Tampilkan postingan dengan label Pertanian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pertanian. Tampilkan semua postingan

Pengaruh Penambahan Tepung Daun Katuk (Sauropus Androgynus) Dan Rimpang Kunyit (Curcuma Domestica) Dalam Ransum Terhadap Kinerja Broiler (PT-25)




Peternakan di Indonesia saat ini sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan tersebut diiringi pula dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan daging sebagai salah satu sumber protein. Pemenuhan akan daging mempunyai prospek yang baik, maka ternak yang ideal untuk dikembangkan adalah broiler.
Broiler adalah ayam ras yang sengaja dibibitkan dan dikembangkan untuk menghasilkan daging yang cepat, dibandingkan dengan daging unggas lainnya. Pertumbuhan broiler yang cepat karena ransum yang disediakan tersedia zat-zat makanan yang diperlukan. Kinerja broiler dipengaruhi oleh konsumsi ransum, pertambahan berat badan, dan konversi ransum. Penggunaan bahan pakan yang mempunyai fungsi yang dapat memperbaiki kinerja broiler yaitu daun katuk dan rimpang kunyit. Kedua tanaman tersebut jika digunakan sebagai campuran dalam pakan diharapkan dapat memperbaiki kinerja broiler.
Daun katuk mempunyai banyak khasiat terhadap kinerja unggas apalagi daun katuk kaya akan zat besi, provitamin A dalam bentuk β-Karotene, vitamin C, minyak sayur, protein, dan mineral lainnya yang sangat dibutuhkan oleh ternak unggas untuk pertumbuhannya. Namun demikan pemberian tepung daun katuk yang berlebihan dalam ransum cenderung menurunkan pertumbuhan broiler oleh karena daun katuk mengandung flavonoid, saponin dan tannin. Secara umum, tannin menyebabkan gangguan pada proses pencernaan dalam saluran pencernaan sehingga menurunkan pertumbuhan. Selain itu, saponin meningkatkan permeabilitas sel mukosa usus halus, yang berakibat penghambatan transport nutrisi aktif dan menyebabkan pengambilan/penyerapan zat-zat gizi dalam saluran pencernaan menjadi terganggu. Untuk mengurangi pengaruh tannin dan saponin, maka kemudian dilakukan ekstraksi untuk mengurangi kandungan saponin dan tannin dalam suatu bahan pakan (Santoso, 2009).
Kunyit dalam bentuk tepung dapat digunakan untuk mengoptimalkan kerja organ pencernaan karena kunyit mengandung senyawa curcumin yang mempunyai kegunaan sebagai anti oksidan. Fungsi kunyit dalam meningkatkan kerja organ pencernaan unggas adalah merangsang dinding kantong empedu mengeluarkan cairan empedu dan merangsang keluarnya getah pankreas yang mengandung enzim amilase, lipase, dan protease yang berguna untuk meningkatkan pencernaan bahan pakan seperti karbohidrat, lemak, dan protein. Disamping itu minyak atsiri yang dikandung kunyit dapat mempercepat pengosongan isi lambung (Riyadi, 2009).
Untuk itu, penelitian ini dirancang untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung daun katuk dan rimpang kunyit dalam ransum broiler terhadap konsumsi, pertambahan berat badan, dan konversi ransum



Semua contoh skripsi yang kami sediakan dalam bentuk file MS-WORD Mulai BAB 1 Sampai Dengan DAFTAR PUSTAKA





Untuk melihat koleksi judul lain 
agama islam


UNTUK DOWNLOAD SKRIPSI


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Penggunaan Kunyit (Curcuma Domestica) Dan Bawang Putih (Allium Sativum L.) Dalam Pakan Dengan Lama Penyimpanan Berbeda Terhadap Karakteristik Fisik Pakan (PT-24)



Karakteristik atau sifat ransum sangat berpengaruh dalam menunjang keberhasilan suatu usaha peternakan. Kebanyakan peternak lebih memilih menggunakan ransum buatan pabrik ketimbang memformulasi sendiri, hal ini menyebabkan biaya produksi lebih besar. Padahal ketersediaan bahan baku lokal cukup banyak dan mudah didapatkan. Akan tetapi kebanyakan bahan pakan ternak mempunyai perbedaan karakteristik atau sifat.
Selama ini ada tiga bentuk ransum yang dikenal para peternak, yaitu : 1). tepung (mash), bentuk ini yang lama digunakan di Indonesia. 2). butiran lengkap (pellet), bentuk ini telah mendapat perlakuan teknis dari bentuk mash dan sangat digemari oleh ternak. 3). butiran lengkap terpecah (crumble), ransum ini bentuk butiran tetapi kecil-kecil, sama halnya dengan pellet, pakan ini juga digemari oleh ternak. Ransum bentuk mash kurang digemari oleh ternak bila dibandingkan dengan ransum bentuk pellet dan crumble, akan tetapi ransum mash lebih mudah diserap usus ayam yang menyebabkan efesiensi lebih baik dan dapat digunakan untuk semua umur.
Selain bentuk ransum, penyimpanan juga turut andil dalam mendukung keberhasilan bisnis beternak, karena salah satu fungsi penyimpanan adalah menjaga stabilitas ketersedian pakan yang cukup dan aman untuk dikonsumsi ternak. Pakan yang sudah jadi (siap konsumsi) pada umumnya telah mengalami perubahan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Kadar air sebagai salah satu contoh perubahan kuantitatif. Pakan yang stabil dengan kadar air tertentu dapat berubah stabilitasnya apabila lingkungan tempat dan lama (waktu) penyimpanan yang tidak mendukung. Penyimpanan yang terlalu lama merupakan penyebab utama pakan menjadi keras dan menggumpal serta memungkinkan untuk bertumbuh kembangnya jamur, kapang dan mikroorganisme lain, sehingga bisa menurunkan kualitas pakan, seperti contoh kasus yang terjadi pada pakan pabrik (komersial). Biasanya pakan buatan pabrik telah mengalami penyimpanan, mulai dari gudang, pengangkutan (transportasi) sampai berakhir ditangan peternak(konsumen).
Salah satu uji yang digunakan untuk mengukur kualitas ransum ini adalah uji sifat fisik, yaitu : berat jenis, kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpuan, dan sudut tumpukan. Sekurang-kurangnya keempat uji ini sangat penting diketahui oleh para peternak, karena disamping bisa dijadikan indikator penurunan kualitas ransum, turut juga mempengaruhi volume ruang penyimpanan baik curah atau berwadah, penimbangan dan pengangkutan.


Semua contoh skripsi yang kami sediakan dalam bentuk file MS-WORD Mulai BAB 1 Sampai Dengan DAFTAR PUSTAKA





Untuk melihat koleksi judul lain 
agama islam


UNTUK DOWNLOAD SKRIPSI


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Penggunaan Probiotik Komersial Sebagai Bahan Curing Pada Pembuatan Telur Itik Asin (PT-23)



Telur merupakan bahan pangan hasil ternak unggas yang memiliki sumber protein hewani yang memiliki rasa yang lezat, mudah dicerna dan begizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya relatif murah. Dalam perkembangannya, telah banyak dilakukan teknik pengolahan telur untuk meningkatkan daya tahan serta kesukaan konsumen.
Permasalahan dalam pemasaran produk hasil ternak adalah karakteristik produk yang merupakan bahan pangan yang mudah rusak, sehingga proses pengawetan merupakan salah satu cara untuk mengatasinya.  Pengasinan merupakan salah satu cara mengawetkan telur untuk memperpanjang masa simpan.  
Telur itik biasa digunakan dalam pembuatan telur asin karena mempunyai pori-pori kulit yang lebih besar dibandingkan dengan telur unggas lainnya, sehingga kemampuannya dalam menyerap air sangat mudah dan sangat baik jika diolah menjadi telur asin.  Penambahan probiotik komersial yang dicampurkan ke dalam adonan telur asin kemungkinan besar dapat dilakukan karena diketahui telur itik memiliki pori-pori yang besar.
Penggunaan larutan probiotik komersial sebagai proses curing pada pembuatan telur asin digunakan untuk proses pengawetan telur asin yang memiliki daya simpan yang lebih lama sehingga dapat menguntungkan bagi produsen maupun konsumen.

          Diketahui bahwa telur merupakan bahan pangan yang sangat digemari untuk dikonsumsi sebab rasanya nikmat dan harganya yang relatif murah. Telur sangat mudah rusak serta masa simpan yang sangat pendek tanpa perlakuan apapun, oleh karena itu perlu penanganan khusus dalam pengolahan telur ini, yakni salah satunya adalah pengawetan telur asin serta penambahan larutan probiotik komersial untuk memperbaiki kualitas telur serta memperpanjang daya simpan telur itu sendiri.
          Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kualitas telur bebek yang ditambahkan dengan probiotik komersial serta mengetahui sejauh mana pengaruhnya terhadap kualitas relur. Kegunaan penelitian ini adalah sebagai informasi dan gambaran yang jelas tentang kualitas telur itik yang ditambahkan dengan probiotik komersial dan berbagai faktor yang berkaitan dengan kualitas telur itik.

Semua contoh skripsi yang kami sediakan dalam bentuk file MS-WORD Mulai BAB 1 Sampai Dengan DAFTAR PUSTAKA





Untuk melihat koleksi judul lain 
agama islam


UNTUK DOWNLOAD SKRIPSI


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Persentase Berat Karkas Dan Berat Lemak Abdominal Broiler Yang Diberi Ransum Mengandung Tepung Daun Katuk (Sauropus Androgynus), Tepung Rimpang Kunyit (Curcuma Domestica) Dan Kombinasinya (PT-15)

Broiler merupakan jenis ras unggul hasil persilangan yang dihasilkan dari jantan strain Cornish dengan betina yang besar yaitu Plymouth Rocks yang merupakan strain bertulang tinggi putih. Sektor perunggasan  terutama ayam  ras pedaging masih menjadi prioritas utama untuk memenuhi kebutuhan protein  hewani  manusia. Mengingat sifat-sifat unggulnya yaitu tidak memerlukan   tempat   luas   dalam   pemeliharaan, bergizi tinggi, pertumbuhan cepat dan   efisien   mengkonversikan   makanan   menjadi   daging sehingga  cepat mencapai usia berat jual dengan bobot badan yang tinggi. Tetapi mempunyai  kecenderungan sifat  perlemakan  yang  tinggi  pula,  karena  diikuti adanya gen pembentuk lemak.                                                                                                                                Industri broiler di Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan yang harus segera diatasi. Masalah pertama adalah  rendahnya efisien produksi daging broiler, yang disebabkan oleh tingginya harga pakan broiler. Masalah kedua adalah tuntutan konsumen yang menghendaki daging broiler yang rendah lemak serta bebas residu. Untuk itu diperlukan feed supplement yang mampu menurunkan kadar lemak daging serta mampu menghasilkan daging yang sehat bagi konsumen.      
katuk (Saurupus androgynus) merupakan tanaman obat-obatan tradisional yang mempunyai senyawa fitokimia yang terkandung di dalamnya adalah saponin, flavonoid, dan tanin. Penelitian sebelumnya mengenai analisa pemberian tepung daun katuk tua sebesar 3 % dalam ransum ternyata dapat meningkatkan pertumbuhan dan meningkatkan efisiensi penggunaan ransum. Namun belum diketahui apakah ekstrak daun katuk mampu menaikkan persentase karkas.  Kunyit (Curcuma domestica) berpotensi  untuk menurunkan lemak pada broiler. Penelitian sebelumnya menyatakan tepung kunyit sebanyak 1 g/kg pakan membuktikan bahwa tepung kunyit mampu menurunkan lemak abdominal. Senyawa aktif dalam kunyit yang berpotensi untuk menurunkan lemak adalah kukurmin beserta turunannya. Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini dirancang untuk menaikkan persentase karkas, menurunkan persentase lemak abdominal dan kadar lemak daging paha pada broiler yang diberi ransum mengandung tepung daun katuk, tepung rimpang kunyit dan kombinasinya.            Tujuan penelitian ini adalah  untuk mengetahui persentase karkas, persentase lemak abdominal dan kadar lemak daging paha broiler yang diberi ransum mengandung tepung daun katuk dan tepung rimpang kunyit. Kegunaan penelitian ini adalah sebagai bahan informasi kepada petani peternak tentang penggunaan tepung daun katuk dan tepung rimpang kunyit sebagai feed suplement alami yang dapat memperbaiki persentase karkas, lemak abdominal dan kadar lemak daging paha broiler

Semua contoh skripsi yang kami sediakan dalam bentuk file MS-WORD Mulai BAB 1 Sampai Dengan DAFTAR PUSTAKA





Untuk melihat koleksi judul lain 
agama islam


UNTUK DOWNLOAD SKRIPSI


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pertambahan Berat Badan, Konsumsi Dan Konversi Pakan Broiler Yang Mendapat Ransum Mengandung Berbagai Level Tepung Daun Katuk (PT-13)



Broiler merupakan ternak unggas yang dapat menghasilkan daging dalam waktu yang singkat serta dapat mengkonsumsi makanan menjadi daging secara efisien.  Salah satu faktor yang menentukan efisien tidaknya produksi ternak adalah jumlah ransum yang dikonsumsi untuk memproduksi satu kilogram berat badan, semakin kecil rasionya berarti semakin efisien produksi ternak tersebut.  Jadi, broiler adalah ayam yang sengaja dibibitkan dan dikembangkan untuk menghasilkan daging yang cepat, dibandingkan dengan ternak unggas lainnya.
Ransum unggas adalah bahan pakan yang bagian-bagiannya dapat dicerna dan diserap oleh unggas.  Untuk mendapatkan pertumbuhan ayam broiler yang baik, maka perlu diperhatikan zat nutrisi pada ransumnya sebab komposisi ransum yang baik mempengaruhi pertumbuhan ayam tersebut, akan tetapi tidak semua zat makanan yang diberikan akan dapat dimanfaatkan.

Daun katuk mempunyai banyak khasiat terhadap kehidupan unggas apalagi daun katuk kaya akan besi, provitamin A dalam bentuk β-carotene, vitamin C, minyak sayur, protein dan mineral lainnya yang sangat dibutuhkan oleh ternak unggas untuk pertumbuhannya (Agustal, 1997).  Dengan demikian  penelitian ini dirancang untuk mengetahui pengaruh tepung daun katuk dalam ransum broiler terhadap konsumsi, pertambahan berat badan dan konversi ransumnya.


Semua contoh skripsi yang kami sediakan dalam bentuk file MS-WORD Mulai BAB 1 Sampai Dengan DAFTAR PUSTAKA






Untuk melihat koleksi judul lain 
agama islam


UNTUK DOWNLOAD SKRIPSI


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Perubahan Jumlah Serat Kasar Sebelum Dan Sesudah Fermentasi Campuran Limbah Organik Pasar Dan Tepung Daun Murbei (Morus Alba) Dengan Imbangan Yang Berbeda (PT-12)



Hampir di setiap daerah di Indonesia mempermasalahkan limbah pasar karena dianggap mencemari lingkungan. Limbah pasar ternyata merupakan salah satu peluang sumber pakan. Limbah organik pasar seperti jagung,   kol, wortel, sawi, kangkung, tomat, kentang dan sebagainya ternyata cukup melimpah setiap hari di pasar-pasar. Beberapa jenis limbah  pasar mempunyai nilai nutrisi yang tinggi bahkan dapat menyamai rumput unggul. Karena itu, limbah organik pasar jika digunakan sebagai pakan dapat menggantikan biaya pembelian rumput unggul.
Walaupun limbah pasar yang sebagian besar terdiri dari limbah sayur sangat potensial untuk menjadi bahan pakan ternak, namun terkendala dengan kondisinya yang mudah menjadi busuk sehingga tidak bisa disimpan lama. Penggunaan limbah sebagai bahan pakan akan memberikan keuntungan ganda yaitu menambah variasi dan persediaan bahan baku ransum serta mengurangi pencemaran lingkungan. Disamping itu, limbah pasar dapat memberikan keuntungan lain dalam hal penekanan biaya pakan. Penggunaan limbah sebagai pakan ternak harus melalui penanganan dan pengolahan lebih lanjut atau perlu sentuhan teknologi agar lebih berdaya guna sebagai pakan.
Keberadaan limbah pasar di tanah air sangat banyak, dan dapat ditemukan dibanyak tempat, khususnya pada pasar-pasar tradisional. Pemanfaatan limbah pasar sebagai pakan ternak akan lebih efektif jika dilakukan fermentasi terlebih dahulu. Salah satu bahan yang dapat ditambahkan dalam proses fermentasi ini adalah daun murbei. Diharapkan dengan adanya perlakuan fermentasi limbah pasar yang ditambahkan dengan daun murbei dapat meningkatkan kecernaan serat, sehingga dapat menghasilkan bahan yang baik untuk digunakan sebagai pakan.



Semua contoh skripsi yang kami sediakan dalam bentuk file MS-WORD Mulai BAB 1 Sampai Dengan DAFTAR PUSTAKA





Untuk melihat koleksi judul lain 
agama islam


UNTUK DOWNLOAD SKRIPSI



Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Jenis Otot Dan Level Asap Cair Terhadap Kualitas Daging Pascarigor Sapi Bali (PT-28)



Populasi penduduk Indonesia yang terus bertambah mengakibatkan permintaan kebutuhan pangan terus meningkat salah satunya adalah kebutuhan protein hewani.  Daging temasuk dalam bahan makanan yang mudah rusak, oleh karena itu perlu penanganan yang lebih komprehensif agar bahan makanan tersebut lebih tahan lama disimpan.
Daging merupakan hasil pemotongan ternak yang telah melalui fase rigormortis, dalam proses rigormortis tersebut otot akan mengalami kehilangan glikogen dan mengakibatkan otot menjadi kaku, setelah itu enzim-enzim proteolitik pada daging akan bekerja dalam memperbaiki keempukan.  Pada fase rigormortis kemampuan daging dalam mengikat air akan menurun, maka perlu dilakukan penambahan bahan sebagai bahan pengikat.
 Jumlah jaringan ikat dalam otot merupakan komponen terpenting dalam menentukan empuk tidaknya daging, selain itu jaringan ikat juga mempengaruhi tekstur dari pada daging.  Otot yang mengalami banyak aktifitas selama hidup memiliki tekstur yang lebih kasar, seperti otot Pectoralis profundus.  Sedangkan otot Semitendinosus dan Longissimus dorsi memiliki tekstur yang lebih halus.  Menurut penelitian Abustam (1987) bahwa nilai kadar kolagen pada setiap jenis otot berbeda, otot Longissimus dorsi kadar kolagennya 6,18 mg/g lebih rendah dari Semetendinosus dengan kadar kolagen 11,09 mg/g dan kadar kolagen dari otot Pectoralis profundus adalah 12,11 mg/g.  Demikian pula solubilitasnya dimana otot Longisimus dorsi persentase kerutannya lebih tinggi yaitu, 35,6%, Semitendinosus 31,71% sedangkan otot Pectoralis profundus 30%.
Kualitas daging pascapanen dan selama penyimpanan akan mengalami perubahan-perubahan fungsional dan fisik akibat proses biokimia dan mikrobiologis yang terjadi.  Perubahan-perubahan ini mengakibatkan daya tahan daging dan produk olahannya menjadi terbatas. 
Asap cair merupakan bahan pengikat yang mengandung senyawa fenol yang bersifat sebagai antioksidan, oleh karena itu asap cair dapat menghambat kerusakan pangan dengan cara mendonorkan hidrogen dan efektif untuk menghambat autooksidasi lemak, sehingga dapat mengurangi kerusakan pangan karena oksidasi lemak oleh oksigen. Senyawa fenol yang terdapat pada asap cair mampu mengikat gugus-gugus lain seperti aldehid, keton, dan ester yang dapat mempengaruhi daya ikat pada sampel. Kandungan asam pada asap cair juga sangat efektif dalam mematikan dan menghambat pertumbuhan mikroba pada produk makanan yaitu dengan cara senyawa asam ini menembus dinding sel mikroorganisme yang menyebabkan sel mikroorganisme menjadi lisis kemudian mati, dengan menurunnya jumlah bakteri dalam produk makanan maka kerusakan pangan oleh mikroorganisme dapat dihambat sehingga meningkatkan umur simpan produk pangan.

Daging yang mengalami proses pascarigor akan mengalami penurunan daya ikat air sehingga susut masak menjadi meningkat, maka perlu dilakukan penambahan bahan yang bersifat sebagai bahan pengikat (binder).  Bahan tambahan pangan yang alami yang bersifat pengawet sekaligus sebagai bahan pengikat dan aman untuk dikonsumsi oleh manusia adalah asap cair, dengan penambahan asap cair pada daging pascarigor maka diharapkan dapat meningkatkan kemampuan daging dalam mengikat air dan susut masak daging yang rendah.
Hal inilah yang melatarbelakangi dilaksanakannya penelitian mengenai penambahan asap cair pada daging sebagai bahan pengikat (binder) pada ketiga jenis otot yaitu Longissimus dorsi, Semitendinosus, Pectoralis profundus selama pasca rigor dalam meningkatkan sifat fisik dan fungsional daging yang meliputi susut masak, daya putus daging (DPD), keempukan, kebasahan, flavour, dan residu pengunyahan.  Sehingga kualitas daging yang akan dibuat dalam suatu prodak dapat ditingkatkan.
                 Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu, untuk melihat peran asap cair sebagai bahan pengikat pada daging pascarigor, berupa perubahan fungsional dan fisik. Sedangkan kegunaan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa pemberian asap cair pada daging akan mempertahankan sifat fungsional dan fisik pada daging pascarigor




Semua contoh skripsi yang kami sediakan dalam bentuk file MS-WORD Mulai BAB 1 Sampai Dengan DAFTAR PUSTAKA


Untuk melihat koleksi judul lain 
agama islam


UNTUK DOWNLOAD SKRIPSI


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Studi Pengaruh Penambahan Semirefined Caragenan (Eucheumacottonii) Dan Bubuk Bungkil Kacang Tanah Terhadap Mutu Permen Cokelat (Chocolate) (PRT-149)


Kakao merupakan salah satu komoditi perkebunan yang cukup penting, memiliki banyak kegunaan dan peranannya antara lain pada industri bahan makanan dan permen cokelat. Produk kakao berupa permen cokelat, salah satu permen yang sedang popular yang banyak digemari olehanak-anak maupun orang dewasa. Bahan utama dari pembuatan permen cokelat berasal dari lemak kakao yang merupakan produk setengah jadi dan hasil ekstraksi paling berharga dari biji kakao kering karena sekitar 29,5% bahan penyusunnya adalah lemak kakao (Minifie, 1989).

Lemak kakao memiliki karakteristik yang unik yaitu memiliki titik leleh yang tajam sekitar 32-350C, dan bersifat padat pada suhu kamar 28-300C dan bila dikonsumsi akan meleleh pada suhu tubuh 370C (O’Brian, 1998). Karena sifat-sifat tersebut sehingga lemak kakao sangat cocok dijadikan sebagai bahan makanan terutama cokelat.Permen cokelat biasanya menggunakan bahan-bahan tambahan berupa susu (susu full cream) sebagai bahan pengisi untuk produk permen cokelat, dan lesitinkedelai sebagai emulsifier pada produk permen cokelat. Akan tetapi, untuk melakukan sebuah diversifikasi pangan dalam menghasilkan produk cokelat yang lebih variatif, maka dibutuhkan bahan tambahan untuk mengganti susu dan lesitinkedelai tapi tidak mengganti fungsinya dan salah satu alternatif yang dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan permen cokelat adalah bubuk bungkil kacang tanah dan semi refined carrageenan.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Peranan Bandol (Tengkulak) Dalam Tataniaga Tembakau Rajangan Madura (PRT-122)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Di         dala GBHN telah      digariskan          bahwa   pembangunan nasional dilaksanakan  dalam  rangka  pembangunan  manusia  Indonesia  seutuhnya  dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya.   Pembangunan jangka panjang tersebut   dilaksanakan  secara bertahap.           Sedangkan  tujuan  dari  setiap  tahap tersebut adalah untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh rakyat serta meletakkan landasan yang kuat untuk pembangunan tahap-tahap berikutnya.

Dalam era pembangunan duapuluh lima tahun, yang dibagi-bagi menjadi lim tahap Pelita,  Indonesia   menempatkan  pembangunan  pertania sebagai prioritas  pertama.   Sebab pembangunan dibidang pertanian pada khususnya, dan pembangunan  dibidang ekonomi pada umumnya, relatif menunjukkan hasil-hasil yang posistif disamping  dampak negatifnya, tetapi diakui ataupun tidak belum semua  hasil-hasil  kemajuan  tersebut  dinikmati  oleh sebagian  besar  penduduk, terutama golongan orang miskin (Hadi Prayitno dan Lincolin Arsyad, 1987).

Memasuki tahun 1997, Indonesia mengalami krisis multidimensi yang mengakibatkan runtuhnya dinasti orde baru.  Namun, sektor pertanian masih tetap eksis          memberi bantuan  devisa  pada     negara   hingga   saat       ini. Sehingga perekonomian Indonesia masih sangat tergantung pada kemajuan pembangunan disektor  pertanian.  Sasaran pembangunan  pertanian  adalah  meningkatkan  hasil pertanian untuk mendukung sektor industri.  Salah satu sektor industri yang ada di Indonesia  adalah  pabrik  rokok  dengan komoditas  tembakau  sebagai  salahsatu bahan  baku  utama.        Tanaman  Tembakau disamping  sebagai pengahasil  devisa negara,   juga   merupakan   sumber   pendapatan  bagi   petani.    Karena   selain memberikan  manfaa secara  ekonomis tanaman tembakau  mampu   mengisi kekosongan lahan  di  musim kemarau,  terutama  di  daerah  Madura  yang  setiap musim kekurangan air.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Persentase Karkas Dan Income Over Feed And Chick Cost Pada Broiler Yang Mendapat Ransum Mengandung Berbagai Level Tepung Daun Katuk (PT-14)



Broiler merupakan salah satu komoditas hasil ternak yang mempunyai peran penting dalam memenuhi protein hewani yang dibutuhkan oleh manusia. Daging ini sangat banyak diminati masyarakat karena kandungan protein yang cukup tinggi dengan harga yang relatif  murah dibandingkan dengan daging unggas lainya.
Upaya peningkatan mutu sumber daya manusia untuk menghadapi era globalisasi tidak lepas dari upaya peningkatan gizi masyarakat. Untuk memenuhi target tersebut, diperlukan peningkatan produksi protein hewani seperti daging. Produk hasil peternakan seperti daging merupakan sumber pangan berprotein tinggi yang sangat diminati oleh masyarakat. Konsumsi per kapita dan konsumsi secara total masyarakat terhadap daging ayam, naik seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat maupun tingginya pertumbuhan penduduk. Usaha peternakan unggas khususnya ayam broiler di Indonesia diharapkan mampu memenuhi kebutuhan daging ayam sebagai sumber protein hewani.
Untuk mendapatkan pertumbuhan ayam broiler yang baik maka perlu diperhatikan zat nutrisi yang baik pada ransumnya sebab komposisi ransum yang baik mempengaruhi pertumbuhan ayam tersebut. Akan tetapi tidak semua zat makanan yang diberikan akan dapat dimanfaatkan.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Tingkat Penambahan Nanas (Ananas Comosus) Dan Lama Penyimpanan Terhadap Tingkat Oksidasi Lemak Dan Perubahan Kualitas Dendeng Giling Daging Sapi (PT-18)



Daging merupakan hasil pemotongan ternak yang telah melalui proses rigormortis, dalam proses rigormortis tersebut otot akan mengalami kehilangan glikogen dan mengakibatkan otot menjadi kaku, setelah itu enzim-enzim proteolitik pada daging akan bekerja dalam memperbaiki keempukan.  Pada fase rigormortis kemampuan daging dalam mengikat air akan menurun demikian pula daya putus daging yang semakin menurun dan mengakibatkan meningkatnya nilai susut masak pada daging, maka perlu dilakukan penambahan bahan sebagai bahan pengikat. Pengawetan dan pengolahan daging merupakan suatu cara menyimpan daging untuk jangka waktu yang cukup lama agar kualitas maupun kebersihannya tetap terjaga. Tujuan pengawetan dan pengolahan adalah untuk memperpanjang daya simpan, untuk meningkatkan cita rasa yang sesuai dengan selera konsumen. Ada beberapa cara pengawetan yaitu: pendinginan, pelayuan, pengasapan, pengeringan, pengalengan dan pembekuan.
Dendeng merupakan salah satu produk awetan daging yang dikeringkan dalam proses pembuatanya yang sangat populer di Indonesia. Dendeng adalah lembaran daging yang dikeringkan dengan menambahkan campuran gula, garam, serta bumbu-bumbu lain.  Dendeng dapat dibuat dari berbagai jenis daging ternak. Namun, yang umum dijumpai di pasaran adalah dendeng sapi. Belakangan ini juga mulai dikenal dendeng ikan, udang, bekicot, dan bahkan keong emas.
Kualitas dendeng sangat dipengaruhi oleh tingkat ketebalannya, semakin tinggi tingkat ketebalan maka semakin sedikit air yang keluar dalam bahan pangan. Penentuan kualitas olahan dipengaruhi oleh bahan dasar termasuk daging yang memiliki daya ikat air yang tinggi.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Cara Seo Blogger

Contoh Tesis Pendidikan