Tampilkan postingan dengan label Sosiologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sosiologi. Tampilkan semua postingan

Prospek Hubungan Bilateral Indonesia-Israel Dalam Perspektif Ekonomi Politik (IS-15)

Hubungan antar negara dalam interaksi internasional merupakan hal yang niscaya karena antara negara yang satu dengan negara lainnya terdapat saling ketergantungan dalam memenuhi kebutuhan domestik masing-masing sesuai kepentingan nasionalnya. Keniscayaan hubungan antar negara, selain sebagai hal yang normal dan alamiah dalam interaksi  internasional, namun juga sebagai wahana untuk terlibat dalam proses-proses yang berlangsung dalam segala bentuk dinamika di lingkungan internasional. Dalam kerangka hubungan antar negara, selain mengacu kepada aturan hukum (konstitusi) negara-negara yang terlibat kerja sama tersebut, tetapi juga berbasis pada aturan hukum internasional sebagai pijakan bersama dalam konteks hubungan bilateral antar kedua negara.
Realisasi hubungan bilateral biasanya diwujudkan melalui politik luar negeri sebagai instrumen untuk mengadakan kerja sama dengan negara-negara lain dalam bidang-bidang yang dianggap perlu sesuai kepentingan nasional masing-masing. Secara umum, politik luar negeri merupakan cerminan dari politik domestik, sehingga dalam konteks perumusan politik luar negeri, selain berlandaskan konstitusi, juga harus betul-betul mencerminkan aspirasi politik dalam negeri. Dengan demikian, seperangkat nilai, visi, arah dan orientasi kebijakan politik luar negeri tentunya harus mendapat ruang yang sewajarnya agar bermanfaat untuk kepentingan bangsa dan negara serta berkontribusi aktif dalam membangun tatanan hubungan internasional yang beradab dan memadai.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengembangan Wisata Religi Dan Pemberdayaan Masyarakat Bagi Peningkatan Kehidupan Sosial-Ekonomi (Kasus Di Desa Kalak Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan) (SO-7)

BAB I
PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG
Sektor pariwisata  merupakan salah  satu sumber devisa non migas  bagi Pemerintah Indonesia.         Bagaimana  pengembangan  sektor pariwisata   yang dilakukan oleh pemerintah saat ini, pengembangan sektor pariwisata sedang giat- giatnya dilakukan oleh pemerintah dalam rangka menghadapi peningkatan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia. Dengan adanya Program Unggulan Visit  Indonesia Year 2008, Era globalisasi telah membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang potensial dalam berbisnis, sehingga banyak orang asing yang berkunjung ke Indonesia selain untuk tujuan wisata.
Apakah  tujuan  dari  pengembangan  pariwisata  yang  dilakukan.  Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman, pengembangan pariwisata bertujuan untuk  mengetengahkan   berbagai   kegiatan   strategis   da berbagai   rekaman peristiwa pembangunan  kebudayaan  dan  kepariwisataan,  sehingga  masyarakat memahamsekaligu memberika apresias terhada ara kebijaka yang ditempuh dalam rangka tercapainya pembangun kebudayaan dan kepariwisataan yang  demikian  besada kompleksnya  tantangan  yang  dihadapi  Indonesia belakangan ini.
Bagaimana  kontribusi   bidang   kebudayaan  dan  kepariwisataan  dalam pembangunan   nasional Kontribusi   bidang   kebudayaa dan   kepariwisataan nasional dalam pembangunan bangsa dilaksanakan dalam 9 Program Pokok, yaitu PrograPengembangan Nilai      Budaya,  Pengelolaan      Keragaman       Budaya, Pengelolaan Kekayaan Budaya  dilakukan  melalui  pengembangan  bidang  Nilai Budaya,    Seni   dan   Fil serta  bidang   Sejara da Purbakala Program Pengembangan  Destinasi  Pariwisata dan Pengembangan  Pemasaran Pariwisata, Pengembangan  Kemitraan, Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara,  Penataan   Kelembagaan  dan Ketatalaksanaan   serta  Penyelenggaraan Pimpinan Kenegaraan dan  Kepemerintahan (Ministry  of Culture  and Tourism, Republic of Indonesia 2006)

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pemulung Di Tpa Winong Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara Dalam Memanfaatkan Puskesmas (SO-6)

BAB I 
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah

Masyarakat Indonesia memiliki struktur masyarakat yang terdiri dari berbagai lapisan sosial masyarakat dan terbagi lagi dalam stratifikasi sosial. Lapisan  sosial merupakan  tempat  yang  diambil  seluruh  masyarakat  yang mempunyai  kedudukan  sosial  yang  sama  atau  setingkat.  Stratifikasi  sosial adalah tatanan vertikal berbagai lapisan sosial  berdasarkan tinggi rendahnya kedudukan  (Hendropuspito,  1989  :  109). Individu  yang   masuk  dalam golongan tinggi dalam suatu stratifikasi sosial akan memiliki status sosial yang tinggi pula dengan berbagai keistimewaan hak yang dimiliki. Hal inilah yang mendorong masing-masing individu berlomba untuk memperoleh status sosial tinggi dan salah satu upaya untuk mewujudkannya dengan penghasilan (ekonomi), pendidikan, pekerjaan dan kedudukan sosio-politik. Lebih lanjut, diantara banyak cara untuk memperoleh status sosial, bekerja merupakan cara yang sering ditempuh untuk memperbaiki status sosial individu.
Harapan seseorang  untuk  mendapatkan  penghasilan  besar  sehingga status  sosialnya  menjadi  lebih  baik  bukanlah  sesuatu  yang  mudah.  Hal tersebut dikarenakan pekerjaan-pekerjaan tertentu yang  memberikan penghasilan  besar  seringkali mensyaratkan  sesuatu  diluar  individu  harus bekerja keras,  seperti pendidikan, kemampuan dan ketrampilan yang tinggi. Kondisi  seperti  inilah  yang  sering  menjadi kendala  banyak  orang  untuk mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang diharapkan. Situasi tersebut semakin  diperparah  dengan  jumlah  lapangan  kerja  yang terbatas  sehingga mendorong tingkat pengangguran tinggi.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Hubungan Tingkat Kedisiplinan Dengan Prestasi Belajar Sosiologi Bagi Siswa Kelas Xi Ips Madrasah Aliyah Negeri Babakan Lebaksiu Tegal Tahun Pelajaran 2005/2006 (SO-5)

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini budaya disiplin belum sepenuhnya terwujud, baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun di lingkungan sekolah. Di lingkungan keluarga masih sering dijumpai anak-anak tidak belajar ketika tiba waktunya mereka belajar. Di lingkungan masyarakat juga dijumpai adanya pelanggaran terhadap peraturan yang ada, misalnya pelanggaran lalu lintas. Sementara itu, di lingkungan sekolah banyak dijumpai adanya pelanggaran terhadap tata tertib sekolah. Sebagai contoh, masih banyak siswa yang meninggalkan sekolah pada jam-jam sekolah atau membolos.

Di dalam dunia pendidikan, disadari bahwa sekolah-sekolah masih perlu meningkatkan kedisiplinannya. Karena, sekolah merupakan lembaga pendidikan yang sangat strategis untuk menanamkan dan mengajarkan kedisiplinan. Sekolah merupakan tempat kelanjutan pendidikan disiplin yang sudah dilakukan oleh keluarganya. Karena itu, kepala sekolah dan guru-guru perlu menempatkan disiplin ke dalam prioritas program pendidikan di sekolahnya. Dengan demikian, para siswa akan terbawa arus disiplin sekolah yang baik yang akan melahirkan siswa-siswa yang berperilaku positif serta berprestasi baik.

Disiplin juga menjadi sarana pendidikan. Dalam mendidik disiplin berperan mempengaruhi, mendorong, mengendalikan, mengubah, membina dan membentuk perilaku-perilaku tertentu sesuai dengan nilai-nilai yang ditanamkan, diajarkan dan diteladankan. Karena itu, perubahan perilaku seseoarang termasuk prestasinya merupakan hasil dari suatu proses pendidikan dan pembelajaran yang terencana, dan informal.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Contoh Skripsi Sosiologi

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari seluruh seluk beluk yang berhubungan dengan sosial. Banyak aspek yang dipelajari dalam ilmu sosiologi dimana berkait dengan kehidupan sosial, hubungan antar sesama, kekeluargaan, kasta, rumpun, bangsa, agama dan asosiasi kebudayaan, ekonomi dan organisasi politik, dari keseluruhan yang tersebut adalah pernyataan naluri dari khalayak sosial. Dapat diambil pernyataan bahwa masyarakat adalah lebih dahulu dari pada Negara.  

Terkadang sebagai mahasiswa, Anda bingung ketika akan mengerjakan tugas akhir atau skripsi, terutama ketika menentukan judul. Sehingga Anda perlu mencari inspirasi untuk judul sripsi yang akan Anda buat.

Buat teman-teman yang kebetulan lagi sibuk mikirin tentang pembuatan judul skripsi sosiologi, lagi mencari contoh skripsi sosiologi gratis. mudah-mudahan contoh skripsi sosiologi ini dapat membantu anda dalam membuat skripsi sosiologi yang anda jalani.

Berikut Contoh skripsi sosiologi Lengkap. Klik Judulnya untuk melihat isinya.




Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pola Pengasuhan Anak Pada Keluarga Petani (Studi Tentang Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak Di Desa Badakarya, Kecamatan Punggelan, (SO-3)

BAB. I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara tradisional, keluarga merupakan unit sosial yang terkecil dari masyarakat dan merupakan suatu sendi dasar dalam organisasi sosial. Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan manusia dimana ia belajar dan menyatakan dirinya sebagai manusia sosial di dalam hubungan dalam kelompoknya.

Di samping itu keluarga adalah suatu kesatuan sosial yang terkecil yang terdiri atas suami, istri, dan jika ada anak- anak yang didahului oleh perkawinan. Memang salah satu faktor mengapa individu itu membentuk keluarga adalah: mengharapkan anak atau keturunan. Tetapi itu bukan satu-satunya faktor yang menentukan. Di samping faktor mengharapkan keturunan ada faktor-faktor lain yang menyebabkan membentuk keluarga yaitu:
1. Untuk memenuhi kebutuhan biologis atau kebutuhan seks.
2. Untuk memenuhi kebutuhan sosial, status, penghargaan dan sebagainya.
3. Untuk pembagian tugas misalnya: mendidik anak, mencari nafkah dan sebagainya.
4. Demi hari tua kelak, yaitu pemeliharaan di hari tua artinya setelah anak dewasa anak berkewajiban untuk memberikan kasih sayang
kepada orang tua. (Suwardiman, 1989: 121)

Suatu ikatan keluarga ditandai atau didahului oleh suatu perkawinan. Hal ini dimaksudkan bahwa perkawinan merupakan syarat mutlak terbentuknya suatu keluarga. Tanpa didahului perkawinan dua orang laki-laki dan perempuan yang tinggal di suatu rumah belum berhak disebut sebagai suatu keluarga. Keluarga, sebagai kelompok primer yang terikat oleh hubungan intim mempunyai fungsi-fungsi utama yang meliputi: pemberian afeksi, dukungan dan persahabatan, memproduksi dan membesarkan anak, meneruskan norma-norma kebudayaan, agama dan moral pada yang muda, membagi dan melaksanakan tugas-tugas di dalam keluarga maupun di luar serta mengembangkan kepribadian. Salah satu perbedaan yang cukup penting terlihat dari bentuk hubungan anggota-anggotanya yang lebih bersifat “gemeinschaff’ dan merupakan ciri-ciri kelompok primer, yang antara lain mempunyai hubungan yang lebih intim, kooperatif, face io face, masing- masing anggota memperlakukan anggota lainnya sebagai tujuan bukannya sebagai alat untuk mencapai tujuan. (Khaerudin, 1985:10)

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Novela Kusamnya Langit Dini Hari Karya Mayon Soetrisno Dan Realitas Sosial Dalam Tinjauan Gender (SO-4)

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak pernah lepas dari fenomena-fenomena sosial. Fenomena-fenomena sosial itu banyak macamnya, mulai dari masalah politik, kriminalitas, gender, hukum, kemiskinan, dan lain sebagainya. Dalam kehidupan sehari-hari manusia, fenomena sosial yang terkait dengan masalah gender sangat kompleks dan banyak macamnya. Terutama bagi kaum perempuan yang lebih sering menjadi objek dalam permasalahan gender.


Sosok perempuan sering kali dianggap sebagai the other sex atau the second sex yang mana keberadaannya sering kali tidak diperhitungkan. Posisi kaum perempuan dalam keluarga dan masyarakat tidak lebih hanya sebagai konco wingking-nya laki-laki, artinya, tugas sosialnya hanyalah sekadar pelayan bagi seorang suami, seorang istri hanya bertugas menghidangkan makanan bagi sang suami, mengandung dan melahirkan anaknya, dan bahkan tidak jarang istri tidak mengetahui banyak hal tentang suaminya. Perempuan juga hanya ibu bagi anak-anaknya, tugasnya melahirkan, menyusui dan menyediakan kebutuhan-kebutuhan materi anak, tanpa ada bekal pengetahuan sedikitpun tentang pengasuhan dan pendidikan anak.

Perempuan sering kali berada dalam kondisi yang terpuruk dan mengenaskan. Banyak kaum perempuan yang tidak pernah merasakan pendidikan formal. Pendidikan nonformal dari pihak keluarga dan lingkungan hanya sekadar pembekalan untuk mengatur urusan dapur dan rumah tangga saja.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

TINGKAT KEDISIPLINAN MASYARAKAT DALAM MENJAGA BUDAYA HIDUP BERSIH TERHADAP LINGKUNGANNYA Studi Kasus Pada Masyarakat Banaran (SO-2)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada kenyataannya dewasa ini kondisi masyarakat Indonesia masih sangat memprihatinkan. Hal ini dapat ditemukan pada peristiwa-peristiwa yang masih sering terjadi di lingkungan masyarakat. Baik berupa penyimpangan- penyimpangan terhadap kaidah dan nilai yang berlaku dimasyarakat dengan berbagai macam perilaku. Salah satu diantaranya yaitu mengenai kepedulian masyarakat terhadap kondisi kebersihan lingkungan. Sehingga tak mengherankan apabila masyarakat Indonesia seringkali dirisaukan dengan masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah kondisi lingkungan.
Priodarminto (1994:15) mengatakan bahwa untuk mencapai pembangunan nasional diperlukan usaha untuk mengembangkan dan membina kehidupan masyarakat yang tertib, dan berdisiplin murni yang tinggi mulai dari tingkat pribadi individu yang paling dini yaitu lingkungan keluarga, bahkan tingkat kehidupan individu sebagai mahluk sosial yaitu masyarakat, karena keluarga batih merupakan unsur paling pokok dari setiap masyarakat. Oleh karena itu keluarga merupakan tempat penanaman nilai kedisiplinan demi tercapainya pembentukan fisik, mental sepiritual manusia Indonesia yang tangguh

Berdasarkan kenyataan kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia maka tingkat kedisiplinan dapat dilihat dari kepedulian masyarakat terhadap
lingkungan yang ada disekitar mereka. Kondisi suatu masyarakat dalam


kesehariannya tidak boleh terabaikan. Karena di tengah publik inilah penerapan disiplin bangsa Indonesia itu dilakukan, diuji dan dinilai ketangguhannya (Hidayah, 1996:3-5).

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Angkringan dan Mahasiswa (Studi Tentang pemaknaan angkringan oleh para mahasiswa) (SO-1)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tuntutan mengenai tingkat kesejahteraan hidup manusia yang optimal memang merupakan tuntutan universal bagi seluruh manusia. Ketidakseimbangan antara needs dan resources adalah fenomena universal yang disebabkan oleh kecepatan pertumbuhan penduduk yang diikuti kebutuhan hidup yang melaju lebih cepat dibandingkan dengan ketersediaan sumber-sumber kebutuhan hidup. Hal ini juga berkaitan dengan pencari kerja yang semakin bertambah banyak dan disisi lain tidak diikuti dengan ketersedian lapangan kerja baru.

Keterbatasan pertumbuhan sektor modern dalam menyerap tenaga kerja mengakibatkan mereka yang tidak dapat diserap oleh sektor industri modern mencari alternatif lain dalam mencari pekerjaan di luar sektor tersebut. munculah kemudian apa yang disebut dengan sektor informal. Istilah sektor informal itu sendiri pertama kali dilontarkan oleh Keith Hart yang dituangkannya pada penelitiannya di Ghana pada tahun 1973. Ia mengungkapkan bahwa kesempatan memperoleh penghasilan di kota tidaklah selalu diidentikkan dengan proses industrialisasi yang serba canggih tetapi terdapat pula kegiatan ekonomi yang tidak terorganisir yaitu sektor informal. Meluasnya migrasi penduduk dari desa menuju kota sebagai akibat terkonsentrasinya pembangunan ekonomi di kota-kota besar semakin menjadikan sektor informal pada posisi strategis sebagai ruang yang menyediakan peluang ekonomi bagi masyarakat marginal. Di sini sektor informal justru dapat berfungsi sebagai katup penyelamat yang dapat meredam ledakan sosial sebagai akibat meningkatnya pencari kerja baik dalam kota maupun pendatang dari desa. Bahkan lebih jauh lagi, Hernando de Soto melihat sektor informal justru merupakan kekuatan tersembunyi untuk memperbaiki sistem ekonomi pasar yang tidak aksesibel (Hernando de Soto,88:1991).

Sektor informal sendiri tidak dapat dilepaskan dari proses pembangunan. Terdapat dua pemikiran yang berkembang dalam memahami kaitan antara pembangunan dan sektor informal Pertama: Pemikiran yang menekankan bahwa kehadiran sektor informal sebagai gejala transisi dalam proses pembangunan di Negara sedang berkembang. Sektor informal adalah tahapan yang harus dilalui dalam menuju tahapan modern, pandangan ini berpendapat bahwa sektor informal berangsur-angsur akan berkembang menjadi sektor formal seiring dengan meningkatnya pembangunan. Berarti keberadaan sektor informal merupakan gejala sementara dan akan terkoreksi oleh keberhasilan pembangunan. Kedua: Pemikiran kedua berpendapat bahwa kehadiran sektor informal merupakan gejala adanya ketidakseimbangan kebijaksanan pembangunan, kehadiran sektor informal dipandang sebagai akibat kebijaksanaan pembangunan yang dalam banyak hal lebih berat pada sektor modern (perkotaan) atau industri dari pada sektor tradisional (pertanian). Sektor informal akan terus hadir dalam proses pembangunan selama sektor tradisional tidak mengalami perkembangan (Tadjuddin Noer Effendi: 77:1993).

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Sistem Perjodohan Anak Di Desa Paria Kecematan Duampanua Kabupaten Pinrang (SO-14)

Pemilihan jodoh adalah hal yang sangat penting dalam perkawinan karena pada dasarnya proses pemilihan jodoh tergantung dari sistem yang dianut oleh masyarakat yang berbeda-beda dari masyarakat ke masyarakat lainnya untuk membentuk suatu keluarga. 

Para sosiolog berpendapat bahwa asal-usul pengelompokan keluarga bermula dari peristiwa perjodohan atau perkawinan. Keluarga adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang direkat oleh ikatan darah, perkawinan, atau adopsi serta tinggal bersama. Dan setelah sebuah keluarga terbentuk, anggota keluarga yang ada di dalamnya memiliki tugas masing-masing. Suatu pekerjaan yang harus dilakukan dalam kehidupan keluarga inilah yang disebut fungsi keluarga, jadi fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan di dalam atau di luar keluarga.

Selain fungsi keluarga adapula sistem keluarga, yang dimaksud sistem keluarga di sini meliputi proses pembentukan keluarga (sistem pelamaran dan perkawinan), membina kehidupan dalam keluarga (hak dan kewajiban suami, istri, dan anak), pendidikan dan pengasuhan anak, putusnya hubungan keluarga (perceraian).

Perjodohan merupakan hal yang penting, karena dengan sebuah perkawinan seseorang akan memperoleh keseimbangan hidup baik secara sosial biologis, psikologis maupun secara sosial.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Sikap Masyarakat Terhadap Kehadiran Psk Di Tanjung Bira Kabupaten Bulukumba (SO-15)

Bulukumba merupakan daerah yang memiliki banyak tempat wisata salah satu diantaranya adalah Tanjung Bira.Tanjung Bira terkenal dengan pantai pasir putihnya yang cantik dan menyenangkan. Airnya jernih, baik untuk tempat berenang dan berjemur. Di sini kita dapat menikmati matahari terbit dan terbenam dengan cahayanya yang berkilau terbersit pada hamparan pasir putih sepanjang puluhan kilometer.

Pantai Bira yang sudah terkenal hingga mancaNegara Turis-Turis Asing dari berbagai Negara banyak yang berkunjung ke tempat ini untuk berlibur, kini juga Bira sudah ditata secara rapi menjadi kawasan wisata yang patut di andalkan. Berbagai sarana sudah tersedia, seperti perhotelan, restoran, serta sarana telekomunikasi, Pantai Bira berlokasi sekitar 41 km kearah timur dari kota Bulukumba, dengan pelabuhan penyeberangan Fery yang menghubungkan daratan Sulawesi Selatan dengan Pulau Selayar.

Pantai Tanjung Bira sangat indah dan  memukau dengan pasir putihnya yang lembut seperti tepung terigu. Di lokasi,  para pengunjung dapat berenang, berjemur, diving dan snorkling. Para pengunjung juga dapat menyaksikan  matahari terbit dan terbenam di satu posisi yang sama, serta dapat menikmati  keindahan dua pulau yang ada di depan pantai ini, yaitu Pulau Liukang dan Pulau  Kambing, Namun siapa yang sangka dibalik pasir putihnya yang cantik dan menyenangkan. Airnya yang jernih, baik untuk tempat berenang dan berjemur  kalau di sana juga terdapat tempat prostitusi atau sebut saja tempat pelacuran(PSK).

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Potret Kehidupan Sosial Ekonomi Pedagang Asongan Di Fisip Unhas (SO-17)

Perkembangan kota yang semakin pesat tidak diikuti dengan pertambahan lapangan kerja yang memadai, menjadikan masyarakat yang tidak mendapatkan tempat pada sektor formal akan beralih ke sektor informal yang tidak menuntut banyak keahlian dan pendidikan yang memadai. Sektor informal yang paling banyak diminati oleh masyarakat Indonesia pada umumnya dan kota Makassar pada khususnya adalah pedagang.

Beberapa jenis pekerjaan yang termasuk di dalam sektor informal, salah satunya adalah pedagang kaki lima, seperti warung nasi, penjual rokok, penjual kran dan majalah, penjual makanan kecil dan minuman, dan lain-lainnya. Keberadaan pedagang asongan dianggap penting di beberapa tempat. Keberadaannya sering dinilai mengganggu ketertiban umum, seringkali ada upaya untuk menggeser keberadaan pelaku sektor informal seperti operasi penertiban dan penetapan aturan yang melarang eksistensi pedagang asongan.

Pedagang asongan menjadi stimulan muncul dan berkembangnya usaha-usaha mikro dengan menjadi penyedia barang-barang dagangan yang dijajakan pedagang asongan. Peluang ini dimanfaatkan oleh kalangan industri menengah. Produsen minuman, koran atau rokok, misalnya, mulai banyak yang memanfaatkan pedagang asongan sebagai tenaga pemasar yang dapat secara langsung menyentuh konsumen.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Profil Sosial Ekonomi Perempuan Pengumpul Semen Buangan Di Desa Biring Ere Kec. Bungoro Kab. Pangkep (SO-16)

Kemajuan zaman diiringi dengan berkembangnya informasi dan tingkat kemampuan intelektual manusia, bersama dengan hal itu peran perempuan dalam kehidupan pun terus berubah untuk menjawab tantangan zaman, tak terkecuali mengenai peran perempuan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Biasanya, tulang punggung kehidupan keluarga adalah pria atau suami, tapi kini para perempuan banyak yang berperan aktif untuk mendukung ekonomi keluarga.
Menurut konsep ibuisme, kemandirian perempuan tidak dapat dilepaskan dari perannya sebagai ibu dan istri. Perempuan dianggap sebagai makhluk sosial dan budaya yang utuh apabila telah memainkan kedua peran  tersebut dengan baik. Mies (dalam Abdullah : 2006) menyebutkan fenomena ini house wifization karena peran utama perempuan adalah sebagai ibu rumah tangga yang harus memberikan tenaga dan perhatiannya demi kepentingan keluarga tanpa boleh mengharapkan imbalan, prestise serta kekuasaan. Bahkan tak jarang perempuan mempunyai tingkat penghasilan yang lebih memadai untuk mencukupi kebutuhan keluarga dibanding suaminya. Dengan pendapatan yang diperoleh, dapat dikatakan bahwa perempuan ikut berusaha untuk keluar dari kemiskinan meski semua kebutuhan keluarga tidak terpenuhi.
Peran atau role menurut Suratman (dalam Pujiwulansari : 2011) adalah fungsi atau tingkah laku yang diharapkan ada pada individu seksual, sebagai satu aktivitas menurut tujuannya dapat dibedakan menjadi dua:

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Persepsi Masyarakat Terhadap Upacara Rambu Solo’ Berdasarkan Stratifikasi Sosial (Studi Kasus Kel. Ariang Kec. Makale Kab. Tana Toraja) (SO-18)

Setiap masyarakat atau manusia yang ada dan pernah ada dalam kehidupan dunia ini, menerima warisan kebudayaan itu biasanya berupa gagasan, idea atau nilai-nilai luhur dan benda-benda budaya. Warisan kebudayaan ini mungkin adalah bagian dari tradisi semesta yang memiliki corak dan etnis tertentu. Budaya merupakan identitas dan komunitas suatu daerah yang dibangun dari kesepakatan-kesepakatan sosial dalam kelompok masyarakat tertentu. Budaya dapat menggambarkan kepribadian suatu bangsa, sehingga budaya dapat menjadi ukuran bagi majunya suatu peradaban manusia. 

Konsep budaya menurut Marvin Harris (dalam Asep Rahmat: 2009) ditampakkan dalam berbagai pola tingkah laku yang dikaitkan dengan kelompok-kelompok masyarakat tertentu, seperti adat atau cara hidup masyarakat. Kebudayaan selalu menunjukkan adanya derajat menyangkut tingkatan hidup dan penghidupan manusia. Masyarakat dan kebudayaan merupakan suatu sistem yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain, karena tidak ada kebudayaan yang tidak bertumbuh kembang  dari suatu masyarakat. Sebaliknya, tidak ada masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan karena tanpa kebudayaan tidak mungkin masyarakat dapat bertahan hidup.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Komunitas Punk di Kecamatan Makale Kabupaten Tana Toraja (SO-13)

Pada masa kini dengan adanya globalisasi, banyak sekali kebudayaan yang masuk ke Indonesia, sehingga tidak dipungkiri lagi muncul banyak sekali kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Kelompok-kelompok tersebut muncul dikarenakan adanya persamaan tujuan atau senasib dari masing-masing individu maka muncullah kelompok-kelompok sosial di dalam masyarakat. Kelompok-kelompok sosial yang dibentuk oleh kelompok anak muda yang pada mulanya hanya dari beberapa orang saja kemudian mulai berkembang menjadi suatu komunitas karena mereka merasa mempunyai satu tujuan dan ideologi yang sama.

Salah satu dari kelompok tersebut yang akan kita bahas adalah kelompok “Punk”, yang terlintas dalam benak kita bagaimana kelompok tersebut yaitu dengan dandanan ‘liar’ dan rambut dicat dengan potongan ke atas dengan anting-anting. Mereka biasa berkumpul di beberapa titik keramaian pusat kota dan memiliki gaya dengan ciri khas sendiri. “Punk” hanya aliran tetapi jiwa dan kepribadian pengikutnya, akan kembali lagi ke masing-masing individu. Motto dari anak-anak “Punk” itu tersebut, Equality (persamaan hak) itulah yang membuat banyak remaja tertarik bergabung didalamnya. “Punk” sendiri lahir karena adanya persamaan terhadap jenis aliran musik “Punk” dan adanya gejalaperasaan yang tidak puas dalam diri masing-masing sehingga mereka mengubah gaya hidup mereka dengan gaya hidup “Punk”.“Punk” yang berkembang di Indonesia lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan. Dengan gaya hidup yang anarkis yang membuat mereka merasa mendapat kebebasan. Namun kenyataannya gaya hidup “Punk” ternyata membuat masyarakat resah dan sebagian lagi menganggap dari gaya hidup mereka yang mengarah ke barat-baratan. Sebenarnya, “Punk” juga merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari keyakinan ”kita dapat melakukan sendiri”

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Perilaku Sosial Alumni Pesantren (Studi Kasus 8 Alumni Pondok Pesantren Immim Putri Pangkep) (SO-12)


Pesantren adalah institusi pendidikan yang berada di bawah pimpinan seorang atau beberapa kiai dan dibantu oleh sejumlah santri senior serta beberapa anggota keluarganya. Pesantren menjadi bagian yang sangat penting bagi kehidupan kiai sebab ia merupakan tempat bagi sang kiai untuk mengembangkan dan melestarikan ajaran tradisi, dan pengaruhnya di masyarakat.

Dalam hal ini, para kiai tinggal meneruskan dan mengislamkan lembaga-lembaga tersebut, yang mengatur kegiatan dan batas-batas perbuatan  halal-haram, wajib-sunnah, baik-buruk dan sebagainya itu berangkat dari hukum agama Islam dan semua kegiatan dipandang dan dilaksanakan sebagai bagian dari ibadah keagamaan, dengan kata lain semua kegiatan dan aktivitas kehidupan selalu dipandang dengan hukum agama Islam. Selain itu, produk pesantren juga dikonstruksi untuk memiliki kemampuan yang tinggi dalam merespon tantangan dan tuntutan hidup dalam konteks ruang dan waktu, dalam ranah nasional maupun internasional. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dalam UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 Pasal 3, yaitu : “Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”(dalam Hasbi,2005).

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Tanggapan Mahasiswa Terhadap Perilaku Hubungan Seks Pranikah (SO-11)

Setiap masyarakat selama hidup pasti mengalami perubahan – perubahan. perubahan-perubahan tersebut dapat terjadi pada nilai – nilai sosial, norma – norma sosial, pola – pola interaksi, interaksi sosial, lapisan - lapiasan dalam masyarakat dan lain sebagainya. Perubahan pada masyarakat dunia dewasa ini merupakan suatu gejala normal, yang pengaruhnya dapat menjangkau dengan cepat ke bagian dunia lain atau sifatnya yang menglobal. Hal ini, salah satunya disebabkan karena adanya perkembangan teknologi yang serba modern dan pembangunan yang luar biasa hebatnya yang mampu membawa manusia pada sebuah dinamisasi kehidupan.

            Meningkatnya sejumlah sarana komunikasi serta banyaknya budaya dari luar yang masuk khususnya ke Indonesia akan memberikan kolerasi yang berkesinambungan dalam mendukung proses perubahan utamanya dalam segi dan gaya hidup masyarakat.




            Menurut Bagong Suyanto, bahwa ketika zaman berubah dengan cepat, salah satu kelompok yang rentan atau mudah ikut terbawa arus tidak lain adalah kalangan remaja, disebabkan karena mereka memiliki karakteristik tersendiri yang unik yakni labil dan sedang pada taraf mencari identitas. Pada masyarakat yang sedang mengalami masa transisi, kalangan remaja khususnya seolah – olah terjepit antara norma – norma yang baru.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Tindakan Sosial Anak Jalanan di Kawasan Pantai Losari (SO-10)

Di negara sedang berkembang, kota mengalami pertambahan jumlah penduduk dengan sangat pesat, hal ini diakibatkan oleh adanya migrasi atau berpindahnya penduduk dari desa ke kota yang tidak terkendali. Alasan utama perpindahan ini adalah faktor ekonomi, mereka menganggap bahwa prospek ekonomi di perkotaan lebih baik dibandingkan di desa. Adapun dampak yang ditimbulkan dari migrasi itu antara lain kemiskinan, terjadinya kesenjangan sosial ekonomi antara kaum miskin kota dengan kaum kaya kota yang memiliki kemewahan, dan dampak yang bisa kita lihat dan sering kita temui di kota-kota besar adalah munculnya slum area atau perkampungan kumuh yang merupakan tempat tinggal bagi kaum miskin kota yang menjadi komunitas termarginalkan di kota.

Mereka yang datang ke kota tanpa memiliki bekal keterampilan yang memadai hanya akan menjadi tuna karya di kota. Kalaupun mereka bekerja biasanya hanya menjadi buruh serabutan, pengemis, pengamen, pemulung dan bahkan ada juga yang pada akhirnya menjadi penjahat di kota. Akibat persaingan yang ketat dalam memperoleh pendapatan serta minimnya lapangan kerja memunculkan pula pengangguran yang pada gilirannya melahirkan pekerjaan tidak terhormat, disamping menyertakan pula berbagai patologis sosial lainnya.

Maka dari akar sosial seperti inilah terbangun sosok anak jalanan yang sampai saat ini mencapai 170.000 jiwa diseluruh Indonesia. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang mencapai 50.000 jiwa. (Rubini: 2002). Sedangkan jumlah anak jalanan yang terdafatar oleh Dinas Sosial kota Makassar menyatakan, bahwa pada akhir tahun 2009 hingga akhir tahun 2010, jumlah anak jalanan meningkat dari 500 orang menjadi 1.000 orang.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Tinjauan Sosiologis Kejahatan Psikotropika (Kasus Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar) (SO-9)

Sejarah perkembangan manusia dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan banyak masalah sosial dan memerlukan penyesuaian terhadap perubahan sosial. Di satu pihak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memperlihatkan hasil yang bermanfaat bagi kehidupan umat manusia, sedangkan di pihak lain akan melahirkan penyakit sosial seperti timbulnya pengangguran, kesenjangan sosial yang berdampak pada timbulnya suatu kejahatan.

Kejahatan adalah suatu perbuatan secara turun temurun dilakukan oleh manusia dari dahulu sampai dewasa ini. Manusia melakukan perbuatan jahat, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain. Tingkah laku jahat itu bisa dilakukan oleh siapapun juga, baik wanita maupun pria, dapat pula pada usia anak, dewasa, ataupun lanjut usia.

Kejahatan bisa dilakukan secara sadar yaitu dipikirkan dan diarahkan pada suatu maksud tertentu secara benar, namun juga bisa dilakukan secara tidak sadar. Untuk mempertahankan hidupnya, seseorang terpaksa melakukan suatu kejahatan. Kenyataan dewasa ini, di zaman modern ini, orang melakukan kejahatan dengan berbagai macam cara yang serba modern, baik alat yang digunakan maupun modus operandinya.

Perkembangan masyarakat dewasa ini telah disadari bahwa berbagai usaha manusia untuk mempertahankan hidupnya dan kadang-kadang ada orang yang memilih kejahatan dalam menyongsong era Millennium ke III Indonesia menghadapi persoalan yang berat sebagai konsekuensi dari semakin hebatnya pengaruh globalisasi dalam segala bidang, bukan saja dalam masalah politik, ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, dan keamanan yang akan menghadapi tantangan berat, akan tetapi juga dalam masalah khusus seperti penyalahgunaan psikotropika.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Uang Belanja (Dui Menre) dalam Proses Perkawinan” (kajian sosiologis pada masyarakat Desa Sanrangeng Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone) (SO-8)

Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang yang memliki naluri untuk hidup dengan orang lain. Naluri manusia untuk selalu hidup dengan orang lain disebut gregariousness sehingga manusia juga disebut sosial animal (hewan sosial) (Soerjono Soekanto 1982).

Sebagai makhluk sosial, manusia akan mencari hakikat dirinya, sumbernya dan untuk apa ia hidup dan sebagainya. Adanya tindakan-tindakan manusia merupakan perwujudan dari ide-ide serta pikiran-pikiran guna memperoleh sesuatu sebagai kebutuhan, demikian pula terhadap hubungan timbal balik antara sesamanya salah satu hubungan sosial antara manusia yang akan menjadi pokok pembahasan dalam tulisan ini adalah hubungan manusia lain, hubungan mana yang kelak menjadi tali pengikat untuk suatu hubungan darah kekerabatan yaitu perkawinan

Perkawinan adalah suatu istilah yang hampir tiap hari di dengar atau di baca di media massa. Namun kalau di tanyakan apa yang dimaksud dengan istilah tersebut, maka biasanya orang akan berfikir terlebih dahulu untuk mendapatkan formulasi, walaupun sebenarnya apa yang dimaksud dengan istilah itu telah ada pada pikiran dengan jelas.

Perkawinan adalah hubungan yang permanen antara laki-laki dan perempuan yang di akui sah oleh masyarakat yang bersangkutan berdasarkan atas peraturan perkawinan yang berlaku. Suatu perkawinan mewujudkan adanya keluarga dan memberikan keabsahan atas suatu kelahiran anak-anak mereka. Perkawinan tidak hanya mewujudkan adanya hubungan diantara mereka yang kawin saja, tapi juga melibatkan hubungan-hubungan diantara kerabat-kerabat dari masing-masing pasangan tersebut.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Cara Seo Blogger

Contoh Tesis Pendidikan