Tampilkan postingan dengan label Pendidikan Matematika. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan Matematika. Tampilkan semua postingan

Penerapan Matematika dalam Industri Perdagangan Keripik Bothe Restu Desa Bendoagung Kecamatan Kampak (PMT-49)



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam kehidupan di dunia ini semuanya tidak akan terlepas dari yang disebut perhitungan. Bahkan Allah SWT telah menjelaskan kepada semua makhlukNya akan adanya Hari Perhitungan. Sungguh besar istilah perhitungan dalam kehidupan umat manusia.
Segala yang ada di alam ini ternyata dapat dihitung. Mulai dari jumlah tata surya sampai peredarannya semua dapat dihitung. Dari peredaran bumi yang mengakibatkan musim, kemudian dari musim-musim tersebut akan mempengaruhi mata pencaharian manusia, semua itu dapat diketahui melalui perhitungan.
Bahkan semua kegiatan dan pekerjaan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya juga melalui perhitungan. Seorang yang bekerja sebagai petani dan nelayan akan menggunakan perhitungan musim dan peredaran bumi. Seorang yang bekerja sebagai tukang bangunan, tekstil atau perancang busana, tukang pembuat perkakas rumah tangga, semuanya menggunakan perhitungan. Lebih dari itu dalam pemasaran produk-produk tersebut juga masih menggunakan perhitungan. Sungguh besar sekali peranan ilmu perhitungan dalam kehidupan umat manusia.
Kesemua perhitungan tersebut dibahas dalam ilmu matematika. Dengan demikian peranan ilmu matematika dalam kehidupan sangatlah dominan sekali. Hal ini disebabkan karena matematika memiliki beberapa unsur didalamnya. Menurut De Lange unsur-unsur dalam matematika antara lain[1] :
1.         Berpikir dan bernalar, karena dalam matematika memerlukan pemahaman, dan pembuktian.
2.         Berargumentasi, setelah paham dan membuktikan matematika juga perlu penerapan yang membutuhkan argumentasi sebagai media dan faktor penguatnya.
3.         Berkomunikasi, penerapan matematika memerlukan hubungan timbal balik dengan orang lain, dengan demikian dalam matematika diperlukan komunikasi.
4.         Pemodelan, karena banyaknya jenis model matematika maka dalam mengaplikasikan perlu memilah dan memilih model matematika yang sesuai dengan konstek kenyataan yang ada.
5.         Penyusun dan pemecah masalah, karena matematika diciptakan untuk mempermudah dalam mengatasi masalah terutama yang berkaitan dengan angka atau simbol.
6.         Simbol, karena operasi matematika mayoritas menggunakan simbol.
7.         Alat dan teknologi, dalam penerapan matematika tidak menutup kemungkinan memerlukan alat bantu perhitungan.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Analisis Kesalahan Siswa Kelas VIII D dalam Menyelesaikan Soal Lingkaran Menurut Taksonomi Bloom di SMPN 1 Boyolangu (PMT-51)



Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh fenomena bahwa siswa memiliki kemampuan yang heterogen. Oleh sebab itu kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika khususnya pada materi lingkaran terdapat pada tahap yang berbeda-beda. Dalam hal ini peneliti menghubungkan kesalahan siswa menurut teori Taksonomi Bloom yang terdiri dari 6 tahapan yakni ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi dengan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kesalahan siswa di SMPN 1 Boyolangu Tahun Ajaran 2009/2010.
            Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah: (1) Pada tahap apa kesalahan umum siswa dalam menyelesaikan soal lingkaran menurut Taksonomi Bloom ditinjau dari ranah kognitif? (2) Faktor internal dan eksternal apakah yang mempengaruhi kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal lingkaran menurut Taksonomi Bloom? Adapun yang menjadi tujuan penelitian dalam hal ini adalah: (1) Mendeskripsikan pada tahap apa kesalahan umum siswa dalam menyelesaikan soal lingkaran menurut Taksonomi Bloom ditinjau dari ranah kognitif. (2) Mendeskripsikan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kesalahan siswa  dalam menyelesaikan soal lingkaran menurut Taksonomi Bloom.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Problematika Pembelajaran Matematika dalam Pelaksanaan Kurikulun Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (PMT-53)



BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Salah satu upaya pemerintah dalam peningkatan pendidikan adalah penyempurnaan kurikulum, karena kurikulum merupakan komponen pendidikan yang dijadikan acuan oleh setiap satuan pendidikan, baik oleh pengelola maupun penyelenggara, khususnya oleh guru dan kepala sekolah. Indikator keberhasilan pembaharuan kurikulum ditunjukkan dengan adanya perubahan pada pola kegiatan belajar mengajar, memilih media pembelajaran, menentukan pola penilaian dan pengelolaan kurikulum yang menentukan hasil pendidikan. Pembaharuan kurikulum akan lebih bermakna bila diikuti oleh perubahan pengelolaan kurikulum yang merubah praktek-praktek pembelajaran (KBM) dikelas.
Di Indonesia telah berulang kali mengalami kurikulum pendidikan dasar dan menengah, yang antara lain adalah Kurikulum 1968, Kurikulum 1975, Kurikulum 1994, Kurikulum 2004, dan yang terbaru adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang lebih dikenal dengan sebutan KTSP. Berbagai alasan dan pendekatan dipakai dalam penyempurnaan kurikulum, bahkan tahun ajaran 2006-2007 Departemen Agama (Depag) memberlakukan kurikulum
baru yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai penyempurna dari Kurikulum sebelumnya (KBK).
KTSP yang akan diberlakukan Departemen Pendidikan Agama melalui Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) sebenarnya dimaksudkan untuk mempertegas pelaksanaan KBK karena KBK masih dirasakan belum bisa memajukan mutu pendidikan di Indonesia yang sekarang ini menuntut adanya kemampuan yang lebih pada setiap peserta didiknya[1]. Dengan diberlakukannya KTSP seperti sekarang ini diharapkan dapat memajukan mutu pendidikan setiap peserta didik.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Pemberian Motivasi Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Matematika Materi Lingkaran Pada Siswa Kelas VIII MTsN (PMT-54)



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Dalam sistem pendidikan Nasional di jelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, bangsa dan negara.[1]
Dalam pendidikan formal, belajar menunjukkan adanya perubahan yang sifatnya positif sehingga pada tahap akhir akan didapat keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang memuaskan dibutuhkan proses belajar.
Pendidikan sebenarnya merupakan suatu rangkaian peristiwa yang kompleks. Peristiwa tersebut merupakan rangkaian kegiatan komunikasi antar manusia sehingga manusia itu bertumbuh sebagai pribadi yang utuh. [2]
 
Belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai seberapa jauh perubahan yang terjadi, perlu adanya penilaian. Begitu juga dengan yang terjadi pada seorang siswa yang mengikuti suatu pendidikan selalu diadakan penilaian dari hasil belajarnya. Penilaian terhadap hasil belajar seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana telah mencapai sasaran belajar inilah yang disebut sebagai prestasi belajar.
Prestasi belajar menurut Yaspir Gandhi Wirawan dalam Murjono (1996 :178) adalah: “ Hasil yang dicapai seorang siswa dalam usaha belajarnya sebagaimana dicantumkan di dalam nilai rapornya. Melalui prestasi belajar seorang siswa dapat mengetahui kemajuan-kemajuan yang telah dicapainya dalam belajar.”
Proses belajar di sekolah adalah proses yang sifatnya kompleks dan menyeluruh. Banyak orang yang berpendapat bahwa untuk meraih prestasi yang tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki  Intelligence Quotient (IQ) yang tinggi, karena inteligensi merupakan bekal potensial yang akan memudahkan dalam belajar dan pada gilirannya akan menghasilkan prestasi belajar yang optimal. Kenyataannya, dalam proses belajar mengajar di sekolah sering ditemukan siswa yang tidak dapat meraih prestasi belajar yang setara dengan kemampuan inteligensinya. Ada siswa yang mempunyai kemampuan inteligensi tinggi tetapi memperoleh prestasi belajar yang relatif rendah, namun ada siswa yang walaupun kemampuan inteligensinya relatif rendah, dapat meraih prestasi belajar yang relatif tinggi. Itu sebabnya taraf inteligensi bukan merupakan satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan seseorang, karena ada faktor lain yang mempengaruhi.[3]

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pelaksanaan Pendidikan Islam Tentang Haidl dan Istihadloh Pada santri putri Pondok Modern Darul Hikmah Tawangsari (PAI-27)

BAB I PENDAHULUAN
 A. Konteks

Penelitian Pendidikan Islam secara praktis telah ada dan dilakukan sejak Islam lahir. Usaha dan kegiatan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. dalam lingkup pendidikan dengan jalan menanamkan nilai-nilai dan norma-norma budaya Islam yang dikembangkan dalam hidup dan kehidupan dengan menggunakan media yang berdasarkan wahyu Allah SWT. sehingga warga Mekkah yang tadinya bercorak diri yang jahat berwatak kasar berubah menjadi baik dan mulia dan dari yang bodoh berubah menjadi ahli dan cakap dan yang kafir dan musyrik penyembah berhala berubah menjadi penyembah Allah SWT.

Berbicara tentang pendidikan Islam tidak dapat terlepas begitu saja dari ajaran Islam yang bersumber utama pada Al-Qur’an dan Hadits. Dengan merujuk pada kedua pedoman tersebut diharapkan dapat diperoleh hakikat pendidikan Islam itu sendiri. Pendidikan dalam perspektif Islam banyak dikenal dengan menggunakan istilah al-tarbiyah, al-ta’lim, al-ta’dib dan al-riyadah semua istilah tersebut memiliki makna yang berbeda-beda dalam konteks-konteks tertentu meskipun pada konteks yang lain memiliki makna yang sama.

Di tengah kehidupan bangsa yang makin kompleks ini, dunia pendidikan dituntut harus mampu menyajikan kurikulum yang makin beragam,Sebagai akibatnya masalah fiqhiyah mendapat porsi yang kian terbatas dengan bahasan yang cenderung global, begitu pula realita yang dialami oleh pelajaran Risalatul Mahid (pendidikan tentang haidl) yang merupakan sub bahasan dari bidang fiqh. Padahal problem haid dan istihadhoh selamanya akan dihadapi oleh setiap wanita sejak dahulu sampai zaman modern sekarang ini dan akan datang.

Sejak awal kehadirannya Islam menegaskan bahwa sama sekali tidak dapat ditolelir segala bentuk tindakan asusila ataupun asosial yang dilakukan terhadap kaum wanita, sebab telah lama Islam menyuarakan dengan lantang; wanita adalah juga makhluk Allah SWT. yang harus dihargai dan dihormati. Mereka punya hak aktif dan peran strategis baik di wilayah domestik maupun wilayah publik perjuangan Islam akan hak-hak ini didasari oleh betapa komunitas wanita diperlakukan dengan tidak manusiawi hanya karena kodratnya. Mereka bukan hanya dimarginalkan, bahkan merekapun sering mendapatkan perlakuan diskriminatif. Menyikapi realita di atas Alalh SWT berfirman :

Artinya : “Mereka bertanya kepadamu tentang haidl/katakanlah “haidl itu adalah suatu kotoran, oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita saat haidl, dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang di perintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (Al-Baqoroh: 222 ) Ayat di atas merupakan jawaban reaktif dari Islam terhadap segala perlakukan marginal dan diskriminasi yang telah dilakukan orang-orang Nasrani dan Yahudi terhadap istrinya dikala sedang haidl, mereka tidak hanya menjauhi saat makan dan minum, tapi mereka juga mengusirnya dari rumah. Untuk itulah Islam meletakkan dasar-dasar emansipasi yang sampai saat ini masih menjadi isu hangat dalam berbagai diskusi. Ironisnya keasyikan berdiskusi tentang hak-hak reproduksi wanita ternyata tidak diimbangi dengan pengkajian terhadap kondisi wanita, lebih-lebih dalam masalah haidl dan Istihadloh, akibatnya, banyak di antara kaum hawa yang justru mengalami sendiri, tidak mengerti apa yang mesti dilakukan. Haidl dan Istihadloh merupakan suatu masalah yang sangat rumit untuk difahami, yang pada akhir-akhir ini kurang diperhatikan oleh kaum hawa pada umumnya.

Padahal haidl dan Istihadloh dalah sesuatu yang berkaitan dengan syah dan tidaknya sholat serta ibadah-ibadah yang lain, lebih-lebih pada wanita yang telah berkeluarga, tidak jarang di antara mereka yang beranggapan, bahwa setiap kali mengeluarkan darah dianggap haidl dan bila berhenti dianggap suci, dengan tanpa mempertimbangkan batas minimal atau maksimal haidl dan tanpa melihat batas minimal suci. Siklus haidl sekalipun merupakan hal yang lumrah, namun kedatangannya tetap menimbulkan “penderitaan” bagi kaum wanita, ketika sedang haidl, umumnya mereka tidak enak badan, merasa malas dan letih di sekujur tubuh, bahkan terkadang merasakan nyeri dan sakit dibagian perut atau punggung. Haidl dan istihadloh adalah ketentuan Allah SWT dan menjadi kodrat yang mesti dialami oleh umumnya kaum hawa, kenyataan bukan masalah apabila wanita tersebut dapat membedakan dan menentukan darah yang dihukumi haidl, dan istihadloh. Namun manakala hari-hari terus berdarah, sehingga masa suci pun tetap mengeluarkan darah, maka hal ini dapat menimbulkan masalah.

Oleh sebab itu diperlukan sebuah teori “Ilmu” yang membahas tentang haidl, Istihadloh dan permasalahannya. Kesalahan terbanyak dari kaum wanita adalah anggapan bahwa setiap darah adalah haidl, tanpa memahami apa dan bagaimana sebenarnya haidl itu. Haidl dan Istihadloh menjadi penting untuk dibicarakan, karena haidl dan Istihadloh sering kali bersentuhan dengan rutinitas ibadah yang nota bene harus suci dari najis dan hadats. Sangatlah tidak tepat ungkapan yang menyatakan “Setiap darah adalah haidl, dan setiap putus darah adalah suci”, karena sebagaimana dikaji dalam berbagai kitab fiqh bahwa tidak semua darah dapat dihukum haidl, dan tidak setiap putus darah dihukumi suci yang hakiki.

Mengerti dan faham masalah haidl dan Istihadloh adalah hal yang wajib bagi semua wanita dan laki-laki yang sudah beristri juga para mu’alim para da’i dan kita semua. Sebab masalah ini sangat erat hubungannya dengan ibadah yang fardlu Ayn, seperti sholat dan puasa. Seharusnya semua wanita yang berumur 9 tahun sudah mengerti tentang hal ini atau suaminya. Sebab umur 9 tahun wanita sudah mungkin mengalami haidl dan Istihadloh. Kenyataannya anak-anak yang baru tamat MI/SD sudah banyak yang haidl atau istihadloh. Padahal masih banyak orang yang sudah dewasa (suami-istri) yang sama sekali belum mengerti masalah ini. Bahkan masih banyak yang belum mengerti cara-cara mandi yang benar, sholat dan puasa yang wajib di qodlo’i. Ada yang sudah belajar namun masih banyak yang salah. Hal ini sangat membutuhkan perhatian kita semua, lebih-lebih akhir-akhir ini banyak wanita yang haidlnya tidak teratur (tidak normal).

Berangkat dari hal di atas dapatlah kita ketahui bahwa permasalahan tentang haidl dan Istihadloh akhir-akhir ini kurang diperhatikan sehingga banyak kaum hawa yang tidak memahami dan mengerti permasalahan yang berhubungtan dengan haidl dan Istihadloh. Dengan demikian permasalahan tentang haidl dan Istihadloh harus kita perhatikan sungguh-sungguh dan wanita wajib mempelajarinya, jika suaminya tidak mengerti maka wanita tersebut wajib pergi untuk belajar kepada orang yang mengerti dan suaminya haram mencegahnya kecuali suaminya yang belajar kemudian diajarkan pada istrinya. Pondok Modern Darul Hikmah Tawangsari Tulungagung merupakan salah satu Pondok Modern di Tulungagung yang berbeda dengan Pondok yang lain, Walaupun Pondok Darul Hikmah merupakan Pondok yang Modern tetapi Pondok Darul Hikmah juga tetap mempertahankan Pendidikan Salafiyah itu terbukti dengan adanya pendidikan tentang haidl dan Istihadloh, yang dijadikan suatu pelajaran extra yang wajib diikuti oleh semua santri putri Pondok Modern Darul Hikmah, yang akan diterapkan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Matematika pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus dan Balok) siswa kelas VIII UPTD SMP Negeri 2 Sumbergempol (PMT-23)

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Zaman terus berubah seiring dengan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam proses perubahan tersebut pendidikan memegang peranan penting sebagai wahana untuk mempersiapkan anak didik menghadapi dunianya di masa depan.
Oleh karena itu semua warga negara Indonesia memiliki hak yang sama untuk mengikuti pendidikan yang diselenggarakan di semua satuan, jalur, jenis dan jenjang pendidikan. Sehingga nilai-nilai dalam pendidikan diharapkan dapat ditransformasikan dalam bentuk perilaku, anak didik yang tidak hanya berhenti pada pikiran dan wacana saja, tetapi dapat hadir dalam tindakan nyata keseharian anak didik.
Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berfikir. Karena itu matematika sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi kemajuan IPTEK sehingga matematika perlu dibekalkan kepada setiap peserta didik sejak SD, bahkan sejak TK. Untuk itu diharapkan agar pelajaran matematika yang diberikan di semua jenjang pendidikan dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi bangsa di masa depan.
Matematika merupakan satu kekuatan utama dari jatuh bangunnya suatu negara karena fungsi matematika atau berhitung dalam kehidupan sehari-hari manusia telah menunjukkan hasil nyata. Metode matematis dapat memberikan inspirasi dalam segala bidang. Pengetahuan mengenai matematika dan kekuasaan yang akhirnya matematika merupakan salah satu kekuatan utama pembentukan konsepsi tentang alam suatu hakekat dan tujuan manusia dalam kehidupannya. Seperti yang dikemukakan Morris Kline (1961) bahwa jatuh bangunnya negara dewasa ini tergantung dari kemajuan di bidang matematika.
Dalam jenjang pendidikan tahun pertama dari suatu jenis sekolah (SMP) merupakan tahun genting bagi siswa yang belajar matematika. Tahun pertama ini merupakan pengalaman sebagai suatu langkah untuk belajar matematika lebih lanjut. Sikap siswa selanjutnya pada umumnya sangatlah ditentukan pada pengalaman pertama dalam bidang matematika tersebut, sebagai perhatian yang serius harus diutamakan sebagaimana mengembangkan pembelajaran matematika dengan metode yang efektif. Karena pada umumnya pelaksanaan proses belajar mengajar matematika setelah di sekolah masih dihadapkan pada masalah pembelajaran itu sendiri. Proses pembelajaran matematika diharapkan juga dapat dilangsungkan secara manusiawi. Sehingga maematika tidak dianggap lagi menjadi momok yang menakutkan bagi siswa: sulit, kering, bikin pusing, dan anggapan-anggapan negatif lainnya.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Pemahaman Bangun Segiempat Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII Semester Genap Di MTs N Pulosari Ngunut Tulungagung (PMT-22)

Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh sebuah fenomena bahwa pemahaman siswa mengenai materi bangun segiempat dapat mempengaruhi hasil belajar matematika. Dalam hal ini peneliti menghubungkan masalah pamahaman bangun segiempat pada mata pelajaran matematika dengan hasil belajar matematika siswa kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Negeri Pulosari Ngunut Tulungagung tahun ajaran 2009/2010.
Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah (1) Adakah pengaruh pemahaman bangun segiempat terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII di MTs N Pulosari Ngunut Tulungagung tahun ajaran 2009/2010? (2) Seberapa besar pengaruh pemahaman bangun segiempat terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII di MTs N Pulosari Ngunut Tulungagung tahun ajaran 2009/2010? Adapun yang menjadi tujuan penelitian dalam hal ini adalah untuk mengetahui secara jelas tentang (1) ada tidaknya pengaruh pemahaman bangun segiempat terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII di MTs N Pulosari Ngunut Tulungagung tahun ajaran 2009/2010. (2) basar pengaruh pemahaman bangun segiempat terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII di MTs N Pulosari Ngunut Tulungagung tahun ajaran 2009/2010.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitiannya adalah penelitian ex-postfacto. Dalam penelitian ini digunakan metode observasi, tes, dokumentasi, dan interview. Metode tes digunakan untuk memperoleh data tentang pemahaman bangun segiempat dan juga hasil belajar matematika siswa kelas VII di MTs N Pulosari semester genap tahun ajaran 2009/2010. Sedangkan metode observasi, dokumentasi, dan interview digunakan untuk menggali data tentang sejarah, letak geografis, sarana dan prasarana, struktur organisasi, keadaan guru dan siswa di MTs N Pulosari.
Setelah penulis mengadakan penelitian dengan menggunakan beberapa metode di atas, penulis menggunakan rumus regresi linier sederhana. Setelah data dianalisis, akhirnya dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan antara pemahaman bangun segiempat dengan hasil belajar matematika siswa kelas VII semester genap di MTs N Pulosari Ngunut Tulungagung tahun ajaran 2009/2010. Hasil hitung, baik pada taraf signifikansi 1% maupun 5% tenyata nilai F lebih besar daripada nilai F tabel. Dengan demikian, hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Namun pengaruh pemahaman bangun segiempat terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII semester genap di MTs N Pulosari Ngunut Tulungagung tahun ajaran 2009/2010 tidak begitu besar.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Upaya Meningkatkan Penguasaan Konsep Luas Bangun Datar Dengan Pendekatan Kontekstual Siswa Kelas VII MTs PSM JELI Karangrejo Tulungagung Tahun Ajaran 2009/2010 (PMT-20)

Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh kondisi pembelajaran di sekolah, dimana siswa kurang mengusai materi bangun datar segi empat. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan metode pembelajaran. Dari pengalaman selama ini, cara guru mengajar menekankan pada penguasan konsep belaka. Konsep merupakan hal yang sangat penting, namun bukan terletak pada konsep itu sendiri tetapi terletak pada bagaimana sikap, keputusan dan cara-cara memecahkan masalah. Untuk itu peneliti berusaha mengatasi permasalahan tersebut  dengan mengubah strategi dan metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar di dalam kelas yaitu dengan pendekatan pembelajaran berbasis kontekstual. Dengan pendekatan pembelajaran berbasis kontekstual ini, siswa diajak untuk berpikir kritis dan terampil memecahkan masalah serta mampu memahami konsep dan cara mengaitkannya dalam kehidupan nyata.
Yang menjadi fokus dalam  penelitian ini adalah 1. Bagaimana upaya meningkatkan penguasaan konsep luas bangun datar segi empat dengan menggunakan pembelajaran berbasis kontekstual siswa kelas VIIIA MTs PSM Jeli Karangrejo tahun ajaran 2009/2010 2. Bagaimana tingkat penguasaan peserta didik terhadap konsep luas bangun datar segi empat dengan menggunakan pembelajaran berbasis kontekstual siswa kelas VIIIA MTs PSM Jeli Karangrejo tahun ajaran 2009/2010
Adapun yang menjadi menjadi tujuan penelitian ini adalah 1)  Untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam meningkatkan penguasaan konsep luas bangun datar segi empat dengan pendekatan pembelajaran kontekstual siswa kelas VIII MTs PSM Jeli, Karangrejo, Tulungagung Tahun Ajaran 2009/2010, 2) Untuk mengetahui tingkat penguasan peserta didik terhadap konsep luas bangun datar segi empat dengan pendekatan pembelajaran kontekstual siswa kelas VIII MTs PSM Jeli, Karangrejo, Tulungagung Tahun Ajaran 2009/2010
Pendekatan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas. Data yang dikumpulkan ada dua jenis yaitu data kuantitaf  yang tediri dari hasil tes yang dinilai dengan skor  dan data kualitatif yang terdiri dari hasil wawancara, catatan lapangan dan hasil obervasi.Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA MTs PSM Jeli, Karangrejo, Tulungagung. Untuk pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini digunakan triangulasi, ketekunan pengamatan, diskusi dengan teman sejawat dan guru matematika serta konsultasi dengan pembimbimg.
Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh guru dalam meningkatkan penguasaan konsep luas bangun datar segi empat dengan pendekatan pembelajaran kontekstual siswa kelas VIII MTs PSM Jeli, Karangrejo, Tulungagung Tahun Ajaran 2009/2010, dalam penelitian ini dilakukan dua siklus, yang sebelumnya diadakan observasi awal. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Kemudian perencanaan kembali sama seperti pelaksanaan siklus pertama.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (Prisma dan Limas) Siswa Kelas VIII Di SMP Islam Durenan (PMT-20)



Penelitian dalam skripsi ini dilatar belakangi oleh Kurang maksimalnya proses kegiatan belajar mengajar siswa di sekolah Itu disebabkan, metode pembelajaran dan modul pembelajaran yang digunakan masih bersifat konvensional, sehingga iswa cepat bosan dan pada akhirnya bsebagian siswa belum memahami konsep yang sudah diajarkan. Salah satu solusi untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa terhadap pelajaran matematika adalah menerapkan model  pembelajaran Inquiry. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII A SMP Islam Durenan, Trenggalek.
Permasalahan (1) Bagaimana penerapan model pembelajaran inquiry terhadap pemahaman konsep matematika pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar (prisma dan limas) siswa kelas VIII di SMP Islam Durenan? (2) Adakah pengaruh penerapan model pembelajaran inquiry terhadap pemahaman konsep matematika pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar (prisma dan limas) siswa kelas VIII di SMP Islam Durenan?
Pola penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian pre-eksperimental. Sumber data dalam penelitian eksperimen ini adalah siswa kelas VIII A SMP Islam Durenan yang diambil berdasarkan teknik purposive sampling. Metode dan Instrumen pengumpulan data (1). Tes, (2) Wawancara, (3) Observasi, (4) Dokumentasi. Teknik analisis data data yang diambil dari hasil pretest dan posttest yang dianalisis dengan metode statistic menggunakan uji-t.
Tujuan Penelitian (1) Untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Inquiry terhadap pemahaman  konsep matematika pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar (prisma dan limas) siswa kelas VIII di SMP Islam Durenan. (2). Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan model pembelajaran Inquiry terhadap pemahaman  konsep matematika pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar (prisma dan limas) siswa kelas VIII di SMP Islam Durenan.
Hasil Penelitian Penerapan model pembelajaran Inquiry kelas VIII A di SMP Islam Durenan sangat membantu siswa dalam pembelajaran matematika. Karena dengan adanya penerapan model model pembelajaran Inquiry ini, siswa dapat lebih mudah  memahami konsep yang abstrak dalam pembelajaran matematika. Sehingga model pembelajaran inquiry ini mampu membuat mata pelajaran matematika yang dianggab sulit dan menakutkan menjadi lebih menarik dan menyenangkan serta mampu dengan mudah diterima siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penerapan pengaruh penerapan model pembelajaran Inquiry terhadap pemahaman  konsep matematika pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar (prisma dan limas) siswa kelas VIII di SMP Islam Durenan

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Pembelajaran Melalui Pendekatan Reciprocal Teaching Terhadap Hasil Belajar Matematika peserta didik kelas VII Pada Materi Segi Tiga Di SMP Negeri 1 Boyolangu (PMT-19)



Untuk mengatasi ketidaksenangan peserta didik terhadap matematika diperlukan adanya pembenahan baik di tenaga pendidikan maupun peserta didik itu sendiri. Apabila pendidik mampu meningkatkan minat belajar peserta didik terhadap matematika, diharapkan kesulitan bisa diatasi. Untuk itu sangat diperlukan seorang tenaga pendidikan yang kreatif dan profesional yang mampu menggunakan pengetahuan dan kecakapannya dalam menggunakan pengetahuan dan dapat membawa perubahan dalam tingkah laku anak didiknya.
Banyak pendekatan pengajaran yang merangsang peserta didik untuk belajar mandiri, kreatif, dan lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Salah satu pendekatan pengajaran yang bisa digunakan dalam strategi pembelajaran matematika yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar mandiri, lebih aktif, dan kreatif adalah dengan pendekatan Reciprocal Teahing. Reciprocal Teaching merupakan suatu pendekatan terhadap pengajaran peserta didik akan strategi-strategi belajar, yang menerapkan empat strategi yaitu: menyimpulkan bahan ajar, menyusun pertanyaan dan menyelesaikan, menjelaskan kembali pengetahuan yang telah diperoleh, kemudian memprediksikan pertanyaan apa yang selanjutnya dari persoalan yang disodorkan kepada siswa.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Adakah Pengaruh Pembelajaran Melalui Pendekatan Reciprocal Teaching Terhadap Hasil Belajar Matematika peserta didik kelas VII Pada Materi Segi Tiga Di SMP Negeri 1 Boyolangu Tahun Pelajaran 2010/2011?. 2) Seberapa besar Pengaruh Pembelajaran Melalui Pendekatan Reciprocal Teaching Terhadap Hasil Belajar Matematika peserta didik kelas VII Pada Materi Segi Tiga Di SMP Negeri 1 Boyolangu Tahun Pelajaran 2010/2011?
Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui Pengaruh Pembelajaran Melalui Pendekatan Reciprocal Teaching Terhadap Hasil Belajar Matematika peserta didik kelas VII Pada Materi Segi Tiga Di SMP Negeri 1 Boyolangu Tahun Pelajaran 2010/2011. 2) untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Pembelajaran Melalui Pendekatan Reciprocal Teaching Terhadap Hasil Belajar Matematika peserta didik  kelas VII Pada Materi Segi Tiga Di SMP Negeri 1 Boyolangu Tahun Pelajaran 2010/2011.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Metode Pembelajaran Jarimatika Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas II SDN Batangsaren III Kauman Tulungagung (PMT-18)

Banyak peserta didik menganggap matematika merupakan mata pelajaran yang sulit, menakutkan, membosankan dan tersiksa. Hal ini yang menyebabkan minat belajar peserta didik rendah sehingga hasil belajar dari peserta didik kurang maksimal. Oleh sebab itu perlu adanya metode pembelajaran yang mampu memberikan kebebasan, memotivasi peserta didik aktif karena ini akan berdampak pada keberhasilan dalam belajar, pembelajaran tersebut adalah metode pembelajaran jarimatika.
       Pembelajaran jarimatika merupakan gabungan dari kata “ jari “ dan “aritmatika”, yang menarik dari jarimatika adalah cara belajar yang menyenangkan dengan mengunakan alat bantu jari tangan, sehingga mudah untuk dipelajari dan pengusaannya tidak membutuhkan waktu lama. Dengan metode jarimatika peserta didik akan lebih senang belajar matematika khususnya pada operasi perkalian dan pembagian, selain itu peserta didik tidak akan mudah lupa karena metode jarimatika adalah hal yang dilakukan dan dilihat oleh peserta didik secara langsung.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1). Adakah pengaruh metode pembelajaran jarimatika terhadap hasil belajar peserta didik kelas II SDN Batangsaren III Kauman Tulungagung Tahun Ajaran 2010/2011? 2). Seberapa besar pengaruh metode pembelajaran jarimatika terhadap hasil belajar peserta didik kelas II  SDN Batangsaren III Kauman Tulungagung tahun ajaran 2010/2011? Adapun yang menjadi tujuan penelitian dalam hal ini adalah 1). Untuk mengetahui adanya pengaruh metode pembelajaran jarimatika terhadap hasil belajar peserta didik kelas II SDN Batangsaren III Kauman Tulungagung tahun ajaran 2010/2011 2). Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh metode pembelajaran jarimatika terhadap hasil belajar peserta didik kelas II SDN Batangsaren III Kauman Tulungagung tahun ajaran 2010/2011.
Dalam penelitian ini digunakan metode tes, dokumentasi, observasi dan wawancara (interview). Metode tes digunakan untuk melihat hasil belajar matematika peserta didik SDN Batangsaren III Kauman Tulungagung. Sedangkan metode dokumentasi, observasi dan wawancara digunakan untuk menggali data tentang populasi, sampel, sarana dan prasarana pendidikan dan dokumen sekolah.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Penerapan Pembelajaran Matematika Model Elaborasi terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Pokok Kubus dan Balok Kelas VIII MTs. Mujahidin Slumbung Ngadiluwih Kediri (PMT-16)



Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah fenomena bahwa matematika masih dianggap pelajaran yang menakutkan dan sangat sulit untuk dipelajari. Kurangnya kesadaran akan pentingnya matematika dalam kehidupan sehari-hari juga menyebabkan minat dan motivasi untuk belajar matematika masih rendah. Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan melaksanakan inovasi dalam pembelajaran, antara lain dengan menerapkan pembelajaran matematika model elaborasi yang memulai pembelajaran dari tingkat umum ke tingkat yang lebih rinci serta senantiasa diakhiri dengan rangkuman dan sintesis dengan tujuan untuk mempertahankan retensi (daya ingat), menambah efek motivasi dan keberartian pada pengetahuan baru, menambah ingatan dengan menambah kreasi yang menghubungkan pengetahuan baru peserta didik yang relevan dengan pengetahuan sebelumnya.
Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah (1) Adakah pengaruh penerapan pembelajaran matematika model elaborasi terhadap hasil belajar peserta didik pada materi pokok kubus dan balok kelas VIII MTs. Mujahidin Slumbung Ngadiluwih Kediri? (2) Seberapa besar pengaruh penerapan pembelajaran matematika model elaborasi terhadap hasil belajar peserta didik pada materi pokok kubus dan balok kelas VIII MTs. Mujahidin Slumbung Ngadiluwih Kediri? Adapun yang menjadi tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah (1) Untuk mengetahui adanya pengaruh penerapan pembelajaran matematika model elaborasi terhadap hasil belajar peserta didik pada materi pokok kubus dan balok kelas VIII MTs. Mujahidin Slumbung Ngadiluwih Kediri, (2) Untuk mengetahui besarnya pengaruh penerapan pembelajaran matematika model elaborasi terhadap hasil belajar peserta didik pada materi pokok kubus dan balok kelas VIII MTs. Mujahidin Slumbung Ngadiluwih Kediri.
Manfaat dari penelitian ini adalah (1) Bagi institusi pendidikan sebagai salah satu bahan rujukan dalam pengorganisasian isi bidang studi pada pelajaran lain, (2) Bagi guru sebagai bahan pertimbangan dalam mengorganisasi isi bidang studi sebelum materi diberikan kepada peserta didik, (3) Bagi peserta didik sebagai bekal pengetahuan agar bisa memahami konsep dari pengetahuan yang sudah diperoleh sebelumnya dan digunakan untuk proses materi berikutnya, serta peserta didik lebih memahami materi dengan selalu mengaitkan isi pembelajaran yang mereka dapatkan, (4) Bagi peneliti sebagai bahan pemikiran yang lebih mendalam untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang cara mengorganisasi isi bidang studi sebelum memulai pembelajaran dan untuk pengembangan diri lebih lanjut.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share unuk meningkatkan Aktvitas dan Ketuntasan Belajar Matematika Materi Bangun Ruang pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Aryojeding Rejotangan Tulungagung (PMT-15)



Peningkatan kualitas pendidikan berkaitan erat dengan peningkatan kualitas guru sebagai pelaksana pendidikan. Melihat aktivitas siswa yang masih kurang dan didominasi guru, keadaan tersebut membuat guru belum puas. Sedang di sisi lain mengharapkan guru memberikan materi pelajaran tepat pada waktunya. Disamping itu guru juga seharusnya mampu menciptakan suasana belajar mengajar yang melibatkan siswa secara aktif, sehingga lebih dapat memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran yang dapat membawa siswa memahami konsep-konsep matematika yang lebih baik. Oleh karena itu pemilihan metode yang tepat sangat sangat diperlukan sehingga hasil belajar yang dicapai oleh siswa menjadi lebih baik.
Yang menjadi fokus penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah : 1) Bagaimana aktivitas siswa kelas VIII selama kegiatan belajar mengajar matematika pokok bahasan bangun ruang dengan menggunakan metode think-pair-share? 2) Bagaimana ketuntasan belajar matematika siswa kelas VIII pokok bahasan bangun ruang dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share? 
Adapun tujuan penelitian dalam hal ini adalah : 1) Untuk mengetahui aktivitas siswa kelas VIII selama kegiatan belajar mengajar matematika pokok bahasan bangun ruang dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share. 2) Untuk mengetahui tingkat ketuntasan belajar matematika pokok bahasan bangun ruang pada siswa kelas VIII dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Aplikasi Pendekatan Problem Solving dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Kelas VIIIB MTs Assyafi’iyah Gondang Tulungagung (PMT-14)

Penelitian dalam skripsi ini dilatar belakangi oleh kompleksitas permasalahan pendidikan matematika di MTs Assafi’iyah Gondang Tulungagung, yaitu pada menurunnya prestasi belajar matematika siswa, dan bagaimana meningkatkan prestasi belajar matematika siswa
Prestasi belajar matematika yang dialami siswa kelas VIIIB MTs Assafi’yah Gondang Tulungagung, selain dipengaruhi oleh faktor siswa juga dari faktor guru. Maka peneliti menghubungkan antara pendekatan mengajar dengan minat belajar matematika siswa kelas VIIIB MTs Assafi’iyah Gondang Tulungagung, fokus penelitian  ini adalah (1) Bagaimana  aplikasi pendekatan problem solving dalam meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas VIIIB pada materi sistem persamaan linear dua variabel di MTs Assyafi’iyah Gondang Tulungagung Tahun Pelajaran 2011/2012 ? (2) Bagaimana hasil pendekatan problem solving dalam meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas VIIIB pada materi sistem persamaan linear dua variabel di MTs Assafi’iyah Gondang Tulungagung Tahun Pelajaran 2011/2012.
Pola penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yaitu dengan meneliti  siswa kelas VIIIB MTs Assafi’iyah Gondang Tulungagung. Metode pengumpulan data skripsi ini yaitu (1) Tes (2) Tugas (3) Wawancara (4) Observasi (5) Catatan Lapangan. Model analisa data yang digunakan yaitu model air (flow model) yang meliputi (1) Reduksi data (2) Menyajikan data (3) Menarik kesimpulan.
Adapun tujuan penelitian yaitu (1) untuk mengetahui  aplikasi pendekatan problem solving dalam meiningkatkan prestasi belajar matematika. Siswa kelas VIIIB pada materi sistem persamaan linear dua variabel di MTs Assafi’iyah Gondang Tulungagung. (2) untuk mengetahui hasil pendekatan problem solving dalam meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas VIIIB pada materi sistem persamaan linear dua variabel di MTs Assafi’iyah Gondang Tulungagung.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Upaya Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII B MTs SA Hidayatul Mubtadiin Sawahan Blitar (PMT-13)



Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas VIII B MTs SA Hidayatul Mubtadiin Sawahan Blitar. 2. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII B MTs SA Hidayatul Mubtadiin Sawahan Blitar. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mendiskripsikan peningkatan motivasi dan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII B MTs SA Hidayatul Mubtadiin Sawahan Blitar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 2. Untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII B MTs SA Hidayatul Mubtadiin Sawahan Blitar.
Pola penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan jenis penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sedangkan dalam prakteknya penelitian ini di lakukan selama  4 kali pertemuan dalam 2 Siklus. Penelitian ini dilaksanakan dikelas VIII B MTs SA Hidayatul Mubtadiin Sawahan Blitar, dengan jumlah siswa 21 orang yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan pada tahun pelajaran 2011/2012 dengan materi yang digunakan adalah bangun ruang sisi datar limas dan prisma tegak.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Implementasi Model Pembelajaran Kooeratif Tipe Teams Games Tournaments (TGT) dengan Teknik Quiz untuk meningkatkan prestasi belajar Matematika Materi Limas dan Prisma Tegak pada siswa kelas VIII-C Sunan Ampel Ringinrejo Kediri (PMT-12)



Beberapa penyebab kurangnya prestasi belajar matematika siswa kelas VIII-C MTs Sunan Ampel adalah 1) Siswa kurang memperhatikan materi yang disampaikan karena munculnya rasa bosan dengan model pembelajaran yang monoton yaitu lebih banyak didominasi oleh guru dan siswa pandai saja sedangkan siswa yang kurang pandai cenderung bersifat pasif, 2) Siswa tidak menyukai matematika karena menganggap bahwa matematika adalah mata pelajaran yang sulit dimengerti. Dalam penelitian ini peneliti memilih materi sifat-sifat, jaring-jaring, luas permukaan dan volume bangun ruang Limas dan Prisma Tegak dengan  mengunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan teknik Quiz sebagai upaya dalam meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe TGT dengan tekhnik Quiz ini diharapkan dapat memotivasi siswa  dan menjadikan kegiatan belajar mengajar menjadi menyenangkan, sehingga prestasi siswa bisa meningkat.
Fokus  penelitian ini adalah: 1). Bagaimana pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) dengan Teknik Quiz yang dapat meningkatkan prestasi siswa kelas VIII-C Sunan Ampel Ringinrejo Kediri pada pelajaran matematika materi limas dan prisma tegak ? 2). Bagaiamana respon siswa kelas VIII-C Sunan Ampel Ringinrejo Kediri terhadap metode pembelajaran kooperatif  tipe Teams Games Tournaments (TGT) dengan Teknik Quiz ?
 Adapun tujuan penelitian dalam hal ini adalah : 1). Untuk mendeskripsikan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) dengan Teknik Quiz yang dapat meningkatkan prestasi siswa kelas VIII-C Sunan Ampel Ringinrejo Kediri pada pelajaran matematika materi limas dan prisma tegak. 2). Untuk mengetahui respon siswa kelas VIII-C Sunan Ampel Ringinrejo Kediri terhadap metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) dengan Teknik Quiz.
Penelitian ini mengunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adapun tekhnik pengumpulan datanya mengunakan tes, dan observasi.  Tes digunakan untuk memperoleh data tentang prestasi belajar matematika siswa kelas VIII-C MTs Sunan Ampel. Sedangkan metode observasi digunakan untuk menggali data tentang proses pembelajaran matematika, dan respon siswa.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Penyeimbangan Kerja Otak Kanan dan Otak Kiri terhadap Kemampuan Memahami Materi Pengenalan Berhitung Matematika Pada Siswa Kelas A R.a Tarbiyatussibyan Boyolangu (PMT-17)

BAB I

PENDAHULUAN



A.      Latar Belakang

Era Reformasi yang telah bergulir di Indonesia sejak tahun 1998 berdampak positif bagi perkembangan pendidikan Indonesia. Kesadaran rakyat Indonesia akan pentingnya pendidikan semakin meningkat.  Undang – Undang dasar 1945 pasal 32 ayat 1 mengamanatkan bahwa  “ Tiap - tiap warga negara berhak mendapat pengajaran”[1]. Pasal tersebut menjadi ujung tombak dalam dinamika perjuangan di bidang pendidikan Indonesia yang siap untuk diperjuangkan demi  meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang bermutu tinggi. Pendidikan sudah sewajarnya dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia secara merata dan merupakan kewajiban pemerintah untuk memberikan jaminan dalam mengentaskan pendidikan yang sifatnya  menyeluruh  tanpa terkecuali dan tanpa diskriminasi.

Kebermaknaan pendidikan untuk mencerdaskan anak bangsa pada era reformasi berdampak pula pada pendidikan  anak – anak di bawah usia sekolah dasar, yang pada akhirnya tercapai sebuah  kesadaran untuk melaksanakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Laporan hasil analisis Tim Education For All Indonesia tahun 2000, yang berpusat di Departemen Pendidikan Nasional menyebutkan sekitar 26 juta anak Indonesia usia 0 – 6 tahun, lebih dari 80% belum mendapatkan layanan pendidikan anak usia dini. Khususnya 12 juta anak Indonesia usia 4 – 6 tahun, baru sekitar 2 juta yang sudah mengenyam pendidikan di Taman kanak – Kanak (TK) atau Raudhatul Athfal (RA).[2] Kondisi yang sangat memprihatinkan mengingat bahwa mereka adalah harapan dan masa depan Bangsa Indonesia.

Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa masa anak usia dini merupakan periode kritis dalam perkembangan anak, karena 50% kapasitas otak manusia akan  berkembang pada usia 4 – 6 tahun pertama kehidupannya, sehingga tidak salah jika dikatakan bahwa anak seusia mereka disebut dengan masa golden years. Hasil kajian neurologi menunjukkan pada saat lahir otak bayi membawa potensi sekitar 100 milyar yang pada proses berikutnya sel – sel dalam otak akan berkembang dengan menghasilkan bertriliyun – triliyun sambungan antarneuron. Sehingga sambungan – sambungan tersebut harus diperkuat melalui berbagai rangsangan psikososial untuk mencapai perkembangan yang optimal. Dari hasil penelitian di Baylor College of Medicine menemukan bahwa apabila anak jarang memperoleh rangsangan pendidikan, maka perkembangan otaknya lebih kecil 20 – 30% dari ukuran normal anak seusianya.[3]

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Efektivitas Penggunaan Metode Ekspositori dan Model Pembelajaran Individual Berbantuan Modul terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 1 Sumbergempol (PMT-11)

Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh, dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama. Daya serap anak didik terhadap bahan yang diberikan juga bermacam, ada yang cepat, ada yang sedang, dan ada yang lambat. Terhadap perbedaan daya serap anak didik sebagaimana tersebut di atas, memerlukan strategi pengajaran yang tepat. Model pembelajaran individual berbantuan modul menawarkan solusi terhadap masalah siswa yang beraneka ragam tersebut. Sehingga dengan pengajaran modul tersebut diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa karena modul merupakan unit pengajaran terkecil dan lengkap, berisi rangkaian kegiatan belajar yang dirancang secara sistematis, berisi tujuan belajar yang dirumuskan secara jelas dan khusus, memungkinkan siswa belajar mandiri, dan merupakan realisasi perbedaan individual serta perwujudan model pembelajaran individual.
Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah (1) Bagaimanakah efektivitas metode ekspositori terhadap prestasi belajar siswa? (2) Bagaimanakah efektivitas model pembelajaran individual berbantuan modul terhadap prestasi belajar siswa? (3) Bagaimanakah perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang diajar menggunakan metode ekspositori dan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional? (4) Bagaimanakah perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran individual berbantuan modul dan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional? (5) Bagaimanakah perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang diajar menggunakan metode ekspositori dan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran individual berbantuan modul?

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Cara Seo Blogger

Contoh Tesis Pendidikan