Prevelensi yang merokok pada kelompok umur 45-54 tahun sebesar 32,2 persen dan pada kelompok umur 15 tahun ke atas sebanyak 54,1 persen. Prevelensi tertinggi pertama yaitu pada umur 15-19 tahun (43,3 persen) dan sebesar 1,7 persen mulai merokok pertama kali umur 5-9 tahun. Sekitar 60 persen pria diatas 15 tahun adalah perokok aktif. Data dinas kesehatan provinsi Sulawesi selatan menyebutkan bahwa jumlah perokok aktif di Makassar hingga akhir 2010 mencapai 287 ribu orang atau 22 persen dari jumlah penduduk. 3

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pigmentasi Mukosa Bibir Pada Perokok & Penyebabnya (KD-5)

Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya baik langsung pada rokok maupun menggunakan pipa. Rokok merupakan benda yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Merokok sudah menjadi kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat tetapi kebiasaan merokok sulit dihilangkan dan jarang diakui orang sebagai suatu kebiasaan buruk.1
Perilaku perokok dari berbagai sudut pandang sangat merugikan, baik untuk diri sendiri maupun disekelilingnya. Dilihat dari sisi individu yang bersangkutan, ada beberapa riset yang mendukung pernyataan tersebut, dilihat dari sisi kesehatan. Pengaruh bahan kimia yang dikandung rokok seperti nikotin,CO (karbon monoksida), dan tar akan memacu kerja dari susunan saraf pusat dan susunan saraf simpatik sehingga mengakibatkan tekanan darah meningkat dan detak jantung bertambah cepat. Selain itu, rongga mulut menjadi kering dan lebih anaerob dapat mengakibatkan perokok berisiko lebih mengalami infeksi bakteri penyebab penyakit jaringan pendukung gigi dibandingkan mereka yang bukan perokok.1

            Rongga mulut sangat mudah terpapar efek yang merugikan akibat merokok. Rokok yang dihisap dengan tarikan berat dan panjang akan menghasilkan lebih banyak asap rokok dibandingkan dengan  rokok yang dihisap dengan tarikan pelan dan tiupan cepat. Temperatur rokok pada mukosa bibir sekitar 300 C, sedangkan ujung rokok yang terbakar jauh lebih panas karena ditandai dengan bara api pada ujung yang dibakar. Asap panas yang berhembus terus menerus ke dalam rongga mulut merupakan rangsangan panas yang menyebabkan perubahan aliran darah dan mengurangi pengeluaran ludah. 1

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Uji Hambat Air Perak Terhadap Pertumbuhan Bakteri Straphylococcus Aureus (KD-4)

Rongga mulut merupakan tempat berkumpulnya bakteri. Rongga mulut dapat memberikan kontribusi yang cukup berarti dalam menimbulkan bakteremia. Pada keadaan penurunan imunitas, bakteri rongga mulut yang semula komensal dapat berubah menjadi pathogen sehingga dapat menyebabkan bakteremia dan infeksi sistemik. Bakteri yang biasanya terdapat dalam mulut diantaranya adalah Streptococcus mutans, Streptococcus viridians, Staphylococcus aureus epidermidis, Staphylococcus pneumonia, dan Staphylococcus aureus.1

            Staphylococcus aureus sering ditemukan sebagai kuman flora normal pada kulit dan selaput lendir pada manusia, namun kuman ini juga dapat menjadi penyebab infeksi baik pada manusia maupun pada hewan.2  Staphylocossus aureus dikenal sebagai mikroorganisme pathogen yang dihubungkan dengan berbagai sindrom klinis. Bakteri ini merupakan bakteri pathogen utama pada manusia yang menyebabkan berbagai penyakit secara luas yang berhubungan dengan toxic schock syndrome sebagai akibat dari keracunan pangan. Selain terdapat di dalam mulut, Staphylococcus aureus juga dapat menginfeksi jaringan atau alat tubuh lain yang menyebabkan timbulnya penyakit dengan tanda-tanda yang khas seperti nekrosis, peradangan dan pembentukan abses. Kuman ini juga dapat menyebabkan terjadinya septikemia, endokarditis, abses serebri, sepsis purpuralis, dan pneumonia. Oleh karena itu, penemuan bahan yang dapat membantu mengatasi kuman ini akan memberikan upaya pemeliharaan kesehatan masyarakat.2

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Lama Perendaman Plat Gigitiruan Akrilik Dalam Ekstrak Kelopak Bunga Rosella Terhadap Kekuatan Transversa Plat Gigitiruan (KD-13)



Menurut Stoll, gigi merupakan sumber dari berbagai gangguan, baik fisik maupun mental.Kehilangan gigi merupakan penyebab utama dari perubahan nutrisi seseorang. Selain itu, kehilangan gigi juga akan mempengaruhi cara berbicara seseorang , karena tanpa gigi kemungkinan besar ia akan mengalami kesulitan dalam mengucapkan kata-kata. Tidak dapat dipungkiri bahwa kelhilangan gigi merupakan suatu keadaan yang sering ditemukan di mana saja, dan melihat akibatnya jika tidak diganti cukup beresiko seperti yang telah disebutkan di atas, maka sudah seharusnya gigi yang hilang diganti dengan gigitiruan.1
Gigitiruan adalah piranti untuk menggantikan permukaan pengunyahan dan struktur-struktur yang menyertainya dari suatu lengkung gigi rahang atas dan bawah. Gigitiruan tersebut terdiri dari gigi-gigi buatan yang dilekatkan pada basis. Basis gigitiruan mendapatkan dukungan melalui kontak yang erat dengan jaringan mulut di bawahnya. 2
Meskipun basis gigitiruan dapat dibuat dari logam atau campuran logam, kebanyakan basis gigitiruan dibuat menggunakan  polimer. Polimer tersebut dipilih berdasarkan keberadaanya, kestabilan dimensi, karakteristik penanganan harganya relatif murah, mudah direparasi, proses pembuatan gigi tiruan mudah dan menggunakan peralatan sederhana, warna stabil, dan mudah dipulas.3
            Kelemahan yang dimiliki resin akrilik heat cured salah satu adalah mudah terjadi porus. Porus dapat menjadi tempat akumulasi sisa-sisa makanan dan mikroorganisme yang dapat mengganggu kebersihan dan kesehatan rongga mulut. Hal ini dapat memicu terjadinya denture stomatitis yang disebabkan oleh infeksi Candida albicans.4 Penutupan mukosa oleh basis gigitiruan dapat mengurangi efek pembersihan oleh saliva, akibatnya sisa makanan semakin menumpuk sehingga prevalensi candida albicans meningkat.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Cara Seo Blogger

Contoh Tesis Pendidikan