Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Konsep Profesionalisme Guru Dalam Perspektif Pendidikan Islam (PAI-28)

BAB 1
PENDAHULUAN
                                                                          
A.  Latar Belakang Masalah
Pendidikan      merupakan ”aset” bangsa yang paling berharga. Setiap tanggal 2 mei di seluruh nusantara, kita merayakan Hari Pendidikan Nasional, seakan kita menegaskan bahwa pendidikan benar-benar merupakan modal buat membangun negeri ini. Akan tetapi yang terlihat di lapangan ternyata sungguh berbeda, bahkan ironis. Pendidikan yang semula diharapkan menjadi bekal buat membangun masyarakat Indonesia yang baru tercerahkan, justru sebaliknya, menjadi cobaan yang justru membuat bangsa ini kian terpuruk lebih dalam.[1]
Bukan tanpa sebab bila kondisi dunia pendidikan kita amatlah memprihatinkan. Ada banyak hal yang membuat pendidikan melenceng semakin jauh dari cita-cita idealnya sebagai wahana pembebasan, pemberdayaan. Selama ini banyak  kita dengar tentang masalah-masalah yang terdapat dalam dunia pendidikan pada umumnya. Dan kalau dilihat secara fungsional pedagogis, maka masalah pendidikan utama yang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini ialah bagaimana mempersiapkan generasi mudanya, agar mereka memiliki kemampuan dikemudian hari untuk menjawab segenap tantangan yang mereka hadapi secara memadai. Kelanjutan serta peningkatan mutu eksistensi bangsa dikemudian hari akan bergantung kepada kemampuan generasi muda ini. Kalau cara-cara mereka menyelasaikan persoalan-persoalan nasional nanti lebih baik, lebih bijaksana daripada cara-cara yang ditempuh oleh generasi dewasa sekarang ini, sebaliknya jika pemuda generasi sekarang ini tidak mampu mengembangkan cara-cara penyelesaian masalah yang lebih baik, baik yang lebih bijakasana, dan setelah mereka memegang kendali kehidupan bangsa nanti mempergunakan cara-cara yang kurang senonoh untuk menyelesaiakan persoalan-persoalan nasional, maka kehidupan yang dihadapi oleh manusia-manusia Indonesia nanti pun akan merupakan kehidupan yang secara lebih rendah daripada apa yang telah kita nikmati sekarang.[2]

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

The Effectiveness of Using Vocabulary Disc as a Teaching Media to the Student’s Vocabulary Improvement of the Fourth Years Student at SDI Sunan Giri Ngunut

CHAPTER I
INTRODUCTION
In this chapter, the researcher will present eight topics related to this research, those include of background of the study, formulation research of problem, purpose of the study, significant of the study, scope and limitations of the study, the hypothesis, the definition of key term, and organization of the study.

A.      Background of the Study
Language is an instrument to address and to understand idea, reason, feeling, either orally or written.[1] Language is communication to transfer or to explain idea or knowledge to another person. It means that without language human can not develop their idea and their culture. In other word, language has very important roles in human’s life, since language is the source of human life and power.[2]
English an international language; it is used by most of the people in the world. In Indonesia, English is one of foreign language. The application of teaching and learning process undergoes many problems, because teaching English is difficult from teaching other language such as: Indonesia, Javanese, etc. The teacher can not do that, the teaching and learning process will not run well, and the object of teaching will be difficult to be achieved.
Actually English has been taught starting from kindergarten or elementary level, but most of Indonesia people still can not use English for communication well. Such condition may be caused by many factors such as the method, the media, and the technique used are not appropriate. English consist of four skills, they are: speaking, listening, writing, and reading. To master English, learners need to master vocabulary, it means that without an extensive vocabulary and strategies in enquiring new vocabulary, the learners often achieve less that their potential opportunities around them such as listening to radio, listening to native speaker, using language in different contexts, reading or watching TV.[3]

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

PENGARUH MOTIVASI, METODE PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI ILMU SOSIAL SMA NEGERI 1 (PAK-4)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.




Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, menyatakan, bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (UU Sisdiknas : 2003).
1

Sekolah Menengah Atas (SMA) mempunyai tujuan yaitu menciptakan atau menyiapkan peserta didik agar mempunyai kemampuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu Perguruan Tinggi. Salah satu usaha yang digunakan untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah meningkatkan prestasi belajar siswa. 
Prestasi belajar merupakan tolok ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan belajar seseorang. Seorang yang prestasinya tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah berhasil dalam belajar. Prestasi belajar adalah tingkat pengetahuan sejauh mana anak terhadap materi yang diterima (Slameto, 1993:17)

Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah (Tu’u,2004:75). Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari diri siswa (faktor internal) maupun dari luar siswa (faktor eksternal). Faktor internal diantaranya adalah minat, bakat, motivasi, tingkat intelegensi. Sedangkan faktor eksternal diantaranya adalah faktor metode pembelajaran dan lingkungan.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

KAJIAN TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH LANGSUNG DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NO. 32 TAHUN 2004 (PPKN-2)

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Otonomi daerah membawa dampak yang sangat luas terhadap berkembangnya Demokrasi di Indonesia serta membawa harapan besar untuk kesejahtraan rakyat dan kemakmuran daerah dengan pemilihan kepala daerah secara langsung. Rakyat bisa menentukan pilhannya sendiri dibandingkan dengan pemilihan kepala daerah sebelumnya yang dipilih oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat.Hal ini membawa perubahan pandangan masyarakat terhadap pemerintahan, karena calon yang akan memimpin dipilih langsung oleh rakyat. Hal ini membuktikan adanya sikap demokratis dan ketransparanan bagi rakyat yang akan memilih seorang pemimpin secara terbuka tidak memilih bagaikan kucing dalam karung..Bagaimanapun ini merupakan konsekuensi logis dari berlakunya Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah sebagai penyempurnaan dari Undang-undang Nomor 5 Tahun 1947 dan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999.


Dengan adanya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 rakyat berharap dapat mengetahui dan memahami isi yang terkandung dalam undang-undang, sehingga lebih dapat meningkatkan pengetahuan serta wawasan politik atau pendidikan politik yang lebih dewasa terutama lebih memperhatikan aspek-aspek hubungan antar susunan pemerintahan dan antar pemerintah daerah. 

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA DI LINGKUNGAN TERMINAL (sebuah kajian Sosiopragmatik) (P-32)


Mendengar kata pedagang asongan, supir, kondektur, dan calo mungkin sudah tak asing lagi di telinga kita. Pedagang asongan adalah para pedagang yang biasa menjajakan dagangannya di sekitar terminal dan di dalam bus-bus. Mereka selalu berupaya untuk menarik pembeli agar membeli dagangannya, yang kadang juga suka terlihat agak memaksa. Supir adalah para pengemudi bus atau angkot yang selalu terlihat di lingkungan terminal. Kondektur adalah orang yang membantu supir untuk menarik penumpang ke dalam angkot atau bus, sedangkan calo adalah perantara atau reseller. Kata calo kadang bersifat negatif karena apa yang calo lakukan adalah menggunakan kesempitan orang menjadi suatu kesempatan. Calo juga identik dengan preman atau penguasa daerah tertentu yang sudah menjadi objek pencariannya.


Di lingkungan terminal, kita terkadang sering mendengar pembicaraan yang diucapkan oleh pedagang asongan, supir, kondektur, dan para calo yang sering mengucapkan kata-kata kasar. Penulis sendiri pernah melihat bagaimana para supir angkot atau bus dengan wajah ‘terpaksa’ memberi sejumlah persenan kepada calo. Mungkin bagi sebagian orang hal yang dilakukan para calo itu biasa saja, sehingga mereka pantas menerima sejumlah uang.




Lalu apa yang akan terjadi jika para supir dan kondektur tersebut tidak memberikan uang yang tidak sesuai dengan keinginan para calo. Yang terjadi selanjutnya adalah teriakan kata-kata makian atau kata-kata kasar (sarkasme) yang keluar dari mulut calo tersebut kepada supir dan kondektur. Sarkasme yang keluar dari mulut calo-calo itu biasanya adalah nama-nama binatang seperti ‘anjing’, ‘monyet’, ‘babi’ dan sebagainya. Jika supir tidak menerima perkataan yang dilontarkan calo kadang-kadang mereka pun membalas dengan makian yang lebih kasar, sehingga sering terjadi “adu mulut” antara para calo, supir, dan kondektur. Hal ini juga sering diikuti oleh pedagang asongan yang sering menambah suasana menjadi ricuh.



Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Common Strategic Competence Employed By Senior High School Debaters (PBING-16)

CHAPTER I INTRODUCTION

1.1 Background of the Study

English debate is nowadays widely known among senior high school students especially in Semarang. This activity has been something popular for its image among both students and English teachers. They think of this activity as something outstanding. This thought may appear due to the fact that not many students of senior high school are able to do so. Only those who are at least capable in producing oral communication in English will be chosen as debater. Referring to this assumption, it is no wonder that the number of English debaters is not of great significance compared with the whole number of students in general.



The effort of facilitating this great potential has been done. It is proven that many competitions among high schools and vocational schools have been conducted recently. In fact, this effort gains so much attention and respect from several parties. They are students as the agent, teachers as the supporters, and frequently may collaborate with the government as the facilitator through Department of Education to present debate competitions. The question that may arise upon this notion is how it gains such great attention.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Teaching Procedure Written Text Of Cooking Recipe Using Sequence Pictures (An Action Research On The Seventh Degree Of Junior High School (PBING-13)

CHAPTER I INTRODUCTION

This chapter is divided into six sub sections. They are background of the study, reason for choosing the study, research question, purpose of the expected result of the study, significant of the study, limitation of the problem, and outline of the final project.




Teaching is not an easy job but it is a necessary one and can be very rewarding when we see our students’ progress and know that we have helped to make it happen. It is true that some lessons can be difficult and students feel stressful at times but it is also worth remembering that the best teaching can also be extremely enjoyable.
Based on the concept and function of English as stated in the 2006



Competence-Based Curriculum which has similar principle with Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) for SMP/MTS, the teaching-learning of English has the purpose to develop four language skills; listening, speaking, reading and writing. The other English language components; vocabulary, structure and pronunciation (in speech) or spelling (in writing) are also important to be taught to support the development of four language skills. It means that English teacher should teach the four aspects. It is not only reading or speaking but also listening and writing so the students can master all these skills.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Peranan Orang Tua Dalam Membina Kecerdasan Spiritual Anak Dalam Keluarga (PAI-5)

BAB I 
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah
Anak merupakan amanah Allah SWT yang harus dijaga  dan dibina, hatiny yang   suc adala permata   yang   sanga maha harganya Jika dibiasakan pada  kejahatan dan  dibiarkan  seperti  dibiarkannya  binatang,  ia akan  celaka  dan  binasa.  Sedangkan memeliharanya  adalah  dengan  upaya pendidikan dan mengajarinya akhlak yang baik. Oleh karena itu orang tualah yang memegang faktor kunci yang bisa menjadikan anak tumbuh dengan jiwa Islami sebagaimana sabda Rasulullah:

Artinya: Telah  menyampaikan  kepada  kami  Adam,  telah  menyampaikan kepada  kami  Abi  Zibin  dari  Az-Zuhri  dari  Abi  Salamah  bin Abdirrahman   dar AbHurairah   R. ia   berkata:   Bersabda Rasulullah  SAW:   Setiap  anak  dilahirkan  diatas fitrahnya  maka kedua   orang   tuanyala yang   menjadikanny seorang   Yahudi, Nasrani atau Majusi”. (Hadis riwayat Bukhari)


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Peningkatan Kemampuan Menceritakan Kembali isi cerita yang diperdengarkan melalui media boneka tangan siswa kelompok B TK. Muslimat Islamiah Kramat Jegu Tahun Pelajaran 2008/2009 (PBI-12)

BAB I 
PENDAHULUAN 

A.                 Latar Belakang
Pendidikan adalah adalah komunikasi, dalam arti bahwa dalam proses belajar mengajar terjadi penyampaian pesan yang berupa informasi dari guru sebagai komunikator dan murid sebagai penerima informasi atau komunikan. Namun, proses komunikasi yang terjadi dalam proses belajar mengajar hanya dilakukan untuk menghasilkan satu efek yaitu meningkatkan pengetahuan siswa terhadap pelajaran atau informasi yang diberikan guru.

 
Proses komunikasi dalam pendidikan adalah bentuk komunikasi kelompok secara langsung dimana seorang komunikan yakni guru yang berada diruang kelas, bertatap muka dan menyampaikan informasi berupa meteri pelajaran kepada beberapa orang siswa. Namun, adakalahnya proses penyampaian materi pembelajaran oleh guru tidak berjalan efektif karena proses pembelajaran yang dilakukan tidak mampu membuat siswa menyukai materi yang disampaikan, sehingga siswa terkesan malas untuk mengikuti pembelajaran, pada akhirnya efek yang diinginkan yaitu pemahaman siswa terhadap materi pelajaran tidak tercapai. Oleh karena itu hendaknya sebelum melaksanakan pembelajaran, seorang guru yang bertindak sebagai komunikator di dalam kelas harus merencanakan segala hal yang berkaitan dengan penyampaian pelajaran kepada siswanya, baik dari segi penyampaian, metode maupun media yang digunakan. Melalui penyampaian yang bagus, penggunaan metode dan pemilihan media yang tepat maka akan menghasilkan proses kpembelajaran yang efektif.
 
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pembelajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. 


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Perkawinan Campur Dalam Novel Rojak Karya Fira Basuki (PBI-7)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sastra adalah ekspresi kehidupan manusia yang tidak lepas dari akar masyarakatnya. Kendati demikian, sastra tetap diakui sebagai sebuah ilusi atau khayalan dari kenyataan. Sastra tidak akan semata-mata menyodorkan fakta secara mentah. Sastra bukan sekedar copy kenyataan melainkan kenyataan yang telah ditafsirkan. Kenyataan tersebut bukan berupa jiplakan yang kasar, melainkan sebuah refleksi halus dan estetis.

Sastra juga merupakan sebuah refleksi lingkungan sosial budaya yang merupakan satu tes dialektika antara pengarang dengan situasi sosial yang membentuknya atau merupakan penjelasan suatu sejarah dialektika yang dikembangkan dalam karya sastra. Oleh karena itu, baik aspek bentuk maupun isi karya sastra akan terbentuk oleh suasana lingkungan dan kekuatan sosial suatu periode tertentu. Dalam hal ini, teks sastra menjadi saksi zaman. Sekalipun aspek imajinasi dan manipulasi tetap ada dalam sastra, aspek sosialpun juga tidak bisa diabaikan. Aspek-aspek kehidupan sosial akan memantul penuh ke dalam karya sastra. Oleh sebab itu, setiap karya sastra itu mencerminkan masyarakat dan zamannya.

Dalam pandangan Lowenthal (dalam Endraswara 2003:88) sastra sebagai cermin nilai dan perasaan yang akan merujuk pada tingkatan perubahan yang terjadi dalam masyarakat yang berbeda dan juga cara individu menyosialisasikan
diri melalui struktur sosial. Perubahan dan cara individu bersosialisasi biasanya akan menjadi sorotan pengarang yang tercermin lewat teks. Cermin tersebut menurut Stendal dapat berupa pantulan langsung segala aktifitas kehidupan sosial. Maksudnya, pengarang secara nyata memantulkan keadaan masyarakat lewat karya sastranya, tanpa terlalu banyak diimajinasikan.

Karya sastra yang cenderung memantulkan keadaan masyarakat, mau tidak mau akan menjadi saksi zaman. Dalam kaitan ini, sebenarnya pengarang ingin berupaya untuk mendokumentasikan zaman dan sekaligus sebagai alat komunikasi antara pengarang dan pembacanya. Oleh karena masyarakat cenderung dinamis, karya sastra juga akan mencerminkan hal yang sama. Sebuah karya sastra tidak hanya mencerminkan fenomena individual secara tertutup tetapi lebih merupakan sebuah “proses yang hidup”. Sastra tidak mencerminkan realitas seperti fotografi, tetapi lebih sebagai bentuk khusus yang mencerminkan realitas.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

A COMPARATIVE STUDY BETWEEN ENGLISH AND INDONESIA ADVERBS (PBING-5)

CHAPTER I

INTRODUCTION
A. BACKGROUND
Language is a means to give or exchange information; news, idea or opinions, through language people learn from one another the things they want to know. Imagine if human beings could not communicate with one another. If a person cannot communicate, he will not talk to other people, and no other people will talk to him anything. So it would be impossible for him to learn anything.


One of language is English. It is a compulsory subject in Indonesia that must be learned by the Indonesian students from the Junior high school up to University
English as a foreign language will arise some difficulties which are faced by Indonesian people / students because in learning a new language will arise some difficulties which are faced by Indonesian people/students because in learning a new language the students tend to transfer their native language habit to the new language.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

STUDENT’S LEARNING ACHIEVEMENT WITH TRADITIONAL ASSESSMENT AND PORTFOLIO ASSESSMENT (PBING-9)

Language learning is important for human’s social development. As a language which is used by more than a half of population in the world, English holds the key as international language. English is a tool of communication among peoples of the world to get trade, social-cultural, science, and technology goals. Moreover, English competence is important in career development, therefore students need to understand and use English to improve their confidence to face global competition.

English as a formal subject is given to junior high school (SMP) level, which the goals are translated as follows: “The goals of teaching and learning English for this level are improving the four English skills. They are the mastery of the receptive skills (reading and listening) and the mastery of the productive skills (speaking and writing), within a specified word level and relevant grammatical structures and notions, in the context of the specified themes which are enclosed for junior high school (SMP) students” (Balitbang Depdiknas, 2002:42).

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

A Comparative Study On Diction And Sentence Structure Between Spoken News Broadcast By Cnn International And Written News Articles Issued (PBING-11)

CHAPTER I INTRODUCTION
1.1 Background of Study

Jay Black and Frederick C. Whitney (1988) as quoted by www.buzzin.net mention that mass communication is a process whereby mass-produced message are transmitted to large, anonymous, and heterogeneous masses of receivers. So the number of the receivers are numerous and unpredictable in that way we need to scrutinize which receivers go to which media, In this case audio - visual media represented by television and visual media represented by broadsheet or famous as newspaper. Revealing all aspects of these two media will such an effort that needs a lot of energy and time wasted. So, I will concentrate on the point of the style of those two media as the sender of spoken and written message.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

EFFECTS OF PRE-QUESTIONING ON THE READING COMPREHENSION ACHIEVEMENT OF THE SECOND GRADE STUDENTS AT SMAN-2 JEKAN RAYA IN ACADEMIC (PBING-8)

CHAPTER I
INTRODUCTION

1.1 Background of the Study
Language is one of the most important things in communication and it is used as a toll of communication among the nations in all over the world. As an international language, English is very important and has many interrelationships with various aspects of life owned by human being. In Indonesia, English considered as the first foreign language and taught formally from elementary school up to the university level.


In English, there are four skills that should be mastered, they are: listening, speaking, reading, and writing. The reading skill became very important in the education field, students need to be exercised and trained in order to have a good reading skill.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

AN ERROR ANALYSIS ON THE USE OF SIMPLE PAST TENSE AMONG THE NINTH YEAR STUDENTS OF SMPN 3 PARE IN 2006-2007 (PBING-7)

CHAPTER I
INTRODUCTION


1.1. Background of the Study
English as an international language has an important role to develop science and technologies many countries in the world use English as a medium of communication among people in different countries, and also of writing many kinds of books in which those are spread in different countries. In Indonesia there are many kinds of foreign books written in English, whether they are medical, Economical, Botanical, or other books, they claim Indonesian students to be able to learn and to use English in schools or in society in order that the books they read can be applied in various fields so that the development of science and technologies in Indonesia can be obtained.


For many years, English has been the most important foreign language in Indonesia, Which is taught from elementary school to university. However, in senior high school, English is taught as main subject in which the government has changed the curriculum into Curriculum Based on Competence 2004. According to Departemen Pendidikan Nasional (2003: 36).

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

THE INFLUENCE OF THE ABILITY IN MASTERING DIALOGUE ON THE ACHIEVEMENT IN LEARNING ENGLISH TO THE SECOND YEAR STUDENTS AT M.A.N. MAGELANG (PBING-4)

CHAPTER I
I N T R O D U C T I O N

A. THE LIMITATION OF THE TITLE
In avoiding the readers' misunderstanding, the writer would like to give the limitation of the title It is of course that in giving the limitation of the title is not at wholly. From the thesis entitled " The Influence of the Ability in Mastering Dialogue on the Achievement in Learning English to the Second Year Students at M A N Magelang ", the writer just wants to explain some terms related to the title. Especially those are becoming key words. They are : Influence, Ability, Mastering Dialogue, Achievement, Learning Eng lish, and MAN Magelang.


Influence : It is a noncountable noun. It means power to affect sb’s character, beliefs, or actions through example, fear, admiration, etc. According to Professor Sir Randolph Quirk in his dictionary entitled 'Longman Dictionary of Contemporary English' N.Edn., the word Influence means the power to have an effect on someone or something without the-use of direct force or command . In this thesis the influence shows the relation between the ability in mastering dialogue and the achievement in learning English.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

A STUDY ON TEACHING ENGLISH USING GAMES TO THE ELEVENTH YEAR STUDENTS OF SMK BRAWIJAYA KEPUNG-PARE IN 2006-2007 (PBING-6)

CHAPTER I
INTRODUCTION

1.1 Background of the Problem
It is known that English is an International language which has been received by countries all over the world. The function of it as a means of communication in meeting business or other activities among government over the world. Beside that English is used at science of knowledge, new invention in field of modern technology, pharmaceutical, medical, etc.


As a developing country, Indonesia really needs English because Indonesia government is trying to improve all aspects which are usually faced by all countries. One of these aspects is education, which is essential. As an English teacher to be the writer focuses her attention to the teaching English as the language of the world.
In Indonesia, English is learnt and taught to junior high school, Senior high school even at university. English means that something important for the student to be taught at school based on situation and condition of the object area. But there are some problems that faced by the students. It is realized that most students get bad mark. So, it proves that English is really difficult for the students. There are four skills in learning English they are listening, speaking, reading, and writing. Speaking is very important because speaking and human being cannot be separated from each other. Speaking is used to express their ideas and to communicate to people in civilized world. That is way speaking is important. But the students of SMK or graduated of it still get hard to be a good speaker. The problems are:


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

THE INFLUENCE THE OF MAIN CHARACTERS’ CONFLICTS TOWARD PLOT IN OSCAR WILDE’S “THE IMPORTANCE OF BEING EARNEST” (PBING-3)

CHAPTER I
INTRODUCTION

1.1 Background
Human beings as one of the three alive-creatures besides animal and plant have a particular ability, which makes him so special, that dominates the others. They are able to adapt, to survive and to analyze the universe phenomenon, which make their quality of life better and better since the past. They have the whole ability because God has granted them brain. Their curiosities are so great that they learn more and more. Besides, something that makes them more special than the others is they know the way to express their feeling, thought, and emotion. Something to provide “a place” for all of the people’s expression is literature.


Literature, according to Moleong as quoted by Spadlex (2000:13), is the knowledge which is earned by human beings arise conduct and it is used to reflect and express experience. Another opinion said that literature is one of the great creative and universal means of communicating the emotional, spiritual, or intellectual concerns of mankind (The Encyclopedia of Americana, vol. 22:559). It seems that something human being does deals literature, especially in communicating. To communicate to each other may be done by a means, such as by a letter, speaking directly, by phone etc. Even something they wrote or said, no matter what its content, could be called a literature. Well, in this life, in purpose or not in purpose, they have involved in a literature.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

AN ANALYSIS OF THE MAIN CHARACTER’S HATRED DEPICTED IN SANDRA BROWN’S NOVEL WHERE THERE’S SMOKE (PBING-2))

CHAPTER I
INTRODUCTION

1.1 General Remarks

Human being is god’s creature, since born he or she has given thought and mind that they use in their interaction in their environment to each other. The thought and mind appear the human’s emotion. The emotion is coming to response anything which derives from outside.

The emotion that owned by human being consists of two kinds. They are good and bad emotion. Good emotion usually fulfills someone’s life dominating with love, kindness etc. however, the people in bad emotion, his or her life will be dominated by hatred. This emotion commonly makes the people in trouble as well as in the big disappointment. Hatred in very bad to be owned. To get the clear understanding on hatred, Webster English language dictionary define :


Strong aversion detestion coupled with ill, either the simple emotion or emotional state of aversion abhorrence.
(Webster, 1974 : 1144)
From the quotation above can be said that hatred is the feeling of dislike to someone because of one or some, reason. The reasons can be caused by disapointed, betrayed etc.
The quotation above shows that hatred is the feeling of dislike to someone because of one or some reason. At least it can be said that hatred is a response towards someone’s bad behavior or attitude. Dealing with the analysis has taken hatred as the subject matter on this study.



Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Viii I Smp N 1 Adiwerna Kabupaten Tegal Dalam Pokok Bahasan Pythagoras (PMT-8)

BAB I
 PENDAHULUAN


 
A.  Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang kian pesat dan perubahan global dalam berbagai aspek kehidupan yang datang begitu cepat menjadi  tantangan   bangsa   dalam  mempersiapkan generasi  masa  depan, termasuk peserta didik.

Untuk menghadapi dinamika dan mengantisipasi persoalan-persoalan kemungkinan  besar sudah atau akan terjadi dalam bidang pendidikan perlu disiapkan   perangkat   aturan   atau   kurikulum   yang  berbasis   kompetensi. Kompetensi  tersebut   diharapkan  dapat  mengembangkan  ketrampilan  dan keahlian untuk dapat mempertahankan hidup di tengah perubahan dunia yang tiba-tiba, cepat, rumit, tidak pasti dan tidak menentu.

SMP Negeri 1 Adiwerna termasuk sekolah unggulan di Kabupaten Tegal dan  sekolah yang berstandar nasional (SSN) dalam pembelajarannya menggunakan  kurikulum   2004  yang  berbasis pada kompetensi.  Namun kenyataannya   berdasarkan   pengamatan   dan   pengalaman   guru   pengajar matematika SMP Negeri 1 Adiwerna, masih banyak siswa         dalam pembelajaran  matematika, khususnya  materi  Pythagoras  masih  mengalami kendala dan belum memperoleh hasil  yang  memuaskan. Hal ini bisa dilihat dari hasil ulangan harian untuk pokok bahasan  tersebut diatas mempunyai rata-rata nilai 65,1 padahal nilai batas tuntas sekolah yaitu 67.

Mengingat  kondisi   tersebut   di   atas,   maka   dalam   pembelajaran matematika,  peneliti berupaya  untuk  merancang  model  pembelajaran  dan pendekatan   serta  pemilihan  media  yang  tepat agar  tujuan  pembelajaran matematika berhasil.

Minat siswa perlu dibangkitkan dalam proses pembelajaran dengan variasi pembelajaran yang menarik, sehingga nantinya dapat mengerjakan soal dengan benar.  Misalnya nilai tersebut perlu ditingkatkan melalui penerapan atau praktek langsung pada benda-benda kongkret yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari (contextual problem).


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Cara Seo Blogger

Contoh Tesis Pendidikan